Lima belas

2K 183 15
                                        

Di kampus Angkaswara University ramai riuh suara mahasiswa/i. Berjalan lalu lalang dengan canda tawa, tapi tidak bagi seorang wanita cantik yg saat ini sedang berdiri termenung di  roftop.

Faye menghela nafas menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Sudah satu bulan Faye tidak mendengar suara dari gadis kecil nya. Faye juga sering mendatangi mension untuk menjenguk kekasihnya.

Faye menitikkan air matanya. Wanita itu menangis tanpa suara.

"Aku kangen kamu sayang" gumam nya lirih

Faye pergi meninggalkan roftop dan berjalan menuju kelas nya. Setelah sampai di dalam kelas, Faye langsung duduk tanpa mengatakan apapun. Teman-teman nya masih dibuat heran dan bingung dengan perubahan sikap wanita itu, karena akhir belakangan ini Faye hanya diam seribu bahasa, tidak ada lagi keceriaan di  wajah cantik nya.

"Faye kalau ada masalah kamu bisa cerita sama kita, siapa tau kita bisa bantu"ucap Lux menepuk pundak Faye

Faye hanya diam tidak menjawab.

"Kamu sebenarnya kenapa sih Faye? Gak biasanya kamu diem kayak orang bisu gitu"ucap Tania heran

Tiba-tiba Sella datang menghampiri ke arah mereka, dan langsung duduk di samping Faye.

"Faye nanti pulang dari kampus temenin aku ke salon ya?" Pinta nya dengan suara manja

Tapi Faye masih diam tanpa merespon.

"Faye, kamu dengerin aku ngomong gak sih?" Kesal nya

"...."

"Nanti aku tunggu kamu di parkira-"

"Bisa diam gak!" Bentak Faye memotong ucapan dari wanita itu

Sella terkejut mendengar suara keras dari Faye, selama ini Faye tidak pernah membentak dirinya. Begitu pun dengan teman-teman mereka tampak terkejut.

"Faye kamu-"

"Pergi!" Usir Faye jengah

"T--tapi-"

"AKU BILANG PERGIII!!!" Bentak nya lagi marah

Mendengar nada marah dari Faye, Sella langsung pergi keluar. Faye mengatur nafas nya karena menahan emosi. Lux mengusap punggung wanita itu untuk menenangkan.

Tanpa sadar air mata Faye kembali jatuh, dia nangis terisak mengingat dimana diri nya pernah membentak Yoko di hadapan banyak orang.

"Faye kamu gak apa-apa?" Tanya Tania khawatir

Namun Faye tidak menjawab, dia hanya menundukkan kepala nya ke bawah.

"Sebaiknya kamu pulang aja"suruh Lux

Mereka membantu Faye untuk bangun dan membopong tubuh wanita itu, dan mereka mengantar Faye pulang ke apartemen nya.
.
.

Di sisi lain di tempat serba putih terlihat seorang gadis yg sedang berdiri memandangi seorang wanita yg tengah duduk di atas awan.

"Ibuu.." Panggil nya

Wanita itu menatap ke bawah dengan senyuman manis di wajahnya, kemudian dia turun menghampiri gadis itu.

"Putri ku"

Mereka berpelukan dengan erat seakan tidak ada hari esok. Keduanya sama-sama menangis terisak.

"Aku merindukan mu ibu"Ucap nya sesegukan

"Ibu juga merindukan mu sayang"

Mereka melepaskan pelukan nya.

DESTINY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang