Kalau suka boleh bantu bintangnya,kalau ada koreksi silahkan bisa komen 🙏
Sekiranya punya ide bisa chat via dm atau komen,kali aja bisa di realisasikan. Yang enggak suka jangan di baca 👍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang wanita membuka matanya. Ia mendapati dirinya berada di tempat aneh. Surga? Apakah surga memiliki ruangan aneh? Maksudku dengan infus dan monitor pendetekai detak jantung.
Dengan kebingungan wanita mencoba bergerak,netra matanya menangkap sesosok makhluk yang tengah tertidur.
Pria dengan pakaian yang cukup rapi,laptop yang masih menyala dan secangkir kopi di dekatnya.
Wanita itu sama sekali tidak ingat pria itu,siapa dia? Apa yang dia lakukan di sini?
Pria yang tertidur itu merasa mungkin saja ada sesosok bidadari menatapnya,dengan perlahan ia membuka matanya. Mereka bertatap-tatapan layaknya film India,tubuh mereka entah mengapa sama-sama membeku.
Sang pria sadar lebih dahulu,dengan cepat ia berlari ke ranjang gadis itu. Wajahnya terlihat panik,namun ada perasaan sedikit sedih.
Pria itu pergi dengan panik,kemudian dokter dan jajarannya maksudnya suster memasuki ruangan.
Memeriksa gadis itu dengan segala detail,setelahnya dokter memberitahu bahwa gadis itu amnesia.
Sang pria mulai berbicara setelah dokter pergi "Namamu Irene dan aku adalah pacarmu, Wendy" Pria itu tersenyum tapi menurut Irene itu bukan senyuman biasa,seperti sebuah kesedihan? Atau lebih seperti penyesalan?
**** Wendy membawa Irene ke rumah mewahnya,dengan segala kebutuhan terpenuhi. Namun anehnya tidak ada siapapun,hanya mereka berdua. Dengan rumah yang cukup lebar dan besar,apakah Wendy berniat membebankan seluruh pekerjaan kepada Irene? Bagaimanapun Irene tetap pasien meskipun ingatannya yang terluka.
Setelah seminggu Irene mengerti,pekerja Wendy datang pukul 3 pagi membersihkan rumah,memasak dan melakukan segalanya. Namun mereka semua pergi pukul 7 pagi.
"Wendy" panggil Irene lembut,Wendy yang tengah menyiapkan makanan berhenti.
Irene menatap wajah Wendy sejenak,entah mengapa ia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan berada di dekatnya. Ia ingat pernah membaca sebuah buku,jika kita tidak mengingat apapun saat amnesia. Hati kita akan berdetak saat bersama seseorang yang kita cintai.
Tapi bersama Wendy merupakan hal yang biasa saja menurutnya,tidak ada yang spesial.
"Kenapa kok pekerja kamu pergi sebelum kita turun?" Irene bertanya selembut mungkin,tak ingin pria di hadapannya merasa bahwa Irene mencurigai tindakannya.
"Gapapa sayang,aku cuma enggak mau kamu tiba-tiba inget sesuatu terus sakit kepala lagi" Jawaban Wendy terdengar tulus,tapi Irene tidak bisa merasakan ketulusan di balik ucapannya.
Tak ingin bertengkar Irene hanya menganggukkan kepalanya.
Mereka menjalani hari dengan biasa,Irene tau Wendy merupakan teman kuliahnya. Ia merupakan putra dari dua pengusaha untuk itu mereka bisa menikmati fasilitas mewah.