Follow IG @rein_angg // FB Rein Angg // FB Grup Rein Angg And Friends // TikTok @rein_angg47.
*PROLOGUE*
'Damn! Aku tidak kuat lagi! Fu ck! Dia sungguh seksi! Ah, sh it! Goyangannya! Liuk pinggungnya! Dia di atasku menguasai jalannya permainan! Ini seperti pertunjukan biru khusus untukku!'
Kepala Roman Anderson Liu menggeleng sembari napasnya terengah hebat akibat pemandangan menggelora. Sang gadis bernama Lisha Huang tengah menggerakkan pinggul dengan irama teratur serta sensasi erat menjepit lambang kelaki-lakian.
Rambut panjang wanita berkulit putih dengan rambut cokelat kehitaman berjatuhan helai demi helai di dada tak berlapis kain sama sekali. Warnanya sungguh kontras dengan kulit mulus. Sesekali pucuk dada berwarna merah muda tertutupi helaian tersebut.
Roman menangkup dua benda bundar kenyal dengan telapak tangannya yang kokoh. Meremas ketat, melonggarkan, melakukannya terus menerus seiring adukan menggila di bagian bawah pusar.
Kedua mata mereka sayu akibat sekian gelas minuman keras yang diteguk saat bersama di sebuah klub malam VVIP Lounge. Saling menatap, melempar senyum, mengumbar desah.
"Faster!" engah Roman meminta, atau lebih tepatnya menuntut agar wanita itu menggeliat lebih erotis lagi.
Ia yang tadinya rebah di atas ranjang kini menegakkan punggung, membuat bibirnya tepat berada di depan leher harum sang wanita. Lidah terjulur, membasahi hingga memberi sesapan yang ....
"Don't!" erang Lisha menggeleng. Meski kesadarannya sudah banyak berkurang, ia masih bisa berpikir untuk tidak diberikan kiss mark apa pun pada bagian yang terbuka. "Aku masih harus bekerja, jangan buat warna apa pun di tubuhku."
Tawa renyah terdengar bersama suara bariton yang kemudian terdengar, "You think I fu cking care? You're so hot! Kamu begitu seksi hingga aku tak tahan untuk tidak memakanmu!"
Dan ia benar-benar tak peduli! Meski sudah dilarang, telapak tangannya mencengkeram punggung Lisha, mendekatkan erat hingga tak ada jarak setitik pun di antara kedua dada polos mereka. Lalu, ia tancapkan bibir di leher, menyesap sekuat yang ia inginkan!
Diberi stimulasi seperti itu, desahan meluncur deras dari bibir Lisha! Apalagi, hentakan demi hentakan terjadi di bawah sana. Area paling pribadi yang saat ini semakin dibanjiri pelumas cinta bening.
Apa yang tadinya berkata jangan, tidak lagi terdengar. Justru berganti dengan rintih kenikmatan menggila. Hisapan Roman di lehernya, ciuman menggila lelaki itu sungguh bernafsu. Benar-benar ia dimakan, dijilat, digigit, luar biasa!
"You're perfect! Fuuuccckkk!" erang Roman mengembus terengah. Aroma Jack Daniel menguar kasar dari bibir tipisnya. Wajah dingin lelaki tersebut makin memerah.
Puas meremas lingkaran kenyal, puas menyesap serta meninggalkan kiss mark berwarna merah di leher depan, kanan, kiri, bahkan sampai ke tengkuk, kini saatnya untuk menaikkan tempo permainan!
Mendadak, tangan kokoh salah satu bujang terkaya di Beverly Hills Amerika tersebut mencengkeram pinggang ramping. Dalam kecepatan seperti kilat, posisi permainan telah berubah!
Lisha ia posisikan merangkak di atas ranjang. Lengan kekar berotot menekan punggung hingga terus turun dan memunculkan bo kong ke atas. Lampu kamar yang terang benderang membuat Roman bisa melihat secantik apa lambang wanita di antara kedua paha.
Merekah bak mawar merah muda setelah disiram oleh embun fajar. Basah, segar, keharuman tertentu yang mencerminkan seorang wanita dewasa sedang dilanda ... hasrat bercin ta membuncah!
"This ... fu cking crazy! Kewanita anmu sungguh ...." Ia sampai tak bisa berkata-kata lagi.
Satu lingkaran merah muda terlihat mungil terawat, kini sedang dalam keadaan basah kuyup akibat pergumulan mereka sejak setengah jam lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My REDFLAG Boss
Romance"Gonna f*uck you tonight! Aku akan bercinta denganmu seakan ini adalah malam terakhirku di dunia!" desis Roman Anderson Liu menatap buas wanita tak berbusana di atas ranjang hotel. Malam itu, keduanya menyatu dengan desah dan gumam yang bergaung hi...