* 1 *

68 3 3
                                    

Si agen properti tersenyum sama kliennya, mereka berdiri di ruang apartemen yang baru aja direnovasi. 

"Ya emang bangunan gedung apartemen ini mungkin terlihat kuno sih pak, tapi bapak bisa lihat kan unit-unit nya udah di renov sedemikian mungkin jadi modern model Japandi. Lihat aja deh pak view nya keluar menghadap ke kota dan cahaya matahari masuk ke ruangan seharian kalo nggak pakai lampu. Lokasi nya juga ideal banget pak buat commute bapak ke kantor. Jadi unit ini perfect buat bapak! Gimana?"

Kliennya ngangguk menelusuri ruangan itu, "Mmmm, bagus sih memang..."

Si agen properti pun menunjukkan map open floor ruang unit apartemen itu. "Nah, bagian lantai ini bapak bisa pake buat gym. Selain muat ruang buat alat-alat fitness bapak, juga cahaya matahari nya masuk banyak dari jendela. Selain pas juga sehat buat olahraga pagi, pak. Bapak juga bisa ngelihat sunset kalo pas sore. Bagus banget deh pak unit ini!"

Si agen mendekat, "Jujur aja ya pak, unit ini yang paling terakhir available. Banyak banget pak klien saya yang pada buru apartemen ini. Cuman saya ngerasa apartemen ini cocok buat bapak, makanya saya nawarin apartemen ini. Gimana pak? Langsung deal?"

Si agen menatap wajah kliennya dengan penuh harapan. Dia yakin kalo hari ini kliennya bakal deal setelah berbulan - bulan mencari dan berusaha menuhin target sama saingan agen-agen yang lain. Sebagai seorang wanita di industri real estate Indonesia yang biasanya didominasi oleh laki-laki, dia harus bekerja dua kali lebih keras untuk membuktikan kerja keras karirnya. 

Kliennya mikir dan mempertimbangkan pilihannya sejenak. Memang sih apartemen ini pas banget sama yang dia pengen. "Berapa deal harganya?"

"Hmm, ini dijual dengan harga 950 juta rupiah, termasuk semua pajak dan biaya administrasi yang lain pak."  Si agen menunggu dengan antusias. Ini adalah momen yang dia tunggu-tunggu. "Saya ngerti sih pak kalo harganya dia atas rencana bapak sedikit, tapi pak unit ini pas banget sama bapak. Gimana pak Fariz?"

Fariz pun tersenyum, "Oke deal." 

Hati si agen pun gembira. 

Besoknya, apartemen itu resmi jadi miliknya. Fariz nggak tahu kalo apartemen ini bakal mengubah hidupnya dengan cara yang nggak pernah dia bayangin...

 Fariz nggak tahu kalo apartemen ini bakal mengubah hidupnya dengan cara yang nggak pernah dia bayangin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[5 hari kemudian]

"Babe, kamu udah siap?"

Fariz tersenyum sambil menutup mata pacarnya. 

"Oke, three... two... one!" 

Pas Fariz melepas tangannya, mulut pacarnya mulut terbuka shok dan matanya terpana. "Omaigat yang, ini keren banget! Ya ampun, lihat deh pemandangannya! Cantik banget, apalagi kalo sunset.."

Fariz tersenyum, memeluk pinggang pacarnya dari belakang dengan lengannya yang berotot terus mencium lehernya. "Haha, ya kan. Kita bakalan punya momen-momen indah disini yang. Ngelihat sunset sama sunrise berdua selamanya..."

Apartment BaruWhere stories live. Discover now