Dafian Alvian Dirgantara, seorang pemuda yang selalu berjuang keras dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.Salah satunya adalah mendapatkan pengakuan dan kasih sayang dari sang ayah.
Dafiandra atau kerap dipanggil Dafi
me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ditra berjalan dengan menundukkan kepalanya meninggalkan mereka semua,ada perasaan tidak enak dihatinya karena harus menyembunyikan sesuatu dari mereka.
"Maafkan om semuanya,om terpaksa menyembunyikan kondisi Dafi yang sesungguhnya karena permintaan dari Dafi sendiri"gumam dokter Ditra dengan suara yang lirih.
Flash back.
Dokter Ditra yang baru selesai menangani Dafi langsung terduduk lemas dihadapan brankar Dafi.
"P-pemeriksaan saya salah kan?"lirih nya yang masih belum terima dengan hasil pemeriksaan nya sendiri terhadap Dafi.
Dokter Ditra hanya bisa menangis pilu dengan memegangi lengan Dafi yang bebas infus,dia terus mengucapkan kata-kata maaf kepada pemuda itu.
"D-dafi..."lirihnya dengan suara yang bergetar.
"Maafkan saya Dafi,maafkan saya hiks.."
"Saya sudah gagal menjadi dokter pribadi buat kamu,saya gagal menyembuhkan penyakit kamu, maafkan saya hiks.."
"J-jadi benar yah om, penyakit aku ini gak sepenuhnya sembuh?, berarti pengorbanan bang Dafa sia-sia dong"ucap Dafi menatap sendu kearah dokter Ditra.
"D-dafi!"kaget dokter Ditra ketika mendengar ucapan tiba-tiba dari Dafi.
"Kamu udah sadar?"lirih nya dengan tersenyum senang.
"Dafi gapapa kok om, t-tapi kenapa penyakit Dafi gak sembuh padahal Dafi sudah mendapatkan donor jantung dari bang Dafa?"bingung Dafi.
Dokter Ditra yang mendengar ucapan Dafi hanya menghela nafasnya kemudian menatap Dafi dengan iba.
"Ini semua terjadi karena tubuh kamu yang menolak jantung kakak kamu sehingga jantung hasil donoran kakak kamu juga ikut melemah seperti jantung kamu sebelum nya"ucap dokter Ditra menjelaskan kondisi Dafi (jangan dibawa serius yah gayss,ini cuma ngarang soalnya author gak terlalu tahu mengenai hal ini hehe).
Dafi yang mendengar fakta mengenai kondisi tubuh nya hanya bisa menangis dalam diam.
"Maaf, maafkan om Dafi"lirih dokter Ditra bersimpuh kembali dihadapan Dafi yang masih terbaring di atas brankar rumah sakit.
"Maaf karena om gagal sembuhin kamu,om memang dokter yang tidak berguna om sudah gagal membuat kamu sembuh dari penyakit yang menyiksa kamu selama ini,om minta maaf..."tangis dokter Ditra dengan menciumi lengan kecil milik Dafi.
Melihat keadaan kacau dari dokter Ditra Dafi langsung beranjak dari berbaring nya, kemudian membawa tangan nya untuk memegang tangan dokter Ditra.
"Om gak usah minta maaf,ini bukan salah om tapi ini udah jadi takdir aku.Mungkin tuhan memang tidak mengizinkan aku untuk sembuh dan terbebas dari rasa sakit ini"ucap Dafi kepada dokter Ditra dengan menunjuk dada sebelah kirinya seraya tersenyum tipis.