Setelah selesai sarapan, Gracia duduk santai di ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Sesekali ia melirik ke luar, menunggu Shani yang masih sibuk berbicara di telepon. Gracia merasa sedikit gelisah, teringat dengan peringatan tegas dari Shani tadi pagi. Ia tahu dirinya sering kali ceroboh dan suka menggoda Shani, tapi Shani tetap memperlakukannya dengan penuh perhatian, meskipun sesekali harus memberi "hukuman" jika ia sudah keterlaluan.
Tidak lama kemudian, Shani masuk ke dalam rumah dengan ekspresi serius. Melihatnya, Gracia langsung memasang senyum lebar, berusaha menghapus ketegangan yang masih tersisa dari kejadian semalam.
"Mrs! Udah selesai teleponannya? Kita berangkat sekarang?" tanyanya sambil berdiri dan menghampiri Shani.
Shani menatap Gracia sejenak, kemudian tersenyum tipis. "Iya, kita berangkat sekarang. Ayo."
Mereka berjalan keluar rumah dan masuk ke dalam mobil. Di sepanjang perjalanan, Gracia mencoba mencairkan suasana dengan bercerita hal-hal kecil yang menurutnya lucu, berharap bisa membuat Shani tertawa. Namun, Shani masih mempertahankan sikap tenangnya, sesekali mengangguk dan tersenyum tipis.
Saat tiba di sekolah, Gracia melihat beberapa teman-temannya berkumpul di dekat pintu masuk dan melambai pada mereka. Dengan semangat, Gracia pun langsung berlari menghampiri mereka, meninggalkan Shani yang berjalan perlahan di belakang.
Selama di kelas, Gracia masih menunjukkan sikap manja dan kekanakannya, terutama ketika dia sesekali berbalik dan melirik ke arah ruang guru, berharap bisa melihat Shani yang sedang sibuk mengajar. Teman-temannya heran melihat Gracia yang tampak gelisah.
"Ge, kamu kok bolak-balik ngeliat ke luar terus? Lagi nunggu siapa, ya?" tanya salah satu temannya sambil tertawa.
"Halah, enggak kok! Aku cuma… yaaa... penasaran aja," jawab Gracia dengan senyum canggung, berusaha mengalihkan perhatian mereka.
Waktu istirahat tiba, Gracia segera keluar dari kelas dan bergegas mencari Shani di ruang guru. Ia merasa belum puas berbicara dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Shani, apalagi setelah semalam ia sempat membuat Shani marah. Saat ia menemukan Shani yang sedang berbicara dengan guru lain, Gracia menunggu dengan sabar di luar ruangan, berharap bisa mendapatkan perhatian Shani.
Akhirnya, Shani keluar dari ruang guru dan melihat Gracia yang berdiri di depan pintu dengan senyum ceria.
"Mrs! Aku nungguin dari tadi, lho," ujar Gracia dengan nada manja.
Shani menggeleng sambil tersenyum. "Kenapa kamu tidak makan siang dulu dengan teman-temanmu? Saya masih ada urusan, Gracia."
"Aku pengen makan siangnya sama Mrs aja. Kan tadi Mrs juga pesan makanan buat bekal, katanya mau makan bareng, ya kan?" Gracia menjawab sambil meraih lengan Shani dengan gaya kekanakan.
Shani tersenyum tipis dan akhirnya mengalah. "Baiklah, ayo kita makan siang bersama," ujarnya.
Mereka duduk di taman sekolah, menikmati makan siang mereka sambil berbicara tentang hal-hal sederhana. Shani sesekali mengingatkan Gracia untuk lebih memperhatikan pelajaran, sementara Gracia mendengarkan dengan setia, meskipun sesekali menggoda Shani dengan candaan-candaan manja.
Setelah makan siang, Shani kembali ke ruang guru, sementara Gracia kembali ke kelasnya. Hari itu berlalu dengan cepat, dan akhirnya bel pulang pun berbunyi. Shani dan Gracia pulang bersama, seperti biasa. Di perjalanan pulang, Gracia kembali bercerita tentang pengalaman kecilnya di sekolah hari itu, membuat Shani tersenyum kecil.
Sesampainya di rumah, Gracia mengikuti Shani ke ruang kerja, bersikeras ingin membantu Shani dengan tugas-tugasnya. Shani menghela napas, lalu berkata, "Ge, saya harus menyelesaikan laporan. Kamu tidak bosan selalu berada di sekitar saya?"
Gracia menggeleng keras. "Nggak! Aku malah seneng banget bisa nemenin Mrs. Kan Mrs selalu sibuk sama urusan sekolah, aku jadi jarang bisa ngobrol panjang."
Shani menghela napas panjang sambil tersenyum, akhirnya membiarkan Gracia duduk di sampingnya dan menemani sambil bercanda ringan. Gracia merasa bahagia bisa bersama Shani, dan Shani pun merasa bahwa meskipun sikap Gracia sering membuatnya gemas, ada rasa hangat dan nyaman ketika mereka bersama.
Hari itu pun berakhir dengan keduanya menikmati kebersamaan yang hangat dan menyenangkan.
huh, gimana kabarnya nih? hehehe maaf ya gak up lama lama lama banget! aku sibuk banget, yg OSIS, panitia, wakil mpk, Pramuka, paskibra dll deh pokoknya mah! vot jangan lupa ya seng kuh semua!!

KAMU SEDANG MEMBACA
my wife is my student ( end )
Romancesetiap up 500 kata baca aja langsung seru kok