Arumi dan ketiga temannya ingin melaksanakan lari pagi di hari Minggu di alun-alun, dan saat itu adalah tanggal 17 hari Minggu bulan September. Teman-temannya berencana akan membuat kejutan kecil-kecilan untuk Arumi pada hari Senin di hari ulang tahunnya.#Saat joging
"Eh, Arumi mana sih, ko lama banget yah gak dateng-dateng?" ujar Keyla.
"Taulah, udah jam setengah tujuh ko belum datang juga yah? Apa dia gak diizinin main sama ayah dan ibunya yah?" tanya Ninda.
"Kalian tau kan Rumi itu gak pernah mengingkari janjinya, pasti dia datang kesini ko," tegas Raisa.
"Semoga aja deh," kata Keyla sambil membuang napasnya dengan kasar.
Beberapa menit kemudian, Arumi pun tiba dengan napas yang terengah-engah karena kecapean.
"Hufff... hufff, semuanya maaf yah Rumi telat, tadi pas mau ke sini, Rumi di kejar orang gak jelas, untungnya Rumi larinya cepet," kata Arumi sambil mengatur pernapasannya.
"Ya ampun, untung kamu gak apa-apa Rumi, aku kira kamu di gak bolehin main sama kakak kamu," ujar Ninda.
"Ngga lah, kakak ku gak ada di rumah," ujar Arumi.
"Ihhhh, nanti kalo aku pulang gimana?" tanya Keyla sambil merengek.
"Gimana apanya sih Key?" tanya Risma dengan nada kesal.
"Ya gimana kalo Dede di culik sama orang yang ngejar-ngejar Rumi tadi," kata Keyla sambil memeluk tangan Risma.
"Ish, awas geli tau, kamu jangan lebay deh jadi anak, dasar permen karet," ketus Risma.
"Udah ah, ayo kita lari pagi biar aku agak kurusan," ujar Arumi yang mendahului mereka berlari.
Satu jam berlalu, mereka pun berhenti lari pagi dan mengajak Arumi untuk makan bersama di kedai yang biasanya mereka datangi, yaitu kedai bakso Pak Darto.
"Rumi, kamu laper gak?" tanya Ninda.
"Laper lah, orang belum sarapan, tadi aku cuma makan roti doang tiga bungkus sama susu kotak dua," ujar Arumi dengan wajah polosnya.
"HAH! Buset ya, itu sih udah kenyang menurut aku," ujar Ninda dengan raut wajah terkejut.
"Hehehehe, kamu kaya gak tau aku aja nin," ujar Arumi tersipu malu.
"Huuuuu, dasar gembul, bilangnya mau diet tapi makannya segitu ya mana bisa kurus coba," ejek Risma.
"Bodo amat ah, pokonya Rumi gak peduli minggu depan harus kurus," tegasnya sambil mengembangkan pipinya.
Mereka pun pergi ke kedai tersebut dan memesan makanan dan minuman kesukaan mereka. Di kedai itu ada beberapa menu makanan, seperti bakso, mie ayam, dan mie tek tek.
#Saat di kedai
"Pak, biasa yah, bakso satu porsi sama es teh manis satu," ucap Arumi sambil mengangkat tangan kanannya.
"Oke siap, neng Rumi, kalo neng Risma, neng Ninda sama neng Keyla pesen apa?" tanya Pak Darto.
"Kalo aku mie ayam aja pak, tapi pakai bakso yah," sahut Risma.
"Kalo Ninda biasa yah pak, pingin mie ayam juga tapi pakein ceker," sambung Ninda.
"Baik siap, neng," ujar Pak Darto.
"Atuh ai aku pesen apa ihhhh da aku teh laper tapi bingung mau makan apaan," ucap Keyla sambil merengek-rengek.
"Pesen apa aja weh atuh meni riweuh manh mah," ujar Arumi mengikuti logat Sunda.
"Ihh yaudah atuh aku mau mie ayam aja yah pak," ujar Keyla sambil terkekeh mendengar Arumi memakai bahasa Sunda.
Saat menunggu pesanan mereka, Arumi izin ke toilet karena ingin buang air besar sedari tadi.
"Eh, bentar yah, aku mau ke WC dulu kebelet nih," ujar Arumi.
"Yaudah sana," ujar Ninda.
Saat Arumi ke WC, mereka menyusun rencana untuk membuat kejutan untuk Arumi saat pulang sekolah nanti.
"Pokonya aku mau besok kita pura-pura ngambek sama Arumi, trus begitu udah pulang sekolah baru deh kita siapain air, terigu sama telornya, biar Arumi kaget dapet kejutan dari kita." ucapnya dengan mata yang berbinar-binar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Depresiku (TAMAT)
Teen FictionHidup dengan segala kemewahan dan ketenangan selalu di dambakan oleh semua orang, sama halnya seperti Arumi yang hidupnya dikelilingi kemewahan dan kasih sayang, namun seketika kebahagiaan itu sirna dengan secepat kilat. Semuanya berubah. Ada banyak...