"Happy reading guys, Kalau merinding Jangan lupa vote!!"
"Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan dapat menimbulkan trauma bagi pembacanya."
⚠️⚠️⚠️
"Kisah orisinil karya dari Bebek Imuy."
___________________________
—Soerabaja, 1800
"Itu bukan Bani ayah..."
"Bani anak yang baik kok...."
"Nona Mardeline....Tolong Bani..."
,.,.,
"Anak nakal!"
PLAKK...
Suara tamparan menggema di lenggang ruangan redup. Seorang anak laki-laki tertatih-tatih mendekati ayahnya yang tengah mengenggam sapu lidi.
"BANI! KEMARIN KAU MEROBOHKAN PAGAR AYAM MILIK TUAN REUSTH! SEKARANG KAU HAMPIR SAJA MEMBUAT POHON JAMBU DI UJUNG JALAN SANA ROBOH!"
Pria itu mendekati anaknya, yang tak lain adalah Bani. Bani ketakutan dan mundur beberapa langkah, memohon ampun.
"AYAHH! BANI MOHON AMPUN AYAAH!"
Pria yang kerap di sapa Toni itu pun kehilangan akal sehat. Ia menarik kerah baju lusuh Bani dan meraung-raung hingga urat-urat wajahnya melekuk membentuk akar-akar puncak kemarahan.
"SUDAH BERAPA BANYAK YANG AYAH KELUARKAN UNTUK MEMBAYAR GANTI RUGI!? ANAK BANGSAT!"
Toni melempar Bani ke arah tumpukan peralatan kebun. Bani menghantam gunting kebun yang menggantung di dinding anyam kayu.
"Ayah..." Bani merintih kesakitan.
Rupanya ia terjatuh di antara paku-pakuan. Ia meringis dan merintih kesakitan. Namun Toni seperti kesetanan pun mengambil gunting kebun lalu melaung.
"ANAK KAYAK KAMU HARUSNYA DI HUKUM LEBIH DARI DI PASUNG!"
Gunting yang tadi menggantung di dinding anyaman itu pun beralih ke tangan Toni. Bani menggelengkan kepala berusaha bangkit untuk melarikan diri.
"AYAAH!"
Seperti orang kesetanan, Toni kalah dengan nafsunya. Seketika ia melayangkan gunting itu kearah Bani yang berusaha lari.
"ENYAH KAU DARI SINI! ANAK GAK TAU DI UNTUNG!"
"AAAARKHH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandel
TerrorKisah seorang anak yang amat nakal dengan latar belakang tahun 1800 an dengan menceritakan kisah anak sang penyapu halaman. Yang terkenal nakal, dan kerap membuat ulah. Hingga sampai di titik ayahnya sudah tak tahan dengan kelakuannya. -Latar belaka...