13 End

748 70 0
                                    

beberapa bulan kemudian...

kini Melody, Shania, Boby, Pucho, Aya, dan anak mereka sedang berada di pantai. mereka sedang liburan, karna kemauan anak mereka. saat ini mereka sedang liburan di Jepang.

"bunda" panggil Christy pada Melody.

"hm, apa sayang?' tanya Melody.

"bund, aku jadi kangen ayah deh. meskipun ayah dulu jahat sama aku, tapi aku gak pernah berpikir kalo ayah itu ayah yang jahat buat aku. bagi aku, ayah adalah pahlawan aku" Christy tersenyum, namun air mata keluar membasahi pipinya.

"sayang" Melody pun tersenyum haru sambil memeluk Christy. ia bangga pada anaknya yang tidak membenci ayahnya meskipun ayahnya sudah jahat kepadanya.

"bunda gak boleh nangis, aku cuma  kangen ayah doang kok" Christy tersenyum.

"bundadari itu, tidak boleh nangis. bunda kalo nangis jadi jelek tau" ledek Christy sambil menghapus air mata Melody.

bukannya mereda, Melody semakin tambah menangis karna anaknya. Christy yang melihat Melody tambah menangis pun menjadi panik.

"eh eh bunda, aku cuma becanda doang yaampun. kok malah tambah kenceng sih nangisnya" panik Christy.

Melody menggeleng, ia menangis bukan karna ejekan Christy. namun, ia bangga pad anaknya yang tak membenci sang ayah, dan mau bertahan hingga sekarang.

"jangan nangis dong bund, nanti ayah marah sama aku loh* ucap Christy sambil manyun.

Melody pun tersenyum tipis, lalu ia mencium kening anaknya.

"makasi ya, makasi udah bertahan sampai saat ini. bunda syang kamu, bunda gak mau kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya" ucap Melody.

"iya bundaku sayang, itu gak akan pernah terjadi. aku juga sayang bunda banget!" Christy memeluk Melody, dan Melody membalas pelukan nya.

disisi lain, Laksani sister yang melihat itu pun terharu. mereka memang tak sengaja melihat dan mendengar pembicaraan Christy dan Melody. mereka hanya diam mengamati. mereka merasa bahagia karna Christy bisa kembali pada mereka lagi. tapi mereka juga merasa rindu pada Dyo, ayah mereka.

"mending kita samperin bunda sama dedek yuk" ajak Cindy pada mereka.

mereka pun menghampiri Christy dan Melody yang sedang berpelukan.

"ih bunda sama dedek pelukan gak ngajak! parah" ucap Gracia.

"kenapa syang? mau juga? sini"

Gracia, Anin, Feni, Jinan, dan Sisca pun sontak memeluk Melody. Jinan dan Gracia yang sudah menangis dipelukan Melody, membuat Melody dan Christy heran. sementara Cindy dan Shani hanya tersenyum.

"kenapa pada nangis?" tanya Melody. Gracia pun menggeleng.

"kalian pada kenapa sih?" tanya Melody lagi.

Jinan pun menghapus air matanya. ia menatap Melody dan Christy.

"gpp kok bund. kita cuma bahagia aja, karna kita bisa kembali lagi. kita bersatu kayak dulu. bedanya..." Jinan menggantung ucapannya.

"...tanpa seorang ayah" lanjut Gracia sambil tersenyum miris.

"sayang..." Melody menatap mereka dengan berkaca-kaca.

"maaf..." lanjutnya.

"bunda gak perlu minta maaf, ini semua bukan salah bunda" jawab Shani.

"tapi..." Melody tak bisa melanjutkan ucapannya.

"udah ya bund, kita buka lembaran baru okey. kita semua udah kumpul disini, jadi jangan ngerasa bersalah " timpal Cindy.

"makasi" Melody tersenyum dan dibalas senyuman oleh mereka.

I Miss You, Sister [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang