[9] DANAU MAZARIN

208 144 7
                                        

"Pergi ke sebuah tempat yang kita suka ketika sedang mendapatkan masalah, itu adalah salah satu sebuah bentuk pengobatan"^^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergi ke sebuah tempat yang kita suka ketika sedang mendapatkan masalah, itu adalah salah satu sebuah bentuk pengobatan"
^
^
^

Minggu sore ini, Ze ingin pergi ke sebuah tempat di mana tempat itu yang menjadi salah satu tempat untuk dirinya menuangkan segala sesuatu entah itu sedih ataupun senang, itu sudah menjadi tempat favoritnya sejak lama, tempat yang sangat amat sejuk dan sunyi, tidak banyak orang yang berada di tempat ini, itulah mengapa Ze sangat menyukai tempat favoritnya ini.

Ze menyukai dua tempat, yaitu Danau dan Taman, rasanya sangat tenang ketika kita berdiam diri di salah satu tempat tersebut, terlebih lagi ketika kita sedang mendapatkan sebuah masalah, rasanya ketika pergi ke tempat favorit kita, itu sedikit mengobati dan sedikit mengalihkan pikiran kita tentang permasalahan yang di alami, berubah menjadi suasana yang damai.

Ze keluar dari pekarangan rumahnya untuk menuju Danau Mazarin, benar nama tempat yang dimaksud tempat favorit Ze, dirinya asyik berjalan menelusuri jalanan di sore hari, tenang sekali rasanya, seberusaha mungkin untuk sore ini saja, Ze berhenti memikirkan dan menghawatirkan tentang dirinya di sekolah.

Tidak terasa dirinya berjalan hingga sampai ketempat yang ia tuju, tempat itu tidak jauh dari pekarangan rumah Ze, maka dari itu Ze lebih memilih berjalan kaki untuk pergi ke tempat favoritnya itu.

Setalah sampai di Danau, Ze mendudukkan dirinya di tepi Danau memandang keindahan alam yang tuhan ciptakan, sungguh indah Danau ini. Menghirup udara segar dengan rasa bahagia diiringi dengan menggoreskan tinta pada sebuah buku diary miliknya, menulis sesuatu dalam buku diary miliknya

"Andai hidup gue di sekolah kaya gini." Lintas pikiran mengenai sekolah, Ze tidak mau merusak waktu damai nya ini, seberusaha mungkin, Ze menyingkirkan pikiran mengenai sekolah. "Kali ini biarin gue bahagia dengan enggak mikirin hal itu," ucapnya pada diri sendiri.

Dari kejauhan, Reon melihat seseorang yang dirasa dirinya mengenali seseorang tersebut, itu membuat dirinya penasaran, untuk menghilangkan rasa penasarannya itu, Reon menghampiri seseorang tersebut. "Ze? Lo di sini juga?" tanya Reon, dan bener saja, Reon mengenali seseorang ini, Reon bertemu dengan Ze saat Reon sedang mengelilingi Danau ini, untuk memotret spot-spot indah yang ada di tempat ini.

"Eh Reon lo ngapain di sini?" tanya Ze terkejut, dirinya di kejutkan dengan kedatangan Reon.

"Gue biasa kesini Ze buat motret-motret aja sih, lo udah biasa kesini ya?" tanya Reon.

"Iya gue udah biasa kesini, ini tempat favorit gue dari dulu," jawab Ze.

"Gue boleh duduk? Gue mau nanya sesuatu sama lo."

"Boleh duduk aja, lo mau nanya soal apa sama gue?"

Reon mendudukkan dirinya dekat dengan Ze. "Soal waktu itu Ze, lo keberatan enggak buat jawab?"

"Kayanya gue belum bisa jawab dan jelasin sekarang Re sorry ya, gue kesini buat ngalihin pikiran gue tentang di sekolah" jawab Ze.

"Oke no problem gue ngerti kok," jawab Reon mengulas senyuman di bibirnya.

Keheningan diantara keduanya tercipta menikmati kesunyian yang alam ciptaan, sore ini suasana di Danau Mazarin sangat sepi pengunjung, bisa dalam hitungan pengunjung yang berada di Danau ini, di tambah jam menunjukan pukul lima sore, jadi mungkin beberapa para pengunjung sudah meninggalkan Danau ini karena langit gelap akan segera tiba.

"Lo mau pulang jam berapa Ze? Udah mau gelap nih," tanya Reon.

"Sebentar lagi Re, lo kalo mau pulang duluan aja."

"Lo mau bareng? Udah mau gelap, angkutan umum udah jarang ada."

"Enggak usah Re, gue enggak mau ngerepotin lo yang kesekian kalinya, gue bisa jalan kalo perlu ojol juga banyak kok, rumah gue juga enggak jauh dari sini kan kalo lo inget," jelas Ze.

"Gue enggak merasa di repotkan Ze santai aja."

"Beneran Re makasih banyak ya gue lagi mau sendiri juga, lo pulang duluan aja, dan soal hal yang ingin lo tanyain ke gue, sorry ya gue belum bisa jawab, lain waktu."

"Oke Ze gue duluan, gue ngerti kok," pamit Reon meninggal Ze di Danau itu seorang diri, Reon tidak ingin memaksakan.

Jam menunjukan pukul enam sore hari, Ze baru beranjak untuk pergi dari Danau ini, berjalan kaki menuju ke arah rumahnya sampai di pertengahan jalan langit malam pun tercipta.

Pukul delapan malam, di malam hari yang sunyi ini sangat tenang, Ze sengaja tidak memesan ojol ataupun menaiki angkutan umum, Ze ingin menikmati kesunyian malam dengan taburan bintang di langit. Berhenti sejenak berpikir mengenai masalah-masalah yang ada di sekolah nya, dengan menikmati jalanan sunyi dan pikiran yang tenang ini, hingga dirinya sampai di pekarangan rumah cemara nya itu, untuk kali ini bahagia tercipta.

>>

Thank you guys sudah membaca!
Jangan lupa untuk meninggalkan vote dan komen^^

PERTEGAS! NO COPY⚠️⚠️
MURNI IDE SENDIRI ⚠️⚠️

Revenge Ze [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang