Seorang gadis berhijab pasmina syar’i sedang menunggu temannya memprint tugasnya, tatapannya tertuju ke arah langit-langit saat suara gemuruh besar dari atas sana yang mulai gelap gulita nampaknya hujan akan turun deras siang ini. Perempuan memiliki bola mata yang besar dan bulu mata lentik menampilkan senyum simpulnya, dia sangat menyukai hujan. Meskipun fisiknya terlalu lemah selalu sakit saat basah terkana air berjatuhan dari langit itu. Baginya saat hujan turun memberikan ketenangan dan aroma basah tanah membuatnya damai.“Monica, aku salah bawa flashdisk. Aku sudah dari tadi buka satu persatu filenya tapi tugas kita kok gak ada yah.”
Yah perempuan itu adalah monica Almahira perempuan berhijab syar’i selalu berpenampilan tertutup memakai baju gamis modern. Monica juga salah satu maha siswa cukup populer dikampusnya banyak yang menyukainya secara diam-diam maupjn terang-terangan karena pembawaanya yang tenang dan feminim dan selalu membatasi pergaulan dengan lawan jenisnya.
“Flashdiksnya tinggal di mana? Di rumah atau di kelas? Kalau di rumah kayaknya gak keburu lagi kelas mulai beberapa menit lagi loh,” ucap monica dengan suara lembutnya.
“Gak deh, seingatku saat kita berangkat aku mamasukkan kedua flashdisk itu dalam tasku.”
Monica mengangguk-anggukan kepalanya kecil mengerti. “Aku akan ke kelas mengambionya sebelum hujan turun. Masih sempat kayaknya. Kalaupun gak keburu aku kirim ke email kamu aja ya.”
“Aaa, makasih beb. Kamu memang teman eh maksudku sodara aku paling pengertian sejak kita kecil sampai sekarang.”
“Seperti biasa, kamu selalu berlebihan lestari. aku ke kampus dulu.”
Monica meninggalkan sahabatnya sendirian di tempat fotocopyan berlari kecil menuju kampus, dia lalu berlari menuju kelasnya berada di lantai dua. Sesampainya di kelas monica segera mencari Flashdisk itu. Namun setelah ketemu hujan pun turun dengan derasnya.
“Yah, beneran gak keburu.” monica kembali lagi duduk di bangkunya. Menyalakan laptopnya mengirimkan tugasnya itu ke email Lestari.
Monica buru-buru mematikan letopnya lalu kembali keluar kelas, melihat hujan sangat deras ini gak akan berhenti dengan cepat sedangkan waktu mereka tidak banyak, kelas akan segera dimulai. Monica turun ke lantai satu berharap menemukan mahasiswa yang membawa payung bisa dipinjamnya dulu.
“Kak, boleh pinjam payung … nya,” ucapan monica tercekat saat sosok laki-laki memegang payung berbalik dia adalah Kak Rizki.
“Oh monica, boleh kok. Btw hujan-bujan begini kamu mau ke mana?”
Monica hanya diam saja tak merespon ingin rasanya kabur saja dari hadapan seniornya ini. Selama ini dia berusaha menghindarinya berusaha untuk tidak berinteraksi dengannya. Namun, usahanya lagi-lagi gagal. Semesta seakan punya jutaan cara menarik mereka berdua untuk saling terhubung.
“Hei, kok melamun, katanya mau pinjam payungnya tapi kok malah begong sih. Ini.” Rizki menyodorkan payung itu untuk monica.
Monica dengan canggung menerima payungnya. “Makasih kak, setelah menjemput lestari saya akan kembalikan secepatnya.”
Monica lalu buru-buru menerobos hujan dengan langkah tergesa-gesanya bahkan berlari. Rizki yang melihatnya jadi khawatir takut monica sampai terpeleset jatuh.
“Monica jangan lari-lari, kamu bisa jatuh!” teriak Rizki namun suaranya itu ditelan oleh bunyi air hujan yang jatuh.
Rizki pun kembali mengayunkan langkahnya ke arah kelasnya di lantai tiga. Dia membaca ulang-ulang materi yang diberikan minggu lalu, hari ini ada kuis dadakan sebagai evaluasi atas materi-materi yang diajarkan dosen mata kuliahnya sudah sampai mana mereka memahami materi diberikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan Aku Ingin Bahagia S2
RomanceMonica Almahera perempuan yang masa mudanyanya harus kehilangan orang-orang yang dia sayang, diterlantarkan ayahnya saat masih dalam kandungan, kehilangan peran sosok ibu saat dilahirkan lalu saat remaja pun ditinggal neneknya. Tak hanya itu dunian...