Rakha kini seperti orang yang kehilangan arah. Hari-harinya berlalu dalam kekosongan, hatinya dipenuhi dengan penyesalan yang teramat dalam. Bayangan Mala terus menghantuinya. Rasa rindu dan sakit menyatu di setiap relung darahnya. Mimpo buruk selalu menghantuinya, saat dia teringat Mala yang bersimbah darah di pangkuannya. Insiden yang hampir merenggut dua orang yang sangat dicintainya. Rakha semakin tenggelam dalam keputusasaan.
"La, apa aku pantas? menjagamu saja aku tak mampu, tapi..." Rakha menghela nafasnya. "Aku juga tidak bisa hidup tanpa mu. APa yang harus aku lakukan La?" Dia bagai mayat hidup yang hanya berjalan tanpa tujuan. Setiap malam, dia terjaga, memikirkan Mala. Kekasihnya, cintanya, hidupnya.
Eby dan Afan menatap sahabatnya dengan iba. Rakha terbaring lemah di rumahnya, makannya yang tak teratur, membuatnya limbung, dengan diagnosis magh akut.
"Rakh sudah lo harus istirahat!" Eby mencegah, saat Rakha mencoba bangkit dari ranjangnya.
"Ngga By, gue harus terus cari Mala!" Sudah hampir dua bulan mereka berpisah, dan Rakha belum menemukan satu petunjukpun. Leon terlalu pandai menyembunyikan MAla.
Rakha mengambil laptopnya, dia kembali mencoba mencari. Ia mengamati layar laptopnya, matanya yang penuh amarah dan keputusasaan tidak lepas dari beragam data yang terus berputar di depan matanya. Namun, meski ia mengerahkan seluruh kemampuan hacker-nya, setiap jejak yang ia coba lacak mengenai keberadaan Mala hanya berujung pada kebuntuan. Semua perangkat yang terhubung ke tempat Mala berada tampaknya sudah dimatikan atau dijauhkan dengan sangat hati-hati, seolah-olah setiap langkah yang ia ambil telah diprediksi sebelumnya.
Dia memukul meja dengan frustrasi, merasakan kepanikan yang semakin dalam. "Kenapa nggak ada petunjuk sama sekali?!" teriaknya, hampir hilang kendali.
"Percuma lo terus mencari kalau lo nggak bisa mengubah diri lo. Orang tuamu, terutama Om Leon, mereka semua tahu siapa lo. Mereka pasti udah mempersiapkan segalanya untuk memastikan lo nggak bisa melacak posisi Mala. Itu semua bagian dari rencana mereka supaya lo bisa introspeksi dan belajar mengendalikan emosi lo, terutama cemburu lo yang selalu menimbulkan masalah."
"MAla pasti berada di sebuah tempat yang jauh dari jangkauan tekhnologi" sambung Eby.
"Tapi terlalu banyak belahan dunia dengan tempat seperti itu, akan butuh waktu yang lama jika kita menyusurinya satu persatu! sedang anak gue sebentar lagi lahir, dan gue pengen ada disampingnya menemaninya!" Matanya terlihat sayu, tampak kesedihan yang tak dapat dijelaskan.
Rakha sudah mencoba mencari Mala, ke mana pun. Dia mendatangi setiap tempat yang biasa mereka kunjungi bersama, bertanya pada teman-teman lama, bahkan mencari informasi melalui koneksi hackernya. Namun, tak ada satu pun jejak yang bisa dia temukan. Seolah Mala benar-benar menghilang dari dunia ini.
"Satu-satunya jalan adalah datangi om Leon, buktikan lo udah berubah Rakh dan mungkin saja mereka akan mengatakan keberadaan Mala" saran Afan. Rakha menunduk. Sejak orang tuanya memutuskan untuk menjauhkan MAla darinya, dia melampiaskan amarahnya dengan tak menghubungi atau mengunjungi mereka. Tapi Eby benar, satu-satunya jalan adalah meminta belas kasihan pada kedua orang tuanya untuk memberitahukan keberadaan MAla.
"Antar gue Fan, By?" pintanya, wajahnya tampakpucat dan lemah. Dia harus menyingkirkan keangkuhannya saat ini.
"istirahatllah, besok kita antar!" jawab Eby yang diangguki Afan.
"Terimakasih!" jawab RAkha lirih. Dia kembali berbaring dan mencoba memejamkan matanya.
***
Waktu terus berlalu, dan setiap hari Mala mencoba fokus pada kesehatannya dan persiapan untuk kelahiran bayi mereka. Namun, di tengah ketenangan itu, pikirannya tetap dipenuhi oleh sosok Rakha. Mala tahu bahwa Rakha pasti sedang mengalami hari-hari berat tanpanya saat ini. Meski begitu, dia berharap kepergiannya bukan hanya melukai, tapi juga membuat Rakha merenungkan sikapnya. Mala tidak ingin perpisahan ini berlangsung selamanya, dia hanya ingin Rakha berubah, memahami bahwa cemburu yang berlebihan hanya akan menghancurkan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/363959633-288-k927493.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
'MALA'ikat Tak Bersayap (END)
Novela Juvenil(Season ke 3 dari MY BAD BOY RAKHA) Cinta sejati? kekuatan cinta? Adakah yang tak mempercayainya? Waktu pernah mempermainkan cintanya, tapi dia berhasil memenangkannya Jangan pernah menguji sang pecinta. Karena tak ada yang bisa mematahkan keyakina...