“Yang..masih sanggup nggak temuin mami kalau nggak kamu tunggu aja disini”
“Sanggup tapi mila takut mami marahh..gimana nii abii”rengek mila.
“Nggak akan sayang percaya sama abi, abi akan kasih pengertian supaya mami terima cinta kita”
Cuupp..cuuppp..cuuppp
Wira mengecup kening dan bibir mila, “ayo sayang..lemes ya?abi gendong sini”
Wira lalu menggendong mila ala koala berjalan keluar kamar.
“Abii…rudalnya kok masih keras??”tanya mila merasakan pe nis wira di pan tat nya.
“Abi kan nggak cukup cuma sekali ngen tot kamu yang..nanti kita juga bakalan ngen tot lagi”
Mila mau menjawab wira tapi dia memilih diam saat sadar mereka sudah diruang tv. Mila melihat hasna yang duduk disofa melihat mereka berdua.
Wira duduk dihadapan hasna dengan mila dipangkuannya yang memeluk leher wira dan menyembunyikan wajahnya di leher mila.
“Has..”
“Diam dulu mas..aku mau ngomong dengan mila”ucap hasna memotong wira. Mila yang mendengarnya melepas pelukannya dan pindah duduk kesebelah wira.
“Mila…mami mau tanya sama kamu, kamu dipaksa sama wira??jawab yang jujur mil”
“Nggak mamii..mila mencintai abi, awalnya mila tidak mengerti kenapa mila sering deg deg an didekat abi sampai mila sadar perasaan mila”
“Kami saling mencintai, has..kamu tau kan aku sangat ingin mempunyai anak sendiri dan dengan mila kami bisa mewujudkan itu tapi bukan karena itu aku mencintai mila, itu hanya bonus..entah sejak kapan aku selalu ingin membina keluarga sendiri dengan mila dan aku sangat bersyukur mila juga punya rasa yang sama denganku. Aku harap kamu bisa mengerti namun jika kamu tidak bisa menerima biarkan kami pergi has..mila hamil anak kami dan aku tak mungkin melepaskan mila”jelas wira.
Hasna diam menimbang apa yang terjadi didepannya, dia tau perasaannya kepada wira bukan cinta, dia hanya menginginkan kenyamanan hidup dan tidak ingin kehilangan itu.
“Mila..mami mengerti kamu masih muda karena itu mami mau memastikan kalau wira tidak memperalat kamu. Wira aku bisa lihat kalau kamu mencintai mila dan lucunya saat aku melihat kalian tidak ada perasaan marah. Aku hanya sedikit terkejut”
Wira didalam hatinya tahu kalau hasna tidak akan marah karena dia juga tau kalau pernikahan mereka bukan berdasarkan cinta hanya saling menguntungkan dengan kenyamanan.
Hasna kembali menyambung ucapannya.
“Wira..aku mau kamu bertanggung jawab sama mila,kita bisa bercerai tapi aku punya satu syarat”
“Apa itu has??”
“Aku hanya punya mila sekarang dan aku tidak ingin kehilangan mila. aku menerima semua ini asal kalian tidak meninggalkan aku dan aku juga di izinkan tinggal disini dan meraawat anak anak kalian nanti”
Wira dan mila saling berpandangan dengan wajah berseri, mila menganggukkan kepalanya meminta wira agar setuju dengan syarat dari hasna.
“Kami setuju..terimakasih hasna”
“Makasih mami..”ucap mila.
“Bagaimana dengan sekolah mila, tidak mugkin dia sekolah dalam keadaan hamil”
‘Mila akan mulai homeschool dan untuk yang lainnya biar aku yang akan mengurusnya. Has, aku akan bertanya sekali lagi apa kamu yakin merestui hubungan kami? Aku hanya tidak ingin kamu merasakan cemburu atau apalah nantinya”
“Aku yakin wira,hanya aneh saja nanti mantan suami akan jadi menantuku..hahaha”
Wira tersenyum berterimakasih pada hasna walaupun dia tau hasna hanya menginginkan uangnya setidaknya hasna tidak memperbesar masalah ini.
“Mila jaga kandungan kamu baik baik ya nanti mami bantu,yaahh.. walaupun mami juga nggak banyak pengalaman, rasanya mami nggak sabar mau gendong cucu!! Aku masih terlalu muda untuk jadi nenek wir”
Mereka semua tertawa, mila melihat maminya dengan lega, mami tidak marah dan mau merestui mereka. Mila bangun dan berjalan kearah hasna lalu memeluk maminya.
“Terimakasih mami..mila sayang mami. Mami benar benar hebat, mila juga nggak sabar punya debay”ucap mila melepasa pelukannya.
“Terimakasih has, aku akan jaga mila dengan baik selamanya”ucap wira.
“Harus..hanya saja kalian tolong jangan sembunyi sembunyi lagi dibelakang aku. Sekarang kalian bisa bebas,buat keluarga kita jadi keluarga besar..hahaha.. eh, bik marni kemana ya?dari tadi aku lihat nggak ada?”tanya hasna.
“Aku suruh libur hari ini sama pekerja yang lain karena kami mauu…”
“Udah nggak usah dijelasin,aku masuk kamar dulu capek. Oh ya gimana dengan kamar kamu nggak mungkin tidur di kamar aku kan?”
“Kami pakai kamar mila nanti sku renov biar tambah luas”
“baiklah”jawab hasna berjalan masuk ke kamarnya.
Chapter terakhir kamila dan suami ibu
Lengkapnya di kk ya
Murah
5
k aja