Sion panik ketika Yushi baru saja keluar dari kamar mandi, pemuda tubuh pemuda itu langsung terjatuh ke dalam dekapan Sion dengan keadaan tak sadarkan diri.
Suhu tubuh Yushi juga semakin tinggi, sehingga hal tersebut membuat Sion harus menelpon seorang dokter untuk datang ke mansion dan memeriksa Yushi.
Ketika dokter tengah memeriksa keadaan Yushi, Sion tak berhenti merapalkan doa dalam hatinya, ia takut terjadi hal yang tak diinginkan pada Yushi.
"Pak Sion, sebelumnya saya mau bertanya. Apakah istri bapak terlalu banyak beraktivitas?" Tanya dokter itu.
"Dia gak banyak aktivitas, dok. Saya bahkan larang dia buat ga ngelakuin kerjaan yang terlalu berat," jawab Sion.
Dokter itu mengangguk, kemudian ia pun kembali melempar pertanyaan. "Lalu, apa nafsu makannya meningkat? Atau justru menurun?"
"Menurun, Dok."
Dokter itu kembali mengangguk, ia tampak menulis di sebuah buku catatan.
"Pak, saya rasa demam bisa jadi tanda-tanda kehamilan. Walaupun demam bukan utama kehamilan, tetapi ibu hamil akan mengalami kenaikan suhu pada tubuhnya," ujar Dokter itu dengan jujur.
"Jika bapak ingin membuktikan apakah dugaan saya benar atau enggak, bapak bisa gunakan testpack untuk memeriksa apakah istri bapak benaran hamil, dan kalau beneran, istri bapak harus konsultasi ke dokter," ujar Dokter itu serius.
Sion pun menganggukkan kepalanya setelah mendengar ucapan sang dokter.
"Untuk sekarang saya akan memberikan bapak obat untuk pereda demam dan mengembalikan nafsu makan istri bapak, nanti setelah istri bapak sadar boleh langsung cek kehamilannya ya."
—
Setelah Yushi sadar dan terbangun dari pingsannya pun, Sion menyuruhnya untuk mencoba cek kehamilan dengan menggunakan testpack yang Sion beli tadi.
Yushi sedikit tidak yakin jika dia hamil, tetapi Sion tetap menyuruhnya untuk memeriksa, siapa tahu jika hasilnya positif kan?
Yushi pun menurut saja, tapi dirinya sudah menebak bahwa ia sepertinya hamil karena mereka agak sering melakukan hubungan yang sering dilakukan pasangan suami istri.
Saat Yushi menggunakan dua batang testpack itu di kamar mandi, ia menutup mulutnya tak percaya, bahwa kedua batang testpack itu sama-sama bergaris dua. Itu artinya ia benar-benar sedang hamil saat ini.
"Sayang???"
Yushi tersadar mendengar suara Sion yang memanggilnya dari luar, ia pun segera menuju keluar. Namun Yushi harus mengumpulkan nyalinya untuk membuka pintu kamar mandi itu, setelah ia menghembuskan nafasnya, ia langsung keluar dari kamar mandi.
"Yushi, gimana?" Sion bertanya dan terus menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Dengan perlahan Yushi menyerahkan dua testpack itu kepada Sion. Sion yang melihat testpack itu menatapnya dengan terkejut, kemudian ia menatap pada Yushi.
"Y–Yushi?? Ini beneran?"
Yushi hanya mengangguk dengan kaku, ia gugup sekali saat ini. Tapi dia juga takut jika Sion tidak senang dengan kehamilannya.
Grep!
"Terima kasih ...."
Yushi terkejut dikala tubuhnya dipeluk begitu erat oleh Sion, juga karena ucapan yang Sion ucap itu.
Sion menangkup kedua pipi Yushi, ia menatap kedua jelaga hitam nan indah itu dengan lekat.
"Aku janji bakal ngerawat kamu, Yushi. Ini demi anak kita ..." Sehingga berakhirlah Sion mengecup belahan bibir Yushi dengan penuh kelembutan.
~Ending~
Mau aja kena tipu🤣🤣🤣🤣🤣
Aduh ampunnn iya ini continue kok ges, aku mau tes seberapa setia kalian sama book ini🗿

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️. POSSESSIVE MAFIA
Fanfic[OH SION & TOKUNO YUSHI] kisah Yushi setelah menikah dengan seorang mafia yang dikenal kejam, dingin, dan posesif. Warn : →BxB →Mature content