Sore menjelang malam Rian sedang berkutat di dapur. Ia dengan sigap menyiapkan makan malam. Memotong bawang merah, bawang putih, wortel, dan sosis. Mempersiapkan bumbu lainnya. Juga nasi yang sudah matang sejak setengah jam yang lalu. Ia akan membuat nasi goreng.
Sejenak ia melihat ke sekelilingnya. Masih sepi. Sepertinya semua temannya sedang tertidur karena kelelahan. Rumah pendopo ini menjadi lumayan sunyi. Begitu juga dengan Arga yang selesai mandi langsung tertidur.
Rian pun mengambil ponselnya dan menyalakan playlist lagu untuk menemaninya memasak. Ia memanaskan minyak dan menunggu hingga panas, baru menumis rempah-rempah yang sudah dia siapkan. Seketika bau harum memenuhi ruangan.
Ceklek
Pintu kamar Rian terbuka. Arga dengan mata masih mengerjap-ngerjap menatap ke arah dapur dan menemukan pacarnya sedang memasak. Perlahan ia mendekati Rian dan memeluknya dari belakang.
"Eh!" Rian agak terkejut karena ia tidak memerhatikan sekitar. "Udah bangun sayang?"
"Huum. Masak apa, Yang?" Ucap Arga masih mengantuk. Bahkan matanya saja kembali terpejam lalu menaruh kepalanya di balik bahu Rian.
"Nasi goreng. Kamu udah laper?"
Arga mengangguk. Namun tangannya malah masuk ke dalam kaos Rian dan mengelus perut sixpack pacarnya itu. Sesekali ke arah dada dan pentilnya membuat Rian menahan rangsangan itu.
"Baru bangun udah nakal aja kalian."
Alvin turun dari tangga dan menyaksikan dua sejoli itu sedang bermesraan di dapur. Seketika Arga melepaskan pelukannya dan salah tingkah. Ia langsung mengambil pisau dan pura-pura ikut memotong bawang tapi malah membuat matanya perih.
"Aduh duh..." pekiknya sembari menutup matanya.
Rian yang melihat itu langsung menyimpan spatulanya dan mendekati Arga. Mengambil tisu basah dan mengelap matanya. Sementara Alvin malah terkekeh karena melihat ketuanya salah tingkah.
"Kamu cuci muka dulu aja ya biar gak perih. Aku bentar lagi selesai kok jadi tunggu aja." Ucap Rian menenangkan.
"Iya... cepet loh." Arga pun mendekatkan mulutnya di telinga Rian. "Pingin cuddle sama ayang."
Bisikan itu cukup membuat Rian merona. Kalau bisa sekarang, ia akan melakukannya saat ini juga. Tetapi masakannya akan terlupakan.
"Iyaa boleh nanti." Rian pun mengusap kepala Arga dan menyuruh pacarnya masuk ke dalam kamar. Arga pun nurut.
Alvin pun berjalan ke arah dapur dan menyiapkan 7 pasang piring juga sendok. "Mesra amat bang. Gak kasian apa sama yang LDR ini?"
"Kenapa? Mau dipacarin juga? Hm?" Tanya Rian seolah menantangnya.
"EIII NO NO!! GAK YE! Tuh pacar lo tar ngambek, pacar gue juga sih. Lagian kita sama-sama keliatan Seme. Jadi gak akan ye. Tapi si Arga sama lo kan dari tampang sama sama kayak seme, jadi siapa yang ditusuk?" Tanya Alvin penasaran.
Rian hanya mengangkat bahunya dan melanjutkan memasak.
***
Malam itu mereka berkumpul di ruang tengah. Memakan nasi goreng buatan Rian juga mengobrol tentang berbagai hal. Arga dan Imron masih mendiskusikan perihal rapat malam ini karena mereka lah ketua dan wakilnya. Rian dan Alvin bercerita soal buku novel keluaran terbaru. Sedangkan Ikhsan, Nudin, dan Pandu bermain game sembari makan.
"San, mundur San. Ling belum ulti!" Ujar Pandu.
"Otw ke mid!" Sambung Nudin.
"Aduh anjir ahh!! Si Franco gak bisa narik yang bener. Tuh juga Miya malah ngetroll, Asu!" Umpat Ikhsan melihat gameplay dua orang random yang ada di timnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Mahasiswa KKN
Teen FictionSPECIAL FOR 2K !!! Happy reading!! Diharap sudah membaca PMK dan PMA terlebih dahulu ✌ Setelah melewati satu tahun yg cukup lama, pada akhirnya Arga dan kawan-kawannya bisa kembali melaksanakan program KKN mereka kembali. Tidak akan lagi mereka gaga...