PM 10

636 42 8
                                    

Beberapa Minggu kemudian, Yushi tidak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah, karena kondisi kesehatannya yang tidak mendukung. Sehingga membuat Sion rela meminta bawahannya yang mengurus pekerjaannya demi bisa merawat Yushi.

Melihat kondisi kesehatan Yushi yang sedang tidak baik, tentu membuat Sion menjadi sangat protektif. Yushinya mengalami demam, mungkin istrinya begitu kelelahan.

Kini Yushi sedang terbaring lemas di kasur empuk miliknya dan milik Sion, suhu tubuhnya sangat panas.

Di lain sisi, Sion baru saja membuka pintu dan memasuki kamar sembari membawakan semangkuk sup hangat dan beberapa obat pereda panas. Sion pun menaruh nampan yang ia bawa ke atas nakas, kemudian ia duduk di tepian kasur.

"Yushi ...."

Yushi menoleh pada sang suami, kemudian ia mencoba untuk mendudukkan dirinya, namun tubuhnya masih terlalu lemas sehingga ia tidak mampu untuk sekedar menggerakkan tubuhnya.

Sion dengan sigap membantu Yushi untuk mengubah posisinya menjadi duduk, kemudian membantu Yushi untuk bersandar di kepala ranjang.

Yushi memijat pelipisnya, merasakan betapa pusingnya kepalanya dengan tangannya yang bergetar.

Sion menyendok sup itu, ia pun mengarahkannya kepada mulut Yushi, sehingga Yushi segera membuka mulutnya.

Beberapa suap kemudian, Yushi mengode Sion bahwa Sion harus berhenti menyuapinya, karena menurut Yushi sudah cukup baginya.

Sion yang mengerti pun menghentikan pergerakannya, ia menatap isi mangkuk yang menurutnya belum setengah. Namun karena kemauan dari kesayangannya, ia hanya bisa menurutinya.

"Baiklah, kalo gitu sekarang minum obatnya ya," setelah menaruh mangkuk ke atas nakas, Sion membawa segelas air putih dan obat, kemudian ia menyerahkannya pada Yushi.

Yushi dengan senang hati menerima segelas air dan obat itu, kemudian dia meminumnya sehingga air yang di dalam gelas pun tandas.

Saat Yushi hendak berbaring, Sion pun dengan sigap membantu Yushi, kemudian ia kembali menutup tubuh Yushi menggunakan selimut.

"Ngantuk?" Tanya Sion sembari mengelusi kepala Yushi.

Sedangkan Yushi mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan itu, Sion tersenyum lalu ia mengecup lembut kening Yushi.

"Tidurlah."

1 jam telah berlalu, akhirnya Yushi pun terbangun. Yushi menggeliat pelan, sementara Sion yang bersandar di kepala ranjang dan tengah berkutat dengan laptopnya menyadari pergerakan Yushi yang sepertinya sudah bangun.

"Sayang? Udah bangun?" Pertanyaan itu lah yang keluar dari mulut Sion.

"Sion Hyung, Yushi mual ..." Cicit Yushi pelan sambil memeluk gulingnya.

"Mual? Oke Hyung bantuin kamu ke kamar mandi ya," Sion menaruh laptopnya, ia memutuskan untuk membantu Yushi. Perlahan ia membantu Yushi yang tengah memposisikan dirinya untuk duduk, kemudian menuntunnya ke kamar mandi.

Keduanya sudah sampai di kamar mandi. Saat Sion hendak mengekorinya, Yushi menahan pergerakan Sion. "Hyung tunggu disini aja, biar Yushi sendiri yang di kamar mandi,"

"Tapi Sayang, badan kamu masih bergetar. Aku takut kamu kenapa-napa kalo—"

Chu~!

"Jangan khawatir, Yushi baik-baik aja kok, Hyung," ujar Yushi yang menyakinkan Sion, berakhir Yushi pun pergi ke dalam kamar mandinya.

Sedangkan Sion hanya terpaku setelah merasakan belahan bibir merah alami itu menempel dengan hangatnya.













Continue


Udah ketebak kenapa Yushinya bisa demam gitu? Hehe

✔️. POSSESSIVE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang