Seorang pria berjalan memasuk ke dalam ruang kelas tersebut.
***
Mahasiswa wanita terpesona dengan ketampanan pria tersebut.
Mahasiswa wanita saling berbisik satu sama lain.
Sedangkan Flo tidak memperhatikan pria yang di depannya, dirinya hany fokus kepada buku tulisnya.
"The children introduced him as an exchange student from Surabaya, Indonesia {Anak anak perkenalkan dia mahasiswa pertukaran pelajar dari Surabaya, Indonesia}".
"Please introduce yourself first {Silahkan kamu perkenalkan diri kamu terlebih dahulu}" ujar pak Owen.
"Let me introduce myself, my name is Joel Damian Sylvester, you can call me Vester, I'm from Indonesia {Perkenalkan nama saya Joel Damian Sylvester kalian boleh memanggil saya dengan sebutan Vester, saya dari Indonesia}".
"Hopefully with my presence here you can make many friends. Thank You {Semoga dengan kehadiran saya disini bisa memiliki banyak teman. Terimakasih}" ucap Ian.
Ian sambil melihat sekitar untuk mencari Flo. Setelah dirinya berhasil menemukan Flo, dirinya tersenyum tipis.
Ian berbicara dalam hati "Alhamdulillah, akhirnya gue menemukan lo Vanya".
"Okay Vester, you can sit in the empty chair {Okay Vester, kamu boleh duduk di kursi yang masih kosong}" ujar pak Owen mempersilahkan Ian mencari tempat duduk.
"OK, Mr. Owen {Baik pak Owen}" ucap Vester.
Vester berjalan kearah Flo di karenakan kursi di sebelahnya belum ada yang menepatinnya.
"Excuse me, can I sit here? {Permisi, gue boleh duduk disini?}" tanya Vester kepada wanita yang duduk di sampingnya.
"OK, just sit down {Boleh, duduk saja}" jawab Flo yang masih fokus ke buku tulisnya.
Vester pun duduk di samping Flo sambil melepas tasnya dan menaruk di bagian khusus tas di samping mejanya.
Pak Owen memulai pelajarannya.
"Please pay attention to the screen in front and write only the important parts {Silahkan perhatikan layar di depan dan tulis bagian yang penting saja}" ucap pak Owen kepada mahasiswanya.
Mahasiswa membuka buku masing masing dan mencatat bagian yang penting.
Vester mencari bulpoinnya di dalam tas tetapi tidak ada.
Vester mengingat kembali dirinya meletakka. Bulpoinnya dimana.
Vester berbicara dalam hati "Sit, bulpoin gue di pakai sama Ian waktu di markas!".
Vester melihat ke arah Flo tetapi dirinya malu untuk meminjam bulpoin milik Flo.
Vester berbicara dalam hati lagi "gue ingin pinjem bulpoin ke Flo tapi malu, seorang Vester meminjam barang orang lain! Eh tapi kan Flo ini pacar gue tapi kan dia lagi lupa ingatan. Aaarrgg!!! Gue harus bagaimana ini?".
Vester mengacak rambutnya karena kebingungannya.
Flo melirik Vester yang merasa frustrasi.
YOU ARE READING
The Male Leader Of The Motorcycle Gang (Season 2)
FantasyPasangan yang terpisah sejak SMA dan di pertemukan di sebuah kampus yang berada di Korea Selatan tetapi Vanya lupa ingatan karena sebuah kecelakaan di jalan.