Meeting Rosie

216 30 13
                                    


Sudah lebih dari dua minggu sejak aku diwawancarai untuk posisi Penata Rias di agensi terbesar, Atlantic Records, di mana perusahaan itu dapat menemukan sebagian besar selebritis papan atas di berbagai negara. Ini adalah percobaan ketiga ku dan gugup dengan hasilnya.

Aku bersiap pergi ke rumah temanku Jisoo untuk mengambil tas tanganku yang tertinggal di rumahnya malam sebelumnya. Sebelum aku pergi, Jisoo masuk untuk mengembalikan tasku.

"Thank you, Jisoo"

"Jangan sebutkan itu"

"Aku hendak pergi ke rumah mu untuk mengambil tas itu," bunyi telepon. Aku mendapat pemberitahuan penerimaan dari Atlantic Records.

"Ya Tuhan, aku diterima sebagai penata rias di Atlantic Records"

"Wonderful, i'm so happy for you!"

"Sungguh luar biasa. Akhirnya aku bisa menghasilkan cukup uang untuk pengobatan ibuku"

"Kita harus berpesta malam ini. Ayo pergi ke pub"

"Lain waktu" aku menolak karena mungkin tidak akan merasa aktif besok jika mabuk.

"Lain waktu? Kau tidak serius, kan?"

"Aku serius. Mari kita merayakannya setelah aku selesai bekerja"

"Jangan lewatkan moment bahagia ini" Jisoo menatapku tajam.

"Ayolah, aku sudah mengatakan kita akan merayakannya nanti"

"Kita harus merayakannya sekarang. Ini adalah momen yang sempurna"

"Kita bisa merayakannya kapanpun"

"Tapi momen ini akan memudar"

"Baiklah" aku mengalah karena Jisoo benar dan dia tidak mau meninggalkan ku.

Kami berdua masuk ke dalam kamar dan mengeluarkan gaun dari lemari.

"Aku akan membawa pacarku. Minta Jennie untuk ikut dengan kita" saran Jisoo dengan antusias.

"Dia baru saja bergabung dengan sebuah perusahaan software. Dia sangat sibuk"

"Dia selalu saja sibuk" sindir Jisoo.

"Apa yang harus dilakukan? Dia seorang yang gila kerja"

"Jika itu hanya tentang pekerjaan tidak masalah" Jisoo selesai memakai gaun ketat di tubuhnya.

"Tentu saja, itu hanya tentang pekerjaan"

"Bahkan jika dia sangat sibuk, tidak bisakah dia meluangkan waktu untuk pacarnya?"

"Aku sudah bilang padamu, Jisoo"

"Tanya padanya"

Aku mengalah dengan menelepon Jennie dan menunggu dia menjawab panggilanku.

"Hai Jennie! Aku diterima bekerja. Bagaimana kalau kita pergi ke pub malam ini?"

"Congrats! Aku sibuk. Aku tidak bisa datang"

"Bisakah kau mencobanya?" Nadaku terdengar frustasi.

"Aku benar-benar minta maaf. Kau tahu betapa sibuknya aku akhir-akhir ini" Jennie menghela napas di seberang sana.

"Ya, aku tahu. Tapi ini adalah salah satu momen terbahagia dalam hidupku"

Jennie tidak membalasnya lagi. Aku seharusnya tidak memaksa dan harus mengerti situasinya. Aku menutup telepon, memberi tahu Jisoo tentang keputusan Jennie.

"Yang dia lakukan hanyalah mengabaikanmu"

"Jennie sibuk. Aku tidak bisa memaksanya"

"Aku jarang melihat kalian menghabiskan waktu bersama"

MY CELEBRITY GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang