Dua bulan terakhir, jadwal mereka penuh dengan festival. Wendy baru saja tampil membawakan lagu barunya di SBS Mega Concert, sementara Red Velvet menghibur karyawan KPMG dalam sebuah acara internal.
Pagi itu, Irene mengelus lembut pipi Wendy yang masih terlelap, sesekali mencubitnya gemas. Wendy membuka matanya sebentar, lalu mengganti posisi tidurnya, menjadikan paha Irene sebagai bantal. Hari ini dimulai dengan manja di pelukan kekasihnya.
“Bangun, kamu belum makan semalam kan?” tanya Irene lembut.
“Lima menit lagi, Unnie… Aku kehabisan tenaga buat makan,” jawab Wendy pelan sambil memeluk pinggang Irene erat.
Irene tersenyum kecil, mengelus rambut Wendy yang terasa makin pendek setiap harinya.
“Lima menitmu sudah habis. Ayo bangun, kita ada meeting pagi ini.”
---
Mereka berkumpul di kantor perusahaan, membahas rencana comeback spesial untuk merayakan 10 tahun debut Red Velvet.
Seperti biasa, Center 3 kembali berselisih paham dengan para member, terutama Joy.
“Aku benar-benar kehabisan sabar, Unnie,” gerutu Joy saat mereka kembali ke ruang latihan.
“Kita harus gimana, Unnie? Semua staf di Center 3 sama sekali nggak mau dengar masukan,” timpal Yeri, bersandar di punggung Seulgi.
“Kayaknya aku harus curhat ke Luvies lagi, biar stafnya dapat kritik langsung,” keluh Joy.
Wendy hanya melirik Irene, tak tahu harus berkata apa.
“Putar lagi demo lagunya, Yerim-ah. Aku pengen dengar bagian bridge-nya,” ujar Irene sambil merebahkan diri di pangkuan Wendy.
Kelima member duduk mendengarkan demo lagu baru yang akan mereka rekam minggu depan. Saat bagian bridge Wendy berbunyi, Irene menoleh, menatapnya.
“Aku paling nunggu bagian ini dinyanyiin sama kamu.”
“Aku bakal nyanyi sebaik mungkin, supaya kamu suka,” jawab Wendy.
“Kamu pasti bisa.” Irene tersenyum.
“Unnie, bisa nggak kalian nunggu sampai kita selesai diskusi dulu?” potong Joy cepat, memisahkan mereka. Seulgi hanya terkekeh.
Joy menggeleng, melihat dua unnienya yang selalu lupa tempat.
“Sooyoung-ah, hafalin dulu lagunya. Setelah itu baru kita pikirkan konsepnya,” ujar Wendy. Semua setuju.
---
Wendy menjadi member pertama yang merekam bagian untuk title track album. Ia meminta waktu menyanyikan keseluruhan lagu demi latihan vokal yang lebih matang.
“Bagus sekali, Wendy,” puji director.
“Unnie, aku mau ulang chorus pertama,” pinta Wendy.
“Ayo, tapi menurutku tadi sudah bagus.”
Para member bergantian rekaman. Lagu kali ini cukup menantang, terutama untuk Irene.
Director terus meminta ulang, membuat Irene mulai lelah.
“Ayo kita ulang lagi. Kamu bisa lebih baik dari ini,” katanya.
“Bagian ‘eo’-nya agak pendekin, ya.”
Setelah beberapa jam di ruang rekaman, Irene akhirnya selesai dan mendengarkan hasilnya.
“Kamu sudah kerja keras,” ujar director.
“Terima kasih,” jawab Irene singkat, lalu pamit pulang.
---
Irene tiba di dorm dengan wajah lelah. Wendy sedang sibuk memasak di dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Dorm 2 (END)
FanfictionMenceritakan kehidupan sehari-hari WenRene, GxG. perlu di ingat ini hanya melancarkan halu, gak suka jangan di baca.