chapter 1

197 5 1
                                    

  "Woi kejar dia jangan sampai lolos" ujar pak polisi
   Ais"Jurang lagi sambil melihat kebawa jurang
"Berhenti di situ jangan gerak" ujar pak polisi sambil mengarahkan pistolnya
"Aduh Kepergok lagi Hmmm lompat aja deh batin dia byur Aaaa...... Bruk Aduh sakit lah ini dimana ucapnya
"pak dia lompat ke jurang"ujar temannya
"cepat tangkap dia" marah komandan
"baik pak"hormat temanya

   Perkenalan
Hai perkenalkan nama gue alishba, wajah gue terlihat cantik kulit gue lumayan putih mulus,gue anak ke2, gue terpaksa merampok barang milik orang Demi mencukupi keluarga gue.

"Auw sakit untung gue masih hidup" ujarnya
Sambil memegang pinggulnya terasa sakit
"Kemana ya jalan keluar jurang ini" sambil melirik kesekitarnya
"kesina aja ya semoga aja ada jalan" langsung kesana walaupun pingganya terasa sakit berjalan melewati pepohonan yang begitu besar
"yes ada jalan, kemana ya, aha kesitu aja pasti aman kalo gue bersembunyi disitu "berjalan menuju persembunyian nya
"ini kan pesantren deh yaudah gak papa yang yang penting terhindar dari kejaran polisi" sambil melihat suasana malam hari.
"gimana ya supaya tidak di kenali sama orang lain" sambil berpikir
"Ha.. Gimana kalo nyamar aja disini" ucapnya sambil melihat ada pakaian bekas di tempat sampah, udah pada di buang padalah masih bagus

"Nah ini ada, kok ada hijab nya sich , dan ini ada cd ,bh ,sama baju atasannya, dan ini lagi ada roknya, masa gue harus nyamar sebagai cewek sih ah... Sial " ujarnya ngomel sendiri sambil mengacak rambunya sendiri.

"untung aja mereka masih pada tidur jadi aman deh" batin hatinya sambil mengusap dadanya
"yaudah deh ambil aja masih bagus dan bersih" ucapnya sambil membawa pakaiannya yang ia ambil
"dimana ya ganti pakainya " batin dirinya
"nah itu ada wc khusus santri putri , ke situ aja deh" ucap dirinya sambil menuju ke wc santri putri
"Huh aman, mengusap kedua tangan ke dadanya
"mandi dulu ah, badan gue bau"ucapnya

selesai ritual mandi dia mengambil pakaian yang tadi dia ambil

"Mana dulu ya gue mau pake" batinnya
"cd aja dulu " sambil memakainya
"hmm.... Pas juga ya di pake di selangkangan gue" ucapnya

sesudah itu dia pakai bh nya walaupun pertama kali pakai bh

"agak susah sih, yaudah pake aja ucapnya

sesudah pake bh langsung pake rok

"kalo pake rok mah gampang, kalo gue yang pake" ucapnya

Sesudah itu dia Langsung pake baju atasannya sama pake hijab warna pink muda

"ini mah agak ribet dikit kalo peke hijab mah, kalo bajunya sich gampang cuma hijabnya doang yang ribet "ucapnya

" Baru ingat gue kan pernah pake hijab " batin dirinya sambil menggetok palanya sendiri

sesudah pake hijab, dia itu langsung keluar lah dari wc santri putri, tanpa di sadari ada seorang santri wati mempergok dirinya saat dirinya keluar dari wc khusus santri putri.

"Astagfirullah mbak lagi ngapain" ujar kaget santiwati itu
"Habis numpang mandi hehe... "cekiki kecil

"Ouh Mbak santri baru ya "tanya santriwati itu

"Iya Mbak cuman gue kesini nya sendiri" tampak bingung harus jawab apa terpaksa harus berbohong

"Ouh yauda, ayo ikut mbak" mengajaknya

"kemana" tampak bingung sambil berjalan mengikuti arah santri putri itu

"Aits gue malah kepergok lagi, sama santri putri ha... Sial" Batin dirinya.

Dia sempat berhenti berjalan kaki

"Udah ikut aja" ujar santiwati
"baiklah" sambil melanjutkan jalan kaki yang santri putri itu tuju

"mbak nama mbak siapa? Tanya Santri putri itu

"gue alishba"ujarnya dengan nada ketus

"ouh aku putri salam kenal ya" ujar santri putri itu
" its oke Waalaikumsalam " untung aja suara gue, alami suara cewek jadi usah di buat buat haha..... "batinnya

Sampai lah yang santri putri itu tuju

"Nah ini Ndalem bunyai pak kiyai " sambil menunjukan arah
" ouh ini, malu lah, apa lah gue mah" ucapnya

"jangan malu disini mah anggap aja keluarga" ucapnya santri putri itu

"its okey" ucapnya dengan nada pasrah

Mereka pun masuk ke Ndalem sambil mengucapkan salam

"assalamualaikum" ucap mereka sambil keluar bu nyai dan pak kiai
"Waalaikumsalam Nduk ada keperluan apa kesini" ucap bu nyai pak kiai
"maaf ummi, pak kiai, kedatangan saya kesini ada seorang perempuan yang nyasar kesini" ucap teman barunya
"yang mana nduk? Tanya ummi
"saya bu nyai, pak kiai" ucap alishba
"kenapa nyasar kesini nduk" tanya ummi
"Gue terpaksa
"shutt pakai bahasa saya/aku" sambil menepuk lengannya
"its ribet amat haru pake bahasa itu segala haa.... tapi kan gue ada di pesantren ahh.... Sial auto harus pake bahasa lebih sopan lagi " batin alishba sambil menatap tajam ke teman barunya

Kembali melihat bu nyai, pak kiai
"sejujurnya saya terpaksa harus ngerampok, bu nyai pak kiai" ucap nya

Mereka pun keget mendengar ke jujurannya alishba.

"astagfirullah kenapa melakukan hal begitu" sambil mengusap ke dadanya
"terpaksa bu nyai, demi mencukupi keluarga, bunyai ucap nya

"ya allah nduk begitu mulianya kamu nduk harus banting tulang untuk mencukupi keluarga" bu nyai begitu menangis mendengar cerita alishba

"orangtuamu masih ada nduk? Tanya ummi penasaran

"masih ummi " dia begitu canggung untuk berbohong

"boleh ummi kabari mereka" ucap ummi serius menatap lembut

"jangan ummi nanti ada polisi tau" sambil merengek

Ummi pun kaget baru pertama kalinya lihat seorang perempuan merengek ke pada dirinya

"jangan ummi jangan" sambil meluarkan air matanya
"yaudah ummi tidak akan memberi tau orangtua mu tapi ada syarat" tanya ummi serius.

bikin mereka penasaran dan suami juga penasaran ucapan istrinya

"apa syaratnya ummi" tanya suaminya
"nanti juga abah tau sendiri" kata istrinya
"hmm... Syarat kamu harus jadi anak angkat ummi sama abi, siap apa tidak nduk " tanya ummi nya
"tapi ummi.... " Sulit sekali untuk mengatakan tidak batin alishba
"yaudah tidak apa apa nduk" ucap ummi lesu
"baik siap bu nyai pak kiai untuk jadi anak angkat bu nyai pak kiai" walaupun mengucapkan secara gemetaran
"Alhamduliah sekarang kamu resmi jadi anak angkat kami berdua" ucap ummi saking gembiranya



     Selamat membaca tapi harus ingat sholat 5 waktu jangan di tinggalin semoga tetap istiqomah Amin.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gue Bukan NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang