Malam itu, setelah menyelesaikan laporan, Shani menutup laptopnya dan memandang Gracia yang sudah tertidur di sofa ruang kerja. Wajah polos istrinya yang kekanak-kanakan itu selalu berhasil meluluhkan hati Shani, meskipun ia sering kesal dengan tingkahnya. Ia menyelimutinya dengan lembut, lalu duduk di sampingnya, merenungi hubungan mereka yang dimulai dengan begitu rumit namun perlahan menjadi lebih bermakna.
---
Hari-hari terus berlalu, dan hubungan Gracia dan Shani pun perlahan berubah. Gracia mulai menunjukkan usaha untuk lebih dewasa, terutama karena ingin mendapatkan perhatian dan penghargaan Shani. Ia berusaha lebih serius di sekolah dan mengurangi sikap manja, meskipun tetap sesekali menggoda Shani.
Suatu hari, saat Gracia pulang dengan nilai ujian yang sempurna, ia langsung menunjukkan hasilnya pada Shani dengan penuh semangat.
“Mrs! Lihat ini! Aku dapet 100! Semua karena Mrs yang selalu nyemangatin aku belajar!” Gracia menyerahkan lembar hasil ujiannya dengan bangga.
Shani, yang jarang menunjukkan emosinya, tersenyum lebar dan mengusap kepala Gracia. "Bagus, Ge. Saya bangga dengan kamu. Terus pertahankan, ya."
Kata-kata sederhana itu membuat Gracia merasa sangat dihargai, dan sejak saat itu, ia semakin giat belajar. Ia mulai menunjukkan kedewasaannya, meskipun tetap tidak kehilangan sisi cerianya. Sementara itu, Shani pun belajar untuk lebih sabar dan menerima bahwa Gracia adalah bagian dari hidupnya yang membawa warna baru.
---
Tahun demi tahun berlalu. Gracia berhasil lulus dari SMA dengan predikat terbaik dan melanjutkan kuliah kedokteran, mengejar cita-citanya sebagai dokter spesialis anak. Shani, yang selalu mendukung dari belakang, merasa bangga melihat perubahan Gracia yang dulu kekanak-kanakan kini menjadi wanita dewasa yang bertanggung jawab.
Pada suatu malam, setelah Gracia resmi menyandang gelar dokter, ia membawa Shani ke taman tempat mereka pertama kali bertemu. Di sana, di bawah cahaya bulan, Gracia menggenggam tangan Shani dengan penuh rasa terima kasih.
"Mrs, aku cuma mau bilang... terima kasih. Kalau bukan karena Mrs, aku nggak akan bisa sampai sejauh ini. Dulu aku cuma gadis manja yang selalu bikin Mrs kesal. Tapi Mrs nggak pernah nyerah buat ngarahin aku. Sekarang aku tahu, semua itu karena Mrs sayang sama aku."
Shani menatap Gracia, lalu tersenyum lembut. "Saya tidak pernah menyesal menikah dengan kamu, Ge. Kamu memang kekanak-kanakan, tapi justru itu yang membuat hidup saya lebih berwarna. Saya bangga dengan kamu, dan saya yakin kamu akan jadi dokter yang hebat."
Gracia tersenyum lebar, lalu memeluk Shani erat. "Mrs, aku janji aku bakal terus buat Mrs bangga, dan aku juga janji nggak akan pernah bikin Mrs kesal lagi."
Dan untuk pertama kalinya, Shani tertawa kecil. "Hati-hati dengan janji itu. Tapi saya percaya, kamu bisa."
---
Tahun-tahun berikutnya, Gracia dan Shani menjalani hidup bahagia. Gracia menjadi dokter yang penuh dedikasi, sementara Shani terus mendukungnya, baik sebagai suami maupun teman terbaik. Hubungan mereka yang awalnya penuh dengan kesalahpahaman dan perbedaan perlahan berubah menjadi kisah cinta yang hangat, saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain.
Dan di setiap langkah perjalanan mereka, Gracia selalu mengingat satu hal: cinta tidak selalu dimulai dengan sempurna, tapi dengan usaha dan pengertian, cinta bisa menjadi segalanya.
TAMAT.
tamat ya guys, setelah berbulan bulan saya gak up

KAMU SEDANG MEMBACA
my wife is my student ( end )
Romancesetiap up 500 kata baca aja langsung seru kok