24.

338 8 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"dadanya masih sakit? ada sesak?"tanya zelios yang masih betah di kamar zayn bersama pitriani dan diana, yang lain sudah pergi beberapa menit yang lalu karena di usir oleh diana yang ingin Mengompres luka zayn.

sedangkan zelios kekeh tidak mau keluar walaupun sudah di usir beberapa kali.

"sedikit dan tidak terlalu sesak"jawab zayn.

"abang panggil lagi dokter teo ya?"

"tidak usah"

zelios menghela napas, perasaan bersalah masih menguasainya.

"abang tidak perlu khawatir ini hanya sedikit tidak parah, besok akan sembuh"ucap zayn kepada abangnya yang masih dengan perasaan bersalahnya, menurut zayn ia tidak apa hanya sedikit memar bukan masalah besar.

"kau dengar lios? jangan terus terusan menyalahkan dirimu sendiri"sahut diana.

"tetap saja oma"jawabnya.

"sebenarnya siapa para bajingan itu? ,lantang sekali curut kecil seperti mereka mengusik adik bungsuku"tanyanya menatap zayn meminta penjelasan.

" zayn tidak tau, mereka tiba tiba menyerang dari belakang"jawab xatn mengingat kejadian tadi.

zayn sempat mengira dalam hati zayn sempat berpikir mereka adalah orang orang blackread, karena sebelum terkena pukulan tadi ia lengah sebab melihat tulisan yang ada di baju orang tadi.

apa itu ada kaitannya dengan orang yang memata matanya sewaktu di jalan ingin ke sekolah dan teror di markas? entah lah ia tak mau memberitahu kan ini kepada keluarga nya, karena tak ingin memberatkan.

"kau melihat mukanya?"

"tidak, mereka memakai penutup"

"aku, papa serta yang lainnya akan mencoba menyelidiki ini"ucap zelios di angguki dan di setujui diana serta pitriani,berbeda dengan zayn menggeleng tak setuju.

" tidak usah, zayn tidak mau kalian dalam bahaya"ucaknya cemas.

"lalu,kau ingin kami dian saja di saat kau terancam? ck tidak mungkin"zelios berdecak dan melangkah keluar.

" abang, tidak perlu, aku akan menyelesaikan nya sendiri"ucap zayn di hiraukan oleh zelios yang terus melangkah.

"jika papa menghukum abang,abang harus menolak,dan tidak menyetujuinya"sambung nya, menghentikan langkah zelios seketika.

"tidak janji"jawabnya lalu melangkah kembali, keluar dari sana.

" zelios jika sedang marah begitu nak, kau pasti tau, biarlah dia melakukan apa yang ia mau"ucap pitriani denvan mengelus surai zayn.

sedangkan diana menyimak saja dengan Mengompres luka zayn.

.
.
.
.
.
.

di kamar, pemuda kuliahan sedang berperang dengan pikirannya sendiri, semua bercampur aduk menjadi satu.

pemuda itu zahran, ia memikirkan percakapannya dengan jayden tadi,yang di maksud mama nya ke rumah teman, memang benar,rumah jayden, mengerjakan tugas kuliahnya.

yang awalnya zahran selalu egois,marah marah,dan jutek kepada jayden beberapa hari sebelumnya mulai luluh mendengar cerita jayden tentang zayn.

dan tadi di rumah jayden ia kembali mendengar cerita tentang adik bungsu nya, yang membuat ia merasa merasa luluh.

flashback on

zahran berserta jayden duduk di kursi dekat kolam di rumah jayden, jayden lah yang mengajak walaupun awalnya zahran menolak,jayden beralasan menenangkan pikiran katanya.

Zayn Zhafir (hiatus sementata) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang