DAY 1

16 1 0
                                    

Hari ini Sri dan Ara akan pergi untuk ke jakarta, karena mereka berdua di terima bekerja di salah satu caffe yang berada di jakarta, lalu Sri berpamitan kepada keluarga besarnya Sri, lalu Sri dan Ara pun langsung menaiki travel menuju ke Jakarta.

"Sri, pas sampai di jakarta gue ingin deh ketemu Fenly," ucap Ara dengan antusias.

"Ra, gimana kita mau ketemu sama mereka, kan kita juga gak tahu tinggal mereka dimana, kalaupun kantor nya pun kita gak tahu," ucap Sri dengan nada kesal.

"Iya juga si, bukannya lo simpan nomer di salah satu mereka?" tanya Ara namun Sri menggeleng.

"Ya nggak lah, nomer mereka itu privasi gak mungkin di kasih gitu saja Ara," ucap Sri yang di angguki oleh Ara.

"Iya juga ya, udah deh semoga saja gue bisa ketemu sama mereka," ucap Ara membuat Sri mengaminkan.

"Lo udah pesan hotel untuk penginapan kita Sri?" tanya Ara membuat Sri menggeleng.

"Lah terus kita mau tidur dimana bambang?" tanya Ara dan menjitak kening Sri.

"Gue udah hubungi kakak gue Ara, kakak gue ada di jakarta," ucap Sri yang memegang keningnya yang di jitak oleh Ara.

Dan di tempat lain tepatnya di dorm UN1TY mereka sedang rebahan saja, namun tiba-tiba ada notifikasi dari seseorang salah satu diantara mereka,  dari kekasih Shandy Maulana kekasihnya yaitu Nindy Raissa Ramadani.

"Bro, gue izin bentar ya mau jemput adik sepupunya Nindy," Ucap Shandy  dengan meraih jaket hitamnya yang kini tergantung dibelakang pintu.

"Okelah, gue mau titip ya bang Sen." Seru seorang lelaki bertubuh bongsor, ia bernama Muhammad Fikih Aulia yang tengah fokus bermain game mobil legend bersama salah satu rekannya.

"Oke, kalian mau nitip apa saja, kirimin ke wa. Kalau gitu gue pergi dulu." Ucap Shandy yang diangguki oleh mereka.

"Btw? Fik, ini kita tinggal bertiga doang. Fen kemana ya?" Tanya rekannya itu yang bernama Zweitson Thegar Setyawijaya kini menoleh kearah sekitarnya.

"Ckck ... Kan Fenly lagi ada acara keluarga tuh sama mamanya pulang besok. Masa lo lupa sih!" Gerutu Fiki kesal bikin lelaki yang berada disebelahnya yaitu Fajri hanya terkekeh.

Dan di terminal Sri dan juga Ara baru saja sampai di jakarta, dan mereka menunggu di salah satu warung dan menunggu jemputan, dari kakak sepupunya Sri, dan Sri pun langsung menelepon Nindy kakak sepupunya itu untuk menanyakan siapa yang menjemput dirinya dan sahabatnya, lalu Nindy bilang, akan menjemput Sri dan Ara yaitu pacarnya, dan selang beberapa menit kemudian mereka berdua pun sudah di jemput oleh Shandy.

"Loh bang Sen, ternyata bang Sen yang jemput toh, aku kira kak Nin bukan pacarnya bang Sen," celetuk Sri membuat Shandy tersenyum.

"Yaudah kalian masuk saja ke mobilku ya, biar aku yang antar kalian ke rumah Nindy," ucap Shandy yang di angguki oleh Sri dan juga Ara.

"Kalian berdua sudah makan siang belum?" tanya Shandy namun mereka berdua hanya menggeleng.

"Belum si bang, kita otwnya tuh jam 6 nah kita tuh tadi mau sekalian makan siang eh bang Sen udah jemput aja," ucap Sri yang di setujui oleh Ara.

"Yaudah kita ke caffe terdekat dulu ya, kita makan siang dulu," ucap Shandy membuat Sri dan juga Ara ingin menolak tetapi Shandy memaksa.

"Oh iya bang, abang juga bukannya salah satu dari member UN1TY kan?" tanya Ara tiba-tiba yang di angguki oleh Shandy.

"Iya kenapa gitu?" tanya Shandy membuat Ara menggeleng kepalanya.

"Tanya aja sih bang," ucap Ara membuat Sri tersenyum jahil.

"Bang, katanya Ara suka sama Fenly terus pengen ketemuan sama Fenly," celetuk Sri membuat Ara menjitak kening Sri.

"Ara sakit tahu," ucap Sri membuat Shandy melihatnya terkekeh kecil.

Dan selang beberapa jam kemudian mereka bertiga pun sudah sampai di caffe tersebut lalu, Shandy menyuruh mereka pesan, setelah memesan makanan, Shandy tak lupa untuk di pesan oleh ketiga sahabatnya, dan di tempat lain yaitu di rumah Fenly, Fenly kini sudah rapi untuk menyambut mamanya.

"Bentar lagi mama akan pulang," ucap Fenly dengan pakaian sudah rapi.

"Gak sabar mama pulang,"

"Fen, kamu gak sabar ya mama hari ini pulang?" tanya kakak sepupu Fenly sangat cantik yaitu Chriatie Felly.

"Iya kak Christie aku gak sabar," ucap Fenly membuat Christie tersenyum.

"Yaudah kita ke depan yuk keluarga kita semuanya sudah kumpul loh, kamu doang ni yang belum kumpul," ucap Christie yang di angguki oleh Fenly.

"Iya kak ayok," ucap Fenly membuat Christie tersenyum.

Dan di dorm mereka hanya rebahan dan kini mereka bertiga sangat gabut namun Fajri dapat notifikasi dari seseorang gadis udah menganggap ia sebagai adiknya sendiri yaitu Fia Azalea Caroline, Fia meminta Fajri untuk menemani untuk ke mall.

"Gue izin keluar ya Fik, Son ini Fia minta gue untuk menemani dia ke mall," ucap Fajri yang di angguki oleh mereka berdua.

"Yaudah sana, kalau udah jadian bilang-bilang ya," celetuk Fiki membuat Zweitson mengangguk setuju.

"Gue sama Fia itu cuman sebatas rekan kerja gak lebih," ucap Fajri membuat Fiki dan Zweitson tersenyum tipis.

"Ji, Fia itu suka sama lo, lo gak suka sama Fia?" tanya Zweitson membuat Fajri menggeleng.

"Nggak, gue gak suka sama dia, gue itu udah anggap Fia sebagai adek gue doang gak lebih," ucap Fajri dengan nada kesal.

"Kalau Fia suka sama lo gimana Ji?" tanya Fiki yang di angguki oleh Zweitson.

"Ya gue bilang saja ke dia, gue itu udah anggap Fia sebagai adek gue sendiri," ucap Fajri dengan santai.

"Karena gue suka sama cewek yang di bandung, pas gue ikut ke kamar mandi di rumah dia," lanjut Fajri di dalam hati, pandangan pertama Fajri menyukai cewek yang ia ikut ke kamar mandi.

"Udah kan, yaudah gue mau berangkat dulu ya,"

"Yaudah lo hati-hati," ucap Fiki yang di angguki oleh Fajri.

Fajri pun langsung bergegas menuju mobilnya, dan di tempat lain tepatnya di rumah Nindy, Sri dan juga Ara sudah sampai di rumah Nindy 60 menit yang lalu, Sri dan Ara sedang beristirahat di kamar yang sudah di siapkan oleh Nindy.

"Besok kan Sri kita interview di caffe?" tanya Ara yang di angguki oleh Sri.

"Iya besok Ra, oh iya Ra lo mau ikut gak ke minimarket?" tanya Sri namun Ara hanya menggeleng.

"Nggak Sri, gue capek banget emang lo mau beli apa ke minimarket?" tanya Ara membuat Sri tersenyum.

"Gue mau beli cemilan sih Ra sama beberapa minuman, soalnya di kulkas kakak gue kosong banget," ucap Sri yang di angguki oleh Ara.

"Terus lo mau pakai apa? Ke minimarketnya?" tanya Ara membuat Sri berfikir.

"Keknya ada sepeda kak Nin deh Ra, gue pakai sepada dia aja," ucap Sri yang di angguki oleh Ara.

"Yaudah hati-hati ya Sri," ucap Ara yang di angguki oleh Sri.

Step By Step LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang