Baby Ken 1 (Perkenalan)

317 25 3
                                    

Kringgggg.....kringgggg....kringggggg..........

Suara alarm berulang kali terdengar namun tak kunjung dimatikan oleh sang pemiliknya.

"hoammmmmm....ganggu banget sihhhh.. perasaan baru tidur semenit,, ishhh.." keluh Nana pada alarm berbentuk kodok itu yang langsung dimatikannya. Pasalnya semalam Nana tidur setelah shubuh, dan sekarang tiba-tiba sudah pukul 7 saja. Satu jam lagi dia harus sudah absen jempol di tempat kerja, sedangkan perjalanan kesana sekitar 30 menit, Nana hanya punya waktu setengah jam untuk bersiap-siap.

Dengan mata yang setengah tertutup Nana langsung menuju kamar mandi dan tanpa babibu langsung mengguyurkan air ke seluruh badannya untuk mengusir kantuk.

Lagi dan lagi, Nana tidur terlambat untuk hal yang sama, padahal Nana harus kerja pagi.

"Dasar akuuuu" cibir Nana pada diri sendiri sambil memakai make up dan bersiap untuk pergi ke kantor.

Nana Ariana, seorang perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan manufaktur bagian administrasi. Nana memiliki tubuh yang tidak kurus dan juga tidak gemuk, berkulit kuning langsat, berambut lurus, dengan tinggi badan yang tidak lebih dari 155 cm. Nana terkenal dengan gadis yang ceria, mudah bergaul, dan sangat jarang menunjukkan muka masamnya di depan orang. Bagi Nana, makan makanan pedas adalah pelarian dari masalah apapun. Apapun problemnya, kuliner masakan pedas adalah solusinya.

Namun tak banyak yang tau, bahwa Nana mempunyai jiwa rahasia yang tidak biasa di dalam dirinya. Jiwa yang awalnya menimbulkan banyak pertanyaan bagi Nana pada masa kecilnya, namun setelah Nana dewasa, dia mulai berdamai dengan jiwa yang ada pada dirinya itu. Dia tidak lagi membenci dirinya meskipun dia masih merasa bahwa dia gadis yang aneh, tapi baginya itu bukan lagi masalah.

Nana mempunyai jiwa keibuan yang tidak biasa. Mungkin lumrah bagi seorang perempuan yang memiliki jiwa keibuan, namun jiwa keibuan yang ada pada Nana berbeda dengan perempuan lainnya. Sejak kecil Nana sangat menyukai laki-laki remaja atau dewasa yang berperilaku seperti anak-anak atau bahkan bayi. Ingat ketika ada film kartun Tom & Jerry, dimana ada adegan saat Tom diperlakukan seperti bayi oleh kucing lainnya, Nana kecil sangat suka menontonnya bahkan sudah membayangkan jika seandainya dia dewasa, dia ingin juga memiliki seorang laki-laki untuk diperlakukan seperti bayi. Ada juga sinetron Bayi Raksasa yang ditayangkan disalah satu stasiun Tv, dimana ada seorang perempuan yang melahirkan bayi laki-laki namun bayi laki-laki itu diperankan oleh orang dewasa, Nana yang dulu duduk dibangku SD itu sangat antusias menontonnya, melihat laki-laki yang diperlakukan seperti bayi membuat fantasi Nana semakin menjadi-jadi.

Sekarang diusianya yang sudah puluhan tahun, jiwa rahasia yang ada padanya masih melekat atau bahkan semakin menjadi. Dengan semakin mudahnya akses untuk melihat dunia luar menggunakan telepon genggam, mempermudah Nana untuk mencari informasi terkait keanehan dalam dirinya itu. Nana merasa tidak lagi sendirian karena tau kalau Nana bukanlah satu-satunya perempuan yang memilki penyakit itu. Beberapa orang diluar negeri juga ada yang memilki jiwa seperti Nana. Nana selalu update melalui media-media terkait orang dewasa yang berperilaku seperti bayi atau disebut adult baby (AB) . Nana mempunyai harapan jika suatu saat nanti, Nana bisa bertemu dengan ABboy sehingga bisa menyalurkan jiwanya yang tidak biasa ini. Namun meski begitu, Nana tau, hal itu adalah hal yang hampir mustahil karena tidaklah mudah menemukan laki-laki yang berperilaku seperti bayi disekitarnya. Jikapun ada, bukanlah hal mudah untuk membangun komunikasi yang sefrekuensi seperti halnya peran mommy & babynya. Tidak semua akan nyaman, tidak semua mau bersikap seperti itu dengan orang yang baru dikenal, terlebih lagi hanya melalui sosial media.

"Gilaaaaa, jam 8 kurang 15 menit lagi, sedangkan aku masih baru mau menancap gas motor, moga aja ga macet gustii" batin Nana dalam hati, merutuki dirinya sendiri yang selalu suka tidur malam karena sibuk mencari informasi dan postingan terbaru terkait ABboy. Nana mengendarai motornya secepat mungkin, hingga dia harus berhenti dipemberhentian rel kereta api.

Tampak seorang pemuda berseragam SMA yang sedang dibonceng seorang pria. Yang membuat Nana tidak berhenti memandang anak SMA itu adalah keimutannya di mata Nana, entah pemuda itu sadar atau tidak, tetapi saat ini dia sedang memasukkan jempol tanganya ke dalam mulutnya. Pemandangan yang membuat jiwa Nana meronta-ronta, pemuda itu sangat menggemaskan, seperti seorang bayi yang tidak sadar mengemut jempolnya karena nyaman.

"njirrrr imut banget dia tuhh,...." Batin Nana dalam hati sambil tak mengedipkan mata sama sekali. Tiba-tiba kereta api telah berlalu, palangpun mulai terbuka, dan semua kendaraan mulai berjalan.

"liat anak SMA ngemut jempolnya aja udah ga kuat, gimana seandainya aku ketemu ABboy benerann,, ga kebayang senengnya guwehhh huhuhu" Bisik Nana dalam hati sambil mengendarai kendaraannya dengan ugal-ugalan. Dia tau dia akan terlambat, sesekali dia melirik jam tangannya dan saat ini jam 8 sudah lewat beberapa menit lalu, terlebih lagi dia harus terjebak lampu merah beberapa kali.

Kini waktu menunjukkan pukul 08.20, dengan tergesa-gesa Nana segera memakirkan motornya dan segera memasuki kantor.

"Dari mana ajaaa naaa, dicariin kang Kulkas tuhh" sapa salah satu teman kerjanya yang bernama Rania. Pasalnya dari tadi Bos mereka yang berumur 30 tahun dan memiliki nama asli Ben itu mencari keberadaan Nana, Pak Ben dipanggil dengan sebutan kang Kulkas karena sikapnya yang dingin dan hanya bicara seperlunya seputar pekerjaan.

"hmm kejebak macet aku Rann, tau sendirikan gimana macetnya Jakarta, belom lagi ada kereta api lewat hihihi" jawab Nana dengan cengar cengir.

"alasan aja kamu Naa,, berangkat kamu aja yang kurang pagi,, dahh,, buruan tuh segera ke ruangan kang Kulkas, keburu dia ngamok ntar yang ada kamu dimakan " peringat Rania, karena memang sudah lebih dari tiga kali pak Ben mencari Nana.

"Doain aku selamet yaa Rann,," aduu Nana dengan wajah yang sok memelas.

"Lebay amattt,,,kaya mau dikirim perang aja kamu Naa" sambil menoyor kepala Nana, dan merekapun tertawa bersama.

"dah buruannn sanaa, temuin dia, keknya penting banget tuh" Ucap Rania.

"Tokk tok tokk..." suara ketukan pintu.

"permisi Pak,,, maaf pak saya terlambatt, kata Rania, Bapak mencari saya" sapa Nana sambil menunduk.

"Hmmmm...dari mana aja kamu" Tanya Pak Ben dengan penuh selidik.

"Maaf Pak, saya kejebak macet, salah saya juga kurang pagi berangkat dari rumah, tadi ada sedikit kendala" jawab Nana dengan hati-hati, padahal kendala yang dimaksud Nana adalah bangunnya yang kesiangan xixixi.

"Oke, duduk" suruh Pak Ben pada Nana. Nana pun langsung duduk di depan meja Pak Ben.

"Ada proyek yang mengharuskan kamu ke Gorontalo minggu depan, lebih detailnya akan kita diskusikan bersama karyawan lainnya pada rapat besok. Saya mengatakan sekarang agar kamu tidak kaget kalau kamu akan dikirim disana selama seminggu atau bisa lebih, tergantung bagaimana kondisinya nanti." Jelas Pak Ben.

"Apakah saya disana sendirian Pak, atau bersama dengan karyawan lainnya?" Tanya Nana.

"Kamu akan berangkat dengan saya, karyawan lainnya tidak bisa meninggalkan pekerjaannya disini, jadi yang bisa memungkinkan untuk berangkat dengan saya adalah kamu, saya harap kamu tidak keberatan dan bekerja dengan baik pada saat disana nanti." Jawab Pak Ben dengan nada dingin seperti biasanya.

"Ooo... Okee Pak,, saya siapp" Balas Nana dengan gugup, pasalnya baru kali ini dia akan keluar kota hanya berdua dengan bosnya, ga kebayang gimana canggungnya mereka nanti disana.

"baik,, itu saja, silahkan keluar" Ucap Pak Ben dengan posisi dia yang fokus membuka komputernya.

"baik Pak, saya permisi" Nana berdiri dan menunduk lalu segera meninggalkan ruangan Pak Ben.

Sampai jumpa di part berikutnyaa,,, semoga aja ga males buat up yaaa wkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY KENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang