Black Shadow

53.4K 356 21
                                        





Berpindah ke kota baru yang belum pernah kukenal nyatanya tidak mudah. Banyaknya perbedaan kultur dan budaya yang ada, kerap membuatku susah beradaptasi. Jakarta yang terkenal dengan kota besar, aku harus pindah ke salah satu kota di Jawa Tengah. Empat tahun kedepan, aku akan menetap disini sebagai mahasiswa.

Bangunan dihadapanku kini akan jadi tempat tinggal ku selama menetap di kota ini. Bangunan yang cukup tua bertingkat tiga dengan kamar kost  setiap lantai, dilengkapi fasilitas yang memadai serta pekarangan kecil nan hijau. Mataku tidak henti dan berdecak kagum melihat area sekitar, duduk di kursi kayu sembari menunggu pemilik kost datang.

Yang paling menarik perhatianku, ada patung yang cukup besar pada area pekarangan kost ini, cukup mengintimidasi membuatku tidak nyaman. Atau memang aku yang belum terbiasa.

Diantara banyaknya kost dekat kampus baruku, hanya kost ini yang menawarkan harga paling murah dengan kualitas baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diantara banyaknya kost dekat kampus baruku, hanya kost ini yang menawarkan harga paling murah dengan kualitas baik. Tentu lebih baik memilih harga murah demi bertahan hidup kedepannya, pikirku.

Tidak lama, datang seorang wanita paruh baya bertubuh gempal, dengan daster biru yang melekat padanya.

"Maaf yaa mba, dibuat lama menunggu." Senyum ramahnya menyambut diriku, membuat semakin yakin memilih kost yang baik.

Aku spontan menggeleng. "Aah tidak Bu," balasku.

"Jangan panggil Ibu, Bude saja biar seperti yang lain. Bude Yuni."

"Baik Bude Yuni." Ku amit mencium punggung tangannya sebagai bentuk salam hormat.

"Adu duuh.. sopan sekali cah ayu."

Senyum kikuk menghiasi bibirku. Menurutku, Bude Yuni termasuk Ibu kost yang baik dan ramah.

"Jadi mba Riri sudah yakin untuk memilih kost ini?"

"Sudah Bude." Anggukan mantap kepalaku.

"Baik. Sebelum itu saya mau menjelaskan beberapa peraturan disini ya. Mohon didengar baik-baik ya Mba."

"Pertama, tidak diperbolehkan membawa laki-laki karena ini adalah kost putri sesuai yang tertera, baik teman laki-laki, bapak atau ayah, dan saudara laki-laki sekalipun."

Aku langsung menyetujui, sebab itu adalah alasan kuat bagiku juga mengapa memilih kost ditempat Bude Yuni.

"Yang kedua, jangan pernah sesekali mandi lewat dari jam lima sore, apapun keadaannya, situasi genting sekalipun, jangan langgar aturan yang ini."

"Yang ketiga, setiap malam Jumat di penghujung bulan, ikut dengan saya dan penyewa lainnya untuk ritual keselamatan dan kebersihan batin. Karena ini adalah petuah dari leluhur yang menjaga keseimbangan tempat ini."

Aku tidak keberatan dengan beberapa poin di atas, tetapi melakukan ritual menurutku sangat sakral jika harus mengikutinya. Sementara aku bukanlah orang yang percaya sekali dengan hal semacam itu.

21 Zone!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang