Perkosa & Gangbang

432 5 3
                                    

Namaku Pian, aku adalah anak tunggal. Bapa ku adalah seorang RT dan Ibu ku Ibu rumah tangga. Ini adalah cerita crossdressing ku. Pada awalnya aku adalah laki-laki yg normal meskipun introvert. Aku mulai crossdressing saat umur ku 18 tahun, aku hanya penasaran kenapa pakaian wanita bahan nya berbeda dengan pakaian laki-laki, dapat dibilang terasa lebih lembut dan halus saat dipegang.

Aku ketauan Ibuku saat sedang memakai cd nya di dalam kamar.
Ibuku terlihat kecewa namun justru dia berkata "gak apa-apa nak, Ibu tidak masalah asal tidak ketahuan Bapa mu".
Sejak saat itu aku mulai membiasakan diri memakai pakaian wanita, mulai dari cd, bra, tanktop, dan sebagainya. Aku mendapatkan barang-barang itu dari online shop. Aku juga mulai memanjangkan rambut ku.

Hingga suatu hari aku sedang tidur siang dengan memakai pakaian wanita, aku lupa untuk mengunci pintu kamar. Bapa masuk ke kamar dan kaget dengan apa yg dilihat nya. Bapa ku begitu marah, membentak, berteriak, sampai Ibu datang dan membelaku,
Ibu mengatakan "kalo mas gabisa nerima Pian kaya gini mending kita cerai, biar aku yg urus Pian sendiri".
Akhirnya Bapa ku menerima aku yg seperti ini, karena begitu cintanya dengan Ibu ku.

Suatu saat, Ibu ku jatuh sakit, dan pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan kami. Sejak saat itu aku tidak pernah bercrossdressing lagi, Bapa ku pun menjadi jarang tersenyum.

Setahun berlalu, tepat saat 17 Agustus, aku memutuskan untuk kembali mencoba crossdressing, dengan memakai kebaya untuk acara 17 an. 1 Jam sebelum acara dimulai aku sudah siap. Bapa ku memanggil ku agar segera bersiap dan menuju lapangan komplek rumah. Saat aku keluar dari kamar, Bapa ku sangat terkejut melihat aku memakai makeup dan memakai kebaya.

Bapa ku langsung marah dan membentak ku sambil mencengkram bahu ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bapa ku langsung marah dan membentak ku sambil mencengkram bahu ku.
Aku yg kesakitan hanya bisa berkata "aduhhhh sakit pa aagh", dan air mataku mulai mengalir.
Bapa ku berkata "kamu memang anak yg kurang ajar tidak ada kapok-kapoknya kamu, kalo bukan karena mama mu waktu itu bapa sudah mengusirmu dari rumah, sini kamu biar bapa kasih kamu pelajaran". Ditarik nya tangan ku dengan kencang, menuju kamar, dan aku dibanting terduduk di lantai.

Bapa ku berkata dengan marah "kamu pengen jadi wanita ? iya ? oke kalo gitu bapa akan perlakukan kamu layaknya wanita".
Sesaat kemudian aku terkejut karna bapa langsung menurunkan celana nya dan keluarlah kontol besar miliknya.
"ayo kocok kontol bapa cepat" kata bapa
aku yg masih kaget hanya bisa terdiam dan gemetar ketakukan.
"ayo cepat, kamu mau jadi wanita, iya kan !"

Bapa langsung menarik tangan ku dan mengocok kontol nya dengan tangan ku. Tidak lama kemudian bapa mencengkram dagu ku dan menyuruhku untuk membuka mulut, aku tahu apa yg bapa akan lakukan, aku langsung menutup mulut ku rapat tapi karna cengkraman nya, mulut ku otomatis terbuka. Bapa langsung memasukan kontol nya ke dalam mulut ku dan memajumundurkan pinggul nya. Hanya terdengar suara "argh argh argh" dari mulut ku dan suara desahan bapa.

Hingga aku terkulai lemas, Bapa akhirnya berhenti memasukan kontol nya ke mulut ku. Belum sempat aku mengambil napas bapa langsung mengubah posisi ku dengan posisi kaki berdiri terbuka dan badan telengkup di atas kasur, membelakangi bapaku.
Dengan keras bapa menampar bokong ku yg masih terbalut dengan kain kebaya sambil meracau "ini kan yg kamu mau, terima akibatnya" aku hanya bisa teriak kesakitan.

Lalu aku merasakan ada yg memaksa masuk ke dalam anus ku, rasanya begitu sakit. bapa menyingkap kain rok kebaya yg aku gunakan dan memaksakan kontol nya untuk masuk ke anus ku dan tangan satunya menjambak rambut ku yg sudah panjang. Aku menjerit kesakitan namun selanjutnya aku merasa lega dan nikmat. Desahan-desahan yg spontan keluar dari mulut ku, membuat bapa semakin bergairah dan menggenjot ku dengan lebih cepat dan lebih dalam.

sepanjang genjotan tersebut bapa juga meracau "terima akibat nya lonte, mulai keenakan kamu ya, ini kan yg kamu mau, hah, jawab !!".
Aku hanya bisa berkata "lagi pa, ah ah ah, enak pa lagi, terus entot aku pa, iya aku lonte mu pa, terus pa ahh"
Sampai akhirnya aku merasa ada cairan hangat di anus ku, dan juga ketukan pintu rumah dengan suara orang yg memanggil bapa ku.

akhirnya bapa berhenti mengentot ku.
"Udah mulai gede juga ya pantat dan tete kamu, sayang" ucap bapa ku dengan senyum senang dan bangga.
"Rapikan dirimu" Ucap bapa sebelum pergi ke lapangan komplek.
Mendengar ucapan itu dan juga melihat ekspresi bapa membuat aku merasa bahagia karena itu artinya bapa menerima diriku yg sekarang, sekaligus bangga pada diriku. Meski lemas aku tetep merapikan diriku, untung saja peju bapa tidak mengenai kebaya ku tetapi masih ada di anus ku. Aku langsung keluar menyusul bapa dengan jalan pelan karena rasa sakit di anus ku, mengikuti nya menuju lapangan komplek.

Sesampainya di sana, semua mata tertuju pada ku dan bertanya-tanya siapa perempuan yg memakai kebaya itu, tapi tidak ada yg bertanya langsung dan bapa pun hanya tersenyum mendengar pertanyaan-pertanyaan itu. Bapa menyuruh ku untuk selalu di dekatnya hingga pertengahan acara aku merasa sakit perut dan mual efek dari dientot dan dipaksa menyepong kontol bapa yg besar. Aku pun izin pulang ke bapa.

Saat di perjalanan aku tidak sadar ada yg mengikuti, saat membuka pintu rumah mereka langsung mendorong aku masuk ke dalam rumah, aku terjatuh. Mereka segera mengunci pintu dan langsung memegang lenganku, memaksa ku berdiri dan menuju ke kamar ku.

Saat masuk kamar salah satu dari mereka berkata "wah bang ternyata di sini udah bau pandan bang". mereka tertawa
"hahaha main sama bapa nya dong brarti" ucap yg satunya.
Selajutnya 2 orang memegang lengan ku (rizky dan bagus) dan satu orang mulai menggrepe aku (bobby). Aku kenal mereka, mereka adalah anak muda komplek yg sering nongkrong.

"Tolong, jangan lakuin ini, please" melas aku
Mereka tidak menjawab sampai akhirnya  bobby memegang kontol ku dan terkejut "anjing cowo ternyata"
lalu bagus menimpali "ah ga ngaruh bang, orang cantik begini, tetep aja bikin kita sange kan".
"iya bang liat aja ini tete nya gede, asli pula, pantat nya juga montok" ucap rizky.

Bobby mengiyakan, mereka bertiga kemudian memulai kesenangan nya masing-masing. Aku berusaha berteriak dan berontak namun terkadang yg keluar justru desahan. Saat bobby ingin mengentot anus ku, dia menyingkap rok kebaya ku dan terlihat di sana masih ada sisa peju bapa ku. Kemudian bobby tertawa dan bilang "bener bro, masih ada sisa peju di anus nya, peju siapa ini ?"

aku hanya diam kemudian bobby menampar pipi ku "jawab !"
"argh, iya itu peju bapa ku"

Mereka semua tertawa, bobby kembali bertanya "enak ga dientot ? mau ngerasain gangbang ga ?"

Aku dengan cepat menggelengkan kepala namun apa daya aku tidak bisa melawan mereka dan mereka pun tetep melanjutkan aksinya, memperkosa ku, memasukkan kontol nya satu persatu ke anus dan mulut ku, aku hanya bisa mendesah dan mengerang kenikmatan. Aku digangbang mereka sampai sore hari menjelang acara 17 an selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikmat PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang