Besoknya wira menjemput mila ke sekolah, mereka akan bersama memastikan keha milan mila, wira sudah membeli beberapa alat tes ke ha milan.
"Hai sayang..gimana sekolahnya?"ucap wira saat mila masuk kedalam mobil, wira lalu mulai menyalakan mobilnya pulang menuju rumah mereka.
"Biasa aja abi, abi dah beli alat tesnya?"
"Udah sayang..abi yakin banget kamu udah hamil anak abi"kata abi tersenyum meletakkan tangannya diatas perut mila lalu menggenggam tangan mila dan menciumnya.
"Mudah-mudahan ya abi tapi nanti kalau bila belum ha mil jangan sedih ya"
"Nggak sayang kalau belum isi ya kita ngen tot lagi yang..hehehe"
'Abiii.."mila menutup mukanya, masih belum terbiasa dengan kata-kata ca bul wira, begitulah suasana di mobil, dua orang itu asik bermesraan. Sampai dirumah wira menyuruh mila untuk pipis di alat tes setelah itu mereka berdua menunggu dengan perasaan tak karuan.
Mila mengingat dirinya saat datang kesini hanyalah gadis lugu dari desa yang tak tahu apa-apa tapi sekarang dia duduk diranjangnya dengan wira, ayah sambungnya menantikan hasil dari percintaan mereka, benih yang setiap hari wira tumpahkan kedalan rahim mila. Mila melihat wajah wira yang terlihat tampan di usianya. Wira menyadari anak sambungnya itu menatapnya.
"Kenapa ayang hmm..liat abi segitunya"
"Abi beneran sayang mila?""Bukan sayang lagi yang tapi abi mencintai kamu sangat..sangat...cinta kamu dan anak-anak kita nanti. Kamu juga cinta abi kan?" tanya wira. Mila memeluk wira menyelusupkan kepalanya di dada bidang wira, merasakan kehangatan lelaki gagah itu.
"Mila juga mencintai abi walaupun umur mila masih muda tapi mila yakin cinta mila tak kalah besar dengan abi"mila lalu mengangkat kepalanya menatap wajah wira, mereka saling bertatapan.
Wira mendekatkan wajahnya lalu membelai wajah mila dengan hidung mancungnya, menciumi seluruh wajah gadisnya. Mila merasakn deru nafas wira diwajahnya menantikan wira mendekati bibirnya.
Wira dengan lembut mencium bibir mila yang selalu membuatnya ketagihan. Ciuman tanpa nafsu mereka hanya ingin meluapkan perasaan cinta mereka dengan tangan mereka yang saling bertaut.
"Selalu manis berciuman dengan kamu sayang..abi nggak pernah merasakan yang seperti ini bahkan dengan istri pertama abi"ucap wira membelai kepala mila dengan kedua tangannya.
"Abiii"ucap mila dengan suara manjanya kembali memeluk dada bidang wira.
"Hahaha..ayo sayang kita lihat sama sama ya"mila mengangguk melihat wira mengambil benda di aats nakas.
"Sayang...dua garis, kamu beneran ha mil yang..oohhh sayang..sayangg..kamu ha mil yang"Wira memeluk mila dengan erat, meyelusupkan wajahnya ke leher mila. Mila balas memeluk wira, dia lalu merasakan bahunya basah.
"Abi..abi nangis?"ucap mila menepuk nepuk punggung wira, Wira hanya diam namun terasa bahunya bergetar.
"Abii..."
"Abi bahagia sayang..abi bahagia, ini seperti mimpi yang jadi nyata buat abi, abi dulu sudah menyerah mempunyai anak sendiri, mantan istri abi selalu mengatakan abi yang bermasalah"wira menjeda ucapannya.
wira mengangkat wajahnya terlihat matanya basah, mila menghapus air mata di pipi wira dengan tangannya. Wira merasakan sentuhan lembut mila dipipinya lalu mencium telapak tangan mila.
"Tapi kamu membuktikan abi sehat, abi bisa punya anak, anak kita sayang"dengan masih menangis wira lalu mengecup kening mila dengan lembut dan lama.
"Katakan kamu juga bahagia sayang"
"Mila bahagia abi.."
"Ini adalah awal sayang, kita akan membuat keluarga kita sendiri. Mila siapkan menjadi ibu dari anak anak abi selamanya?"
"iya abi..ini hal yang terbaik buat mila""Abi juga sama ayang, kamu milik abi sekarang dan abi hanya milik kamu. Abi akan selalu menjaga kamu yang. Untuk sementara ayang nanti sekolahnya homeschooling ya. Abi hanya ingin kamu sehat selalu semi anak kita di samping abi"wira menatap mila.
Setelah bergembira karena yakin mila sudah hamil, mereka berdua berbaring diranjang, mila tidur dengan kepala di dada wira. Tangan mereka saling bertaut sambil wira berbagi cerita tentang masa lalunya, hampir lima lima belas menit mereka seperti itu sampai wira mngatakan sesuatu pada mila.
"Sayang kamu tau nggak..abi selalu ingin menghamili kamu yang, abi selalu ingin bencinta..ngen tot..abi selalu mau pe ju abi di me mek cantikmu yang"
"Abiii.."jawab mila manja.
"Beneran sayang..abi ingin kita ngen tot sambil abi nyusu di te tek kamu..ayang..kita rayakan kabar bahagia ini dengan ngen tot yaa, seharian. Mami lagi arisan jadi kita bebas, oohh..yang kon tol abi keras bayangin kamu hamil besar" wira menciumi dan menjilat jilat telinga mila lalu turun ke lehernya, menyesap leher mila memberi bekas merah disana.
Lanjutannya ada di kk
Ini agak panjang ya guyss..