[5] CEMARA

253 195 3
                                        

"Setidaknya gue masih punya keluarga yang cemara ini, selalu dukung gue, apapun kondisi gue, itu jauh lebih membahagiakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setidaknya gue masih punya keluarga yang cemara ini, selalu dukung gue, apapun kondisi gue, itu jauh lebih membahagiakan."
-Zefaye Valentine
^
^
^

Pagi hari ini sinar mentari begitu terang, hangat nya menembus kaca jendela tentu tepat mengenai wajahku yang membuat diriku terbangun dari tidur. Ze terbangun dan beranjak dari ranjangnya untuk pergi mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tidak lupa untuk pergi bersarapan terlebih dahulu bersama ayah dan ibunya.

"Sini nak sarapan bareng Ibu," ajak Frida ketika melihat putrinya yang baru saja keluar dari kamar.

"Uwaw ada roti selai stroberi," ucap Ze antusias saat melihat selai favoritnya itu dengan mendudukkan dirinya di kursi.

"Loh pipi kamu kenapa Nak?" tanya Frida Zele Velent dengan mengerutkan keningnya, merasa heran.

"Oh ini, ini cuman goresan kecil Ibu, kemarin aku cari belalang di taman depan, aku masuk semak-semak tanaman, terus sewaktu aku nunduk cari belalang, itu di samping muka aku, ada tanaman duri dan aku enggak tau, lalu aku mau berdiri, eh kena duri deh pipi aku," jelas Ze.

Dirinya terpaksa berbohong, Ze tidak ingin kedua orang tuanya tau bahwa dirinya mendapatkan tindakan bullying.

"Astaga Nak hati-hati ya kalo bermain, udah dikasih obat?" tanya Frida Zele Valent Ibu dari Zefaye.

"Hehe aman kok Bu aku kan kuat, tenang aja Ibu, udah kok," Ze menjawab dengan ringisan yang menampilkan deretan giginya.

"Ada-ada aja kamu ini Nak, yasudah ayo lanjutkan makan setelah itu berangkat ya."

Ze melihat ke kanan dan ke kiri, mencari Bara, ayahnya. "Baik Ibu, ngomong-ngomong Ayah kemana?"

Seorang pria paruh baya menuruni tangga. "Selamat pagi anak kesayangan Ayah, sudah sarapan?" sapa seorang pria bernama Bara Valentino, Ayah dari Ze, yang baru saja menampakkan dirinya untuk sarapan bersama dengan kedua wanita yang dirinya sayangi.

"Baru saja Ze menanyakan kamu Mas , Ayah kemana katanya," ucap Frida kepada Bara, suaminya.

"Kenapa putri Ayah, kangen ya?" ucap Bara Valentino dengan mengusap pucuk kepala putri kesayangan nya itu.

"Hehe iya nih sini Yah duduk sarapan bareng, ada selai favorit aku nih," jawab Ze ceria.

Bara mendudukkan dirinya di kursi sekaligus melahap roti selai stroberi itu. "Waw enak sekali ya," ucap nya. 

Bara menyadari bahwa pipi putrinya ada sesuatu. "Loh pipi kamu kenapa Nak?" tanya Bara khawatir.

"Biasalah Mas, Ze kan sangat suka mencari serangga, katanya kena duri di taman depan," jawab Frida.

Revenge Ze [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang