Melihat tubuh kekar Naka yang terbaring terlentang tentu membangkitkan hasrat Sea untuk semakin mendekat.
"Sea...." Panggilnya dengan suara begitu indah di telinganya. Lelaki itu masih setengah sadar karena obat bius yang ia berikan. Melihat kancing Naka yang terbuka, tentu dirinya terpancing untuk menyentuh.
"Ah Sea...." Desah Naka ketika Sea menyentuh puting payudaranya dan mencubitnya. "Hengh... hen-tikan." Tak tahan Naka mengeliat. Nafasnya memburu. Tangan Naka begitu mengganggu. Sea berinisiatif untuk mengikat pada setiap ujung ranjang dengan tali yang memang sudah niat ia bawa.
Tentu tidak banyak pemberontakan karena Naka yang setengah sadar. Melihat mata Naka yang bergerak berotasi membuat tangan Sea gemas ingin memakaikan oksigen mask. Sea sangat suka ekspresi Naka sekarang apalagi di tambah sebuah alat medis.
Melihat ekspresi sakit Naka adalah candu bagi Sea.
Sea tidak akan membuang kesempatan yang tidak mungkin terulang kedua kali. Ditinggal bersama Naka di rumah ini.
Narendra Nakala lelaki berumur 24 tahun yang beberapa bulan lalu mengalami kecelakaan. Anak tunggal dari orang tua kaya raya sibuk dengan pekerjaan. Hingga akhirnya, Orang tua Naka memilih untuk mencari perawat untuk membantu Naka sehari-hari. Naka mengalami lumpuh akibat kecelakaan yang terjadi padanya.
Jangan tanya betapa bersyukurnya Sea mendapatkan majikan seperti Naka. Dia tampan, dan sesuai kriteria Sea. Lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bantuannya.
Sea selalu melakukan hal-hal gila jika dirinya di tinggal bersama Naka sendirian. Seperti apa yang ia lakukan sekarang. Memasang oksigen mask padahal tuannya itu masih bisa bernafas dengan normal. Sea sengaja. Sea ingin paru-paru Naka rusak. Bahkan jika orang tua Naka bepergian cukup lama, Sea tidak segan-segan memasang ventilator.
Naka adalah percobaan untuk memenuhi hasratnya.
Lelaki itu tidak pernah memberontak atas kelakuan anehnya.
Mata Naka melotot begitu Sea menekan gas dengan tekanan tinggi. Cuping hidungnya melebar dengan mulut perlahan membuka besar hingga terlihat lidahnya yang menjulur. Lihat, ini ekspresi yang Sea tunggu.
"Maaf," ucapannya terkekeh. Tidak menakutkan tapi terlihat menggemaskan karena Naka tampan sekali.
-KANALA-