Karisa sangat bosan hanya mengurung diri di kamar baru miliknya sekarang, dirinya tak tahu apa yang akan dirinya lakukan selanjutnya.Masih ada 7 hari membosankan yang akan dilaluinya, sembari menunggu masa mpls tiba.
Tiba-tiba notifikasi handphonenya berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Itu pesan singkat dari teman kecilnya yang sudah 8 tahun tidak bertemu dengannya.
Rasa dag-dig-dug mulai terasa di ulu hatinya Karisa, perasaan senang mulai membuat pipinya merah merona bahkan dirinya menghamburkan diri di atas kasur.
Aldi
Kamu di Jakarta sa? Boleh ni kita jalan-jalan bareng 😄Karisa masih tidak percaya bahwa temannya akan mengirimkan pesan kepadanya, setelah berapa tahun lost contact.
Karisa tak bisa mengontrol dirinya yang sedang salting brutal, namun dirinya harus tetap membalas chat dari Aldi supaya dirinya tak kehilangan momen yang sangat langkah baginya.
Karisa
Eh iya di. Kenapa? Kok tumben chat duluan, biasanya juga aku.
Kapan mau jalannya?Karisa memang sudah menyukai Aldi semenjak SD, tapi dia tidak pernah mengungkapkan rasanya kepada Aldi karena ia tahu bahwa itu akan merusak pertemanan mereka. Lagian juga, mereka masih sama-sama anak kecil yang belum mengerti apa itu cinta, herannya Karisa masih saja menyukai Aldi hingga saat ini.
Jika ditanya, adakah cinta monyet yang abadi mungkin Karisa akan mengacungkan tangan setinggi-tingginya dan menjawab dengan lantang pertanyaan itu.
Karisa merebahkan badannya di kasur, sambil tersenyum manis membayangkan jika suatu saat nanti dirinya akan pergi berjalan berdua bersama Aldi, menikmati indahnya kota Jakarta saat itu.
Teng!
Satu notifikasi muncul lagi, membuat Karisa semakin tersenyum lebar dan membalikan badannya untuk memastikan apakah itu chat dari Aldi yang sudah membalas pesan darinya.
Ternyata bukan, membuat Karisa sedikit sebal. Kenapa bukan Aldi yang membalas chatnya, tapi permintaan pesan dari nomor yang tidak dikenal, dirinya sangat kesal!
0821-67**-****
Haii Risa, gue Agas. Salam kenal ya
Oh ya, lo suka tahu bulat ya? Bude gue jualan kalo lo mau, di jalan kenangaPesan singkat yang membuat Karisa mengkerut kan keningnya, heran kenapa dirinya bisa mengatahui bahwa Karisa menyukai tahu bulat padahal dirinya tidak pernah memberitahu akan hal itu, lagian juga siapa yang menyebarkan nomor Karisa kepada Agas?
Karisa berdecak kesal, kenapa dia bertemu dengan orang sesinting Agas dan sok akrab sepertinya. Tiada angin, tiada ribut tiba-tiba membahas tentang tahu bulat, apa jangan-jangan Agas tau info tentang Karisa yang suka tahu bulat dari sorotan Instagram milik Karisa yang berjudul 'bulat menggoda'.
"KAKAK" Karisa berteriak dari kamar, membuat Tante dan kak Ilham langsung berlari ke arah kamarnya dengan raut wajah yang panik membuat Karisa tiba-tiba terdiam. Apakah teriakannya tadi seperti orang sedang terkena musibah?
"Kamu kenapa teriak sih sa! Bikin Tante sama Ilham panik tau" oceh Tante Mira sambil menjewer telinga Karisa, hingga sang pemiliknya meringis kesakitan.
"cowo yang ketemu aku sama kak Ilham di halte itu, tiba-tiba ngechat aku tan! aku bingung, dia ini dapet nomor aku dari siapa, jadi aku curiga sama kak Ilham" ucap Karisa sambil menunjuk Agas yang masih mengatur napasnya, yang masih ngos-ngosan akibat berlari dari luar ke kamarnya Karisa yang cukup jauh.
"Yeu kocak, kalo emang gue kenapa" jawab kak Ilham dengan nada yang membangga-banggakan dirinya kepada Karisa yang masih cemberut.
Memang ekspresi Karisa jika dirinya sedang bete, ataupun ngambek memang sangat lucu. Jika diabadikan, mungkin publik akan mengira kalau Karisa ini sangatlah menggemaskan. Tanpa sadar, tangan Tante Mira sudah berada di pipinya Karisa untuk mencubit pipi gemas miliknya.
Plak!
Karisa yang merasa tidak terima dengan perlakuan tantenya itu langsung menggeplak tangan Tante Mira dengan kasar, dan langsung memalingkan mukanya ke arah lain.
"hahaha" suara tawa itu berasal dari kak Ilham, jika bukan kak Ilham siapa lagi pelakunya? Kak Ilham mentertawakan tantenya yang meringis kesakitan akibat digeplak oleh tangan kecil milik Karisa, yang dirinya kira untuk nabok nyamuk saja tidak mampu.
Karisa langsung menatap ke arah kak Ilham, dengan tatapan penuh dendam. Tak lupa dengan mulut yang mengoceh tanpa suara.
"Calon pacar Agas ciee" ucap Agas sambil melirik ke arah ponsel milik Karisa yang masih menyala dan belum beralih dari aplikasi WhatsApp. Karisa yang tahu bahwa kakaknya membaca chatnya bersama Agas, segera mematikan handphonenya dan menyembunyikan di bawah bantal guling yang ada di dekatnya.
"Lo pilih ngaku apa gue tonjok? Lo kan yang ngasih tau kalo gue suka tahu bulat sama ngasih nomor gue ke dia? Ngaku ga?" Tanya Karisa dengan nada mengintrogasi kak Ilham, layaknya sedang berada di pengadilan.
"Lo pikun apa lupa? Yang beli tahu bulat sebadari itu siapa? Lo tau ga di mana lo beli" kali ini kak Ilham kembali melayangkan pertanyaan kepada Karisa, membuat Karisa merasa kesal kenapa kak Ilham tidak menjawab pertanyaan, tapi malah melayangkan pertanyaan yang setimpal juga.
"Kalian ini, Kakak adik sama saja sifatnya. Sama kayak ibu kalian, definisi buah jatuh sepohon-pohonnya" Tante Mira menggeleng-gelengkan kepalanya heran melihat tingkah laku kakak beradik ini.
Keduanya hanya saling bertatapan, langung disusul dengan cengengesan antara keduanya.
—803 word

KAMU SEDANG MEMBACA
Akara
Teen FictionKarisa Audya, melanjutkan kehidupan barunya di kota yang sebelumnya belum pernah ia datangi bersama kakaknya. Namun, dirinya belum terima jika dirinya harus jauh dari ibu dan ayahnya yang ada di desa sedangkan diri di kota bersama kakaknya. Di sela...