Father in law

54.3K 355 3
                                        




Rupanya kedekatanku dengan Danu terhendus oleh media, sejak itu, aku tidak segan-segan menunjukkan kedekatan kami pada publik. Beruntungnya, banyak penggemarku tidak tahu Danu dan Rendi adalah Ayah dan anak, hingga banyak yang mendukung meski tidak sedikit juga yang tidak menyukai. Aku tidak perduli, hubungan kami sangat menguntungkan kedua belah pihak. Karirku kian melambung tinggi dan bisnis Danu melonjak cukup pesat. Terlebih kami saling mencintai.

Tidak kuduga, hari ini membawa kabar bahwa Rendi menikah. Danu bilang, dirinya tidak ikut andil dalam pernikahan Rendi kali ini, ia hanya diundang sebagai tamu dan membawaku ikut bersamanya. Ada keinginan tidak ingin datang, tapi bagaimanapun aku berhubungan baik dengan Danu selaku Ayahnya. Lagipula kehadiranku, sebagai pasangan Danu.

Setibanya disana, semua perhatian tertuju penuh pada aku dan Danu. Sebagian besar tamu undangan datang dari kalangan publik figur dan beberapa pengusaha, tidak sedikit dari mereka yang  membincangkan kami. Seolah ini adalah pernikahan aku dan Danu.

Mempelai wanita yang bersanding dengan Rendi, menatap masam diriku. Tentu dia kenal denganku, secara dia adalah wanita yang sama ketika tertangkap basah sewaktu itu. Namun, aku acuh.

Ditengah keramaian para tamu, Danu tidak bisa mengalihkan atensiku. Kini ia sedang bersama para pebisnis lainnya sementara aku menikmati jamuan yang ada. Ia begitu gagah dengan balutan jas ditubuhnya, membuat panas pada pangkal pahaku. Aku tahu ini sebabnya.

Jengah akan situasi acara, aku menarik diri ke kamar mandi wanita. Sepi. Segera masuk ke dalam salah satu biliknya, dan mendudukkan diri diatas closet yang tertutup. Dipenuhi rasa tidak nyaman, ku luruhkan celana dalam hingga keatas lutut, saking basahnya liangku hingga tidak dapat diserap baik oleh celana dalam.

Kubawa tangan membelai kewanitaan yang berkedut seiring membayangkan tangan besar Danu.
Tubuh menolak pikiranku sendiri, tidak bisa seperti ini. Langsung ku ambil foto celana dalam yang basah dengan jari yang mengkilap akibat cairanku dan mengirimkannya pada Danu.

To Danu
Pic send
"Can you help me? Please."

Danu hanya melihat pesanku tanpa membalasnya. Aku dilingkupi gundah luar biasa, membayangkan ia disini dan kami bercinta bersama.

Tidak lama, kudengar pintu kamar mandi terbuka, diiringi suara pelan Danu memanggilku.

"Nala."

"Aku disini," cicitku.

Kubuka pintu bilik, Danu langsung meluncur dan mengunci kembali. Menyambut kedatangannya, ku buka lebar kaki, meraih satu tangan Danu menyentuh milikku.

"Touch me."

Tangan Danu yang bergerilya diatas permukaan milikku, melesatkan jari ke dalam liangku entah dua atau tiga. Aku tidak tahu, yang jelas ini begitu nikmat dan geli tak berperi. Sementara itu, bibirnya menyerang titik sensitif dan sesekali menggigit daun telingaku.

Denyut dadaku berhenti sesaat, kudengar ada yang beberapa langkah kaki masuk. Danu menarik diri, lalu bibirnya nan hangat bersemayam pada milikku seiring jarinya yang terus mengaduk liang senggama.

"Beruntung sekali Nala. Jika aku menjadi dia, aku juga mau bersama Danu. Danu pria impian semua wanita sekarang, harta, bisnis dimana-mana, namanya juga sudah besar."

"Kalau mau kamu bisa, coba goda saja Danu dan mendapatkannya."

"Apalah daya aku tidak secantik Nala, ...."

Kata-kata itu tidak dapat lagi kudengar dengan baik setelahnya, sebab kepalaku berdengung menahan erangan. Sekuat tenaga kutahan dengan kedua tangan membekap kuat mulutku.

21 Zone!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang