"anak² ayo sarapan dulu,tante udah siapin semuanya nihhhh".pekik seorang wanita bernama anggi sembari menaruh beberapa makanan dimeja makan.
tak lama keluar 5 anak yang sedang berjalan menuju meja makan lalu menduduki di kursi.
"wih masak apa tan"antusias gibran saat melihat makanan yang telah disiapkan oleh tantenya.
"ya seperti kamu liat,tante masak ginian gpp kan?".
"gpp kok tan,pkoknya kalo masakan tante ga pernah ga enak,semuanya enak deh"sahut adara tersenyum.
"makasi ya dar,yauda ayo atuh dimakan".
"eh eh bentar' itu si dika teh kemana"hadi bertanya kepada mereka berlima.
sedangkan mereka berlima hanya saling menatap lalu menggelikkan bahunya"gatau om,mungkin lagi siap' ".jawab irsyad.
"oh yauda biar rasya aja yang manggil dika"ucap rasya lalu beranjak berdiri.
tetapi baru beberapa langkah,rasya terlebih dahulu melihat dika yang keluar dari kamar dengan menggunakan seragam tak lupa tas yang berada di bahunya.
"dik ayo sarapan dulu"rasya menghampiri dika lalu menepuk bahunya pelan,tetapi dengan cepat dika menepisnya kasar.
"gausa pegang' gua!"gertak dika tanpa menoleh sedikitpun kearah rasya,dika menunjukkan raut wajah penuh kebencian.
membuat mereka mengalihkan atensinya kearah adik kakak itu lalu menghampirinya.
"heh heh kok pada berantem sih,dika ayo sarapan atuhh"lerai juga ajakan dari hadi.
dika menoleh kearah hadi dan menggeleng pelan"ga om,dika ga nafsu makan bareng si pembunuh ini!!"tekan dika sesekali melirik sekilas kearah rasya.
"mau sampe kapan lo kaya gini dik"sahut rasya dengan suara lirih.
"dik ga semuanya salah rasya,mama lo meninggal gara' ngelindungi rasya,ga sepenuhnya salah rasya dikk"jelas naura.
"kalo semisal lo diposisi rasya,mama lo bakal lakuin hal yang sama dika,jadi lo stop nyalahin rasya terus"sahut adara.
"rasya punya kekuatan kan?kenapa ga pake kekuatanya?bahkan dia sering nolongin orang' termasuk lo nau sebgai pacar kesayangannya,tapi apa?nyelametin mamanya ga bisa kan?"ucap dika dengan suara bergetar.
"gue benci sama lo sya!!"tekan dika lalu melenggang pergi.
"dika!!"teriak mereka kecuali rasya,dirinya lebih memilih menunduk dengan mata berkaca'.
"tu anak ya bener' bikin gue kesel"decak adara menatap kepergian dika.
"tau tuh".
"emng bener ya?"kini semua atensi beralih menatap rasya yang sudah meneteskan air matanya.
"kalo gue ga berguna jadi anak"lanjut rasya lirih.
mata naura ikut berembun dan siap menumpahkan air matanya melihat kekasihnya yang selalu menyalahkan diri sendiri atas kepergian mamanya,dengan sigap naura memeluk kekasihnya dan disusul mereka bertiga.
"ga sya,kamu ga salah ini semuanya takdir jangan nyalahin diri kamu sendiri".naura menenangkan rasya.
"tapi dika benci sama aku nau,dia selalu nyalahin aku atas kepergian mama"jawab rasya cepat dengan bibir bergetar.
"heh rasya udah atuh sedih terus,bnr yang dibilang sama naura teh,kalo kamu ga salah sama sekali,ini takdir"ucap hadi mengelus punggung rasya halus.
"bener,ibu mana sih yang ga ngorbanin nyawanya demi keselamatan anaknya,semua ibu itu selalu ngelindungin anaknya walaupun nyawa sekalipun"sahut anggi memberi penjelasan kepada rasya.
"udah atuh kak rasya jangan nangis trs ih,ini bukan salah kakak kok,udah ya ini mau sekolah masa kakak nangis sihh"ucap alif sedikit mengejek membuat rasya kini terkekeh pelan dan perlahan mengusap air matanya.
"nah gitu dong,senyum,kak rasya kalo senyum ganteng tauu"seru alif.
"makasi ya lif udah ngehibur kakak"ucap rasya mengacak' rambut alif.
"yauda kalo gitu ayo sarapan,ntar sekolahnya telat lohh"ajak anggi.
mereka semua mengangguk lalu mulai sarapan,hening dimeja makan.
**********
SMA NEGERI PARENGSEK.
kelima anak itu sedang berjalan di koridor sekolah,dan tak sengaja bertemu dika yang sedang duduk di salah satu bangku disana.
segera mereka berjalan dan menghampirinya"dikaa!!"seru mereka,dika menoleh sekilas lalu membuang muka ke sembarang arah dan beranjak berdiri,ingin meninggalkan mereka tetapi dengan cepat rasya memegang lengannya.
"dik dika!"panggil rasya sambil memegang tangan dika.
dika melepaskan lengannya dengan kasar"stop sentuh' gua!"ketus dika menatap tajam kearah rasya.
"dik,lo kenapa jadi gini sih"sahut naura tak habis pikir.
"tanya sama pacar kesayangan lo ini kenapa gue bisa berubah!!"tekan dika sambil menunjuk ke arah rasya.
"weh dik lo kenapa jadi berubah?ini bukan dika yang kita kenal,yang kita kenal orangnya ga kaya gini,bisa kasar kaya gini..."sahut adara sembari menggelengkan kepalanya.
"inget ya dik,rasya ini kakak lo!!kakak kandung lo!!ga seharusnya lo bersikap kaya gini sama kakak lo sendiri!!"sahut gibran sedikit menyentak.
"ini juga ga sepenuhnya salah rasya dik,inget ini takdir!!lo harus ikhlas"sahut irsyad.dengan wajah serius.
dika hanya tersenyum kecut"sama aja ini semua salah rasya,coba aja kalo mama ga nyelametin rasya,semuanya ga mungkin terjadi!!dan yang pasti mama masih ada didunia ini".sentak dika.
"jadi maksut lo,lo mau rasya yang ketabrak gitu?"sahut naura cepat.
"udahlah,ga ada gunanya juga ngobrol sama kawannya si pembunuh ini!!"muak dika lalu segera melenggang pergi.
"dikaaa!!!!".
"sekarng dika bener' ya!!".
rasya sedari menunduk dengan bibir bergetar,tanpa disadari ia terduduk lemas diatas bangku,saudaranya yang sudah paham pun ikut menduduki bangku itu dan mengelus punggung rasya lembut.
"udah sya,lo gausa sedih!kali ini dika bener' udah kelewatan"decak adara sebal.
"ga!!ini semua salah gue kenapa dika bisa berubah kaya gitu"jawab rasya menatap satu persatu wajah saudaranya.
"coba aja gue yang ketabrak,mungkin mama masih ada disini!!kenapa mama harus nyelametin gue sih"lanjut rasya dengan nada menyesal.
"sttt sya dengerin aku,ini semua takdir!coba deh mikir dulu,ibu mana yang ga rela ngorbanin nyawanya demi anaknya?semua ibu pasti juga kaya gitu syaaa"naura mencoba memberi pengertian kepada rasya dengan menatapnya dalam.
ternyata dibalik itu,ada the herbings yang mendengar isi percakapan kelima saudara itu,mereka tertawa licik sembari memikirkan sesuatu.
"rasya sama dika berantem ya??"celetuk asep menatap satu persatu wajah temannya.
"iya keknya deh,mungkin gara' si tante laras nyelametin si rasya"jawab iis yang masih fokus melihat kelima anak itu.
"gimana kalo kita bikin si dika makin benci sama rasya?"celetuk galih tiba' dengan senyuman smirk.
"ide bagus tuh,bole lahhhh"jawab mawar mengangguk antusias.
"kita juga setuju"kompak mereka.
______________________________________________
selamat datang di cerita baru aku..
semoga suka yaa..
janglup vote biar gue tambah semangat..
happy readingg...
babay..
YOU ARE READING
AKU,RASYA
Teen Fictionalurnya hampir sama kaya di magic 5,tapi bedanya peran rakha lebih menonjol di cerita ini.. semoga suka,dibaca sama vote ya.