BAB 7 ( DRAMA BARU AGASTYA WIJAYA)

26 4 3
                                    

Sesampainya Zelin di mansion Wijaya, ia langsung di sambut dengan muka tak bersahabat dari sepupunya yang tak lain adalah Agastya Wijaya

"Seneng banget kayaknya habis pake motor hasil curian" ucap Agastya Wijaya sembari bertepuk tangan

"Gak gue curi kok, gua tadi minjem" ucap Zelin dengan memasang wajah polos andalannya

"Lah sejak kapan lu minjem ke gua?" tanya Agastya Wijaya heran

"Pas Lo bolak balik kamar mandi maybee" jawab Zelin menahan tawanya kala mengingat Agastya Wijaya yang bolak balik kamar mandi karna ulahnya

"Ohhh, gue baru inget kalo gue bolak balik kamar mandi setelah makan sup buatan lo itu" ucap Agastya Wijaya

"Jujur, apa yang Lo tambahin di sup itu" sambung Agastya Wijaya

"Udah gak makasih karna gue kasih sup, sekarang malah nuduh gue yang nggak-nggak, suudzon Mulu heran gue" ucap Zelin

"Gak usah banyak alesan, muka Lo udah ngebongkar semuanya" ucap Agastya Wijaya santai

"Emang muka gue kayak gimana?" tanya Zelin dengan polosnya

"Kayak kriminal" jawab agastya Wijaya tertawa terbahak-bahak karna berhasil mengerjai sepupunya yang kadang polos polos bego

"Bacot Lo tikus got" ucap Zelin kesal

"Yakin banget gue kalo disekolah tuh, Lo dijauhin sama murid lain karna mereka takut ketularan rabies kek lo" tambah Zelin

"Enak aja, gini gini gue itu di cap sebagai pangeran sekolah ya, banyak cewek yang mau sama gue" sombong Agastya Wijaya dengan menyisir rambutnya kebelakang

"Kecuali cewek yang Lo suka, siapa lagi namanya gue lupa" ucap zelin tertawa melihat wajah Agastya Wijaya yang tadinya angkuh kini berubah menjadi masam

"Gak asik Lo, minimal semangatin gue kek"ucap Agastya Wijaya

"Ya lu sadar diri lah kocak, tuh cewek udah berpawang jadi gak usah Lo kejar kejar lagi" ucap Zelin tak habis fikir

"Maunya gitu, tapi gak gampang"ucap Agastya Wijaya

"Bacot dah Lo, malas banget gue kalo ujung-ujungnya Lo bakal curhat tentang tuh cewek, muak tau nggak" ucap Zelin kesal, ia merasa sangat ingin membenturkan kepala Agastya Wijaya ke tembok karna terlalu bego jika berurusan dengan yang namanya cinta.

"Jahat banget Lo jadi sepupu" ucap agastyya Wijaya Mendramatisi

"Kebanyakan drama Lo" ketus Zelin

"Oh ya Tante Vina mana?" tanya Zelin karna sedari tadi ia tak melihat Tante cantiknya itu

"Masih kumpul mungkin sama temen-temennya soalnya mama kalo udah ketemu sama temennya suka lupa waktu" jawab agastya Wijaya yang sudah sangat tahu kebiasaan ibunya

"Kalo om aldan?" tanya Zelin lagi

"Biasa kerjaan bapak-bapak pasti nongkrongnya selalu di kantor"ucap Agastya Wijaya tertawa

"Becanda Mulu Lo, garing tau gak" sarkas Zelin

"Gue capek, mau bobok syantik dulu dari pada disini Ngeladenin manusia spek tikus got" sinis Zelin sembari berjalan mendahului Agastya Wijaya yang mulutnya kini komat Kamit menyumpah serapahi zelin

Saat baru menginjakkan kakinya pada tangga pertama Agastya Wijaya bersuara

"Lo udah beli perlengkapan ya?" tanya Agastya Wijaya yang baru sadar setelah melihat kantong belanjaan yang Zelin bawa

"Iya udah, emang kenapa?"tanya Zelin

"Sama siapa, bukannya kata mama Lo perginya sama gue?" tanya agastya Wijaya heran karna Zelin belum terlalu mengenal kawasan ini, walaupun Zelin sudah sering berkunjung tapi bukan berarti Zelin hapal seluruh kawasan daerah ini

"Temen, tadi gak sengaja ketemu di jalan" ucap Zelin sedikit menambah bumbu kebohongan karna tak mau Agastya Wijaya kembali bertanya

"Udah kan, kalo gitu gue mau kekamar, capek" ucap Zelin

"Hmm, jangan lupa besok Lo harus bangun pagi, jadi jangan begadang entar Lo telat masuk sekolah, gue juga yang di ceramahin sama mama Lo " peringat Agastya Wijaya

karna apapun yang menyangkut Zelin selalu ia yang menjadi tumbalnya, sebagai anak dan keponakan yang baik dan yang paling tampan ia rela menjadi tumbalnya pikir Agastya Wijaya

"iya iya bawel banget sih lu" ucap Zelin memutar bola matanya malas

"Demi kebaikan Lo kanjeng ratu nazelina raveena gracee yang terhormat" ucap Agastya Wijaya, menasehati Zelin itu emang harus benget di tekankan karna Zelin adalah tipikal orang yang biasa lupa akan peringatan yang di berikan

"Banyak drama Lo, dari tadi gue mau tidur lu ajak bicara Mulu mana barang bawaan gue berat lagi" ucap Zelin berlalu begitu saja meninggalkan Agastya Wijaya.

***

Disisi lain tepatnya di markas utama the black devil, zefran kini mengepulkan asap rokok yang ia nikmati sedari tadi.

Ceklek

Suara pintu terbuka menandakan bahwa ada seseorang, itu adalah fathaan yang masuk ke dalam kamar khusus untuk para inti the black devil dan masing masing mereka memiliki satu kamar.

"Agastya bilang Lo dari tadi ngerokok disini, kenapa? ada masalah?" tanya Fathaan karna tak biasanya sahabatnya ini menghisap rokok dengan jumlah yang banyak, walaupun zefran juga merokok tapi dia bukanlah perokok aktif, zefran hanya merokok saat stres atau lelah jadi saat Agastya Narendra memberi tahunya bahwa, zefran sudah sedari tadi merokok. dengan cepat ia bergegas menghampiri nya

"Zea" jawab singkat zefran

"Zea?, kenapa lagi sama zea?"tanya Fathaan yang kini mengerti mengapa sang sahabat begitu frustasi

"Dia dari kemarin diemin gue, chat gue gak dibales, gue telfon gak diangkat, bahkan tadi gue kerumahnya tapi mamanya bilang dia lagi pergi, yang mamanya sendiri aja gak tau kemana dia pergi"ucap zefran menggebu-gebu

"Lo punya salah mungkin" ucap Fathaan tak tega melihat sang sahabat yang hari ini terlihat lesu tak seperti biasanya

"Karna itu gue disini, dari tadi gue pikirin gue salah apa karna seingat gue, gue gak pernah bikin salah sama zea" ucap zefran mengacak acak rambutnya

"Mending Lo bicarain baik baik besok jangan kayak gini, ngurung diri Lo dikamar gak ada gunanya" ucap Fathaan menasehati zefran, dari ke 2 inti lainnya hanya Fathaan lah yang selalu bersikap dewasa dan selalu berfikiran jernih

"Thanks bro, Lo yang paling bisa gue andelin"ucap zefran

"Hmm kalo gitu gue ke bawah dulu, anak-anak yang lain lagi main gak enak kalo gue gak nimbrung" pamit Fathaan

Fathaan lalu pergi setelah mendapatkan anggukan dari zefran.

Setelah menutup pintu kamar zefran, Fathaan terdiam sebentar.

"Coba aja Lo masih ada gas, pasti lo yang selalu nyemangatin dan nasehatin zefran" ucapnya dalam hati menatap nanar pintu kamar zefran dan akhirnya beranjak menuju kebawah dimana anggota dan para sahabatnya berada

TBC.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETWEEN REVENGE AND REGRET || HIATUS DAN REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang