Happy reading....
Mees benar-benar mengurung Gaizka di dalam ruangannya dengan sebungkus permen di tangan pria manis itu.
Sudah hampir satu jam Mees mengurung Gaizka, dan sudah banyak bungkus plastik yang berserakan di ruangan Mees.
"Lompat si katak, lompat! Lompat!" Gaizka menirukan lagu dari film yang sedang ia tonton.
Sambil memperagakannya, Gaizka duduk di atas karpet dengan laptop yang berada di hadapannya. Kedua tangannya mengepal ke atas meninju udara.
"Lompat lah tinggi-tinggi! Tinggi." Gaizka tertawa, setelahnya dia mendesah pelan karena merasa bosan.
"Hufttt, males," gumamnya sambil menjatuhkan kepalanya pada sofa yang berada di belakangnya.
Gaizka mengambil satu permen yang tergeletak. Dia memakannya, lalu keluar dari aplikasi YouTube.
Tiba-tiba Gaizka jadi penasaran dengan isi laptop Jia. Karena Mees membawa Ipad-nya, jadi Mees menyerahkan laptop Jia pada Gaizka.
"Kalo buka yang lain boleh Ndak ya?" Seru Gaizka dengan memainkan jari-jarinya di atas keyboard.
"Jangan Gaizka, Ndak sopan," lanjutnya lalu terdiam beberapa menit. Memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
"Kalo ngintip dikit boleh, hihihi." Gaizka memutuskan untuk melihat-lihat file yang berada di laptop Jia. Dia membenarkan duduknya, lalu menggeser mouse untuk membuka file-nya.
"Hihihi ternyata kakak Jia suka foto-foto juga," ungkap Gaizka yang membuka file berisi foto Jia yang cukup banyak.
"Eh, foto siapa ini? Apa jangan-jangan kakak Jia punya sugar Daddy?" Gaizka menyipitkan matanya ketika melihat seorang pria yang berumur sekitar 55 tahun.
Gaizka mengedikkan bahunya acuh, kemudian dia membuka file lain yang berisi rekaman suara.
"Buka Ndak ya?" Ucapnya sambil mengetuk dagunya menggunakan jari telunjuk. Mata bulatnya mengerjap pelan seperti berpikir keras.
Gaizka melirik pintu ruangan Mees yang terkunci. Dirinya hanya takut tiba-tiba Mees datang saat dirinya membuka rekaman suara tersebut.
"Semoga kakak Mees jangan dulu masuk." Setelah mengatakan hal itu, Gaizka segera menekan tombol enter hingga rekaman suara itu berputar.
Gaizka menyimaknya dengan baik. Ada dua orang yang berbincang di rekaman tersebut, tetapi Gaizka tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
"Suara kak Jia sama siapa ya?" Gumamnya bingung. Gaizka benar-benar mendengarkannya hingga selesai. Sampai dirinya termenung saat menyadari sesuatu.
Ceklek.
"Sayang." Gaizka terlonjak kaget, dia segera menutup laptopnya dan menyembunyikan ponselnya saat Mees tiba-tiba masuk.
"Kok kaget? Lagi nonton apa tadi?" Seru Mees sambil menghampiri Gaizka dan melepaskan jasnya.
Gaizka berusaha menetralkan ekspresinya, lalu menggelengkan kepalanya, "abis nonton Upin ipin tadi. Kakak sudah selesai meetingnya?" Tanya Gaizka yang dibalas anggukan kepala oleh Mees.
Mees menjatuhkan dirinya di sofa untuk mengistirahatkan tubuhnya. Dia memberi isyarat pada Gaizka untuk duduk di sebelahnya.
Gaizka berpindah di sebelah Mees. Hingga Mees beringsut mendekatinya dan memeluk Gaizka, tak lupa menduselkan kepalanya di perpotongan leher Gaizka.
"Capek banget," keluh Mees pada Gaizka. Sedangkan Gaizka masih terbayang-bayang dengan rekaman suara tadi.
"Sayang?" Mees mendongak saat merasa Gaizka hanya terdiam saja tanpa meresponnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/374832744-288-k608114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Love
FanfictionKehidupan Mees, pemuda mandiri, berubah drastis ketika sahabatnya, Ezio, menitipkan adiknya yang kabur dari rumah. Gaizka, remaja laki-laki dengan sifat kekanak-kanakan, membuat Mees kewalahan. Namun di balik tingkahnya, tersimpan hati polos dan pen...