"Ini posisi kameranya udah bener belum?"
"Mungkin?"
"Udah cepetan lah, masa nyimpen kamera aja setengah jam."
"Iya iya sabar dah."
"Oke siap semuanya? 3.... 2... 1...."
"Selamat pagi semuanya, kami dari kelompok 10 sudah berada di desa tempat kami akan melanjutkan KKN kami." Ucap mahasiswa dengan seragam hitam putih dan jas berwarna kuning.
"Nah pertama-tama izinkan saya memperkenalkan anggota kelompok 10. Saya Arga, lalu ada Rian, Ikhsan, Imron, Pandu, Nudin, dan Alvin." Ucap Arga sambil memanggil teman-temannya yang juga berada di dekatnya. Setiap nama yang dipanggil mereka akan mengacungkan tangannya sembari tersenyum.
"Untuk programnya sendiri kita ada apa aja, Imron?" Tanya Arga yang kini sesi Imron berbicara mengenai tugas mereka selama KKN.
"Jadi kita akan memiliki cukup banyak kegiatan selama KKN yang dilaksanakan 30 hari ini. Seperti mengajarkan pentingnya kebersihan lingkungan pada anak-anak desa, membangun gapura selamat datang, sosialisasi kesehatan diri dan mental, ada yang mau menambahkan lagi?
Alvin mengangkat tangan. Imron pun mempersilahkan Alvin mengambil tempat di frame kamera.
"Kita juga bakal bikin acara seru-seruan juga agar bisa akrab dengan penduduk lainnya. Seperti pentas seni kebudayaan dan lain-lain." Ujarnya.
"Jangan lupa ngewe bersam-"
Sedetik kemudian Ikhsan yang berbicara itu mulutnya dibungkam oleh 4 orang lainnya.
"Ah iyaa kita bakal ada sesi keliling desa dan mengakrabkan diri bersama penduduk dengan cara ikut kegiatan-kegiatan mereka sehari-hari." Alvin menimpali agar melupakan ucapan Ikhsan yang tidak ada filter.
"HMPHHHH!!!" Ikhsan berusaha melepaskan diri tapi dirinya ditarik keluar oleh Nudin dan Pandu.
"Eeee.... mungkin segitu saja vlog day 1 kita hari ini... see u next time bye!" Arga pun mengakhiri video vlognya dan langsung berkumpul dengan teman-temannya yang masih memukuli Ikhsan dengan bantal guling berkali-kali.
***
Arga dan kawan-kawannya sudah sampai di desa tempat KKN mereka di siang hari. Butuh waktu perjalanan 8 jam menggunakan mobil Imron meskipun sudah melewati jalan tol. Untuk aksesnya sangat baik dan mudah tidak seperti desa Cibudan yang terpencil. Beberapa angkutan umum pun lewat sehingga desa ini termasuk cukup strategis.
Yang memilihkan desa itu adalah dosen pembimbingnya Arga yang mana adalah ayah dari Chandra, pacar Alvin yang sekarang sudah menduduki semester 3.
Mereka disambut oleh pak kepala desa yang baru ketika sampai di desa, Pak Endang. Katanya kepala desa yang lama diusir karena membuat kebijakan yang merugikan masyarakat.
"Jadi kalian ya yang akan melaksanakan KKN di desa ini. Sebelumnya mohon maaf jika di desa kami masih banyak kekurangan dan tidak akan senyaman di kota." Ujar Pak Endang pada ketujuh pemuda di hadapannya ini.
"Tidak apa apa pak. Lagipula kamilah yang harus beradaptasi dengan lingkungan desa." Balas Arga kepada pak Endang. Yang lain pun ikut mengangguk.
"Terimakasih banyak atas pengertiannya. Nanti akan saya minta tolong anak saya buat mengantar kalian semua ke pendopo. Tamu-tamu dari kota biasanya selalu menempati pendopo itu. Tenang aja disana udah full fasilitas kok sekarang. Mar... sini dulu." Pak Endang menjelaskan kemudian memanggil anaknya.
"Iya pak, sebentar."
Seorang remaja laki-laki seumuran dengan para mahasiswa KKN itu keluar dari kamarnya. Wajahnya cukup tampan untuk orang desa. Mungkin saja dia juga bisa menjadi primadona di kota. Ia mendekati Pak Endang dan menyalami tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Mahasiswa KKN
Teen FictionSPECIAL FOR 2K !!! Happy reading!! Diharap sudah membaca PMK dan PMA terlebih dahulu ✌ Setelah melewati satu tahun yg cukup lama, pada akhirnya Arga dan kawan-kawannya bisa kembali melaksanakan program KKN mereka kembali. Tidak akan lagi mereka gaga...