pada malam yg sejuk flora sedang duduk di balkon apartemen nya, ia menikmati angin malam itu dengan seksama
beberapa kali ia menarik nafas dan menghembuskan nya dengan sangat berat, entah apa yang dia pikirkan namun wajah terlihat tidak tenang
kaki nya terus ia goyangkan untuk sedikit mereda rasa gelisah nya
jam dinding yang terus berbunyi detik demi detik
wajah yang awalnya biasa saja kini semakin gelisah dan bahkan mengeluarkan keringat
*driit
hp nya bergetar yang menandakan ada seseorang yang menelfon ke nomor hp tersebut
flora pun bergegas melihat siapa yang menelfon diri nya tersebut
mata nya berbinar dan wajah gelisah nya mulai meredup, kini senyuman tipis terukir di wajah nya
ia pun mengangkat panggilan tersebut
"halo??" terdengar suara seorang wanita dari hp flora
"kamu dari mana aja?? kok tadi aku telfon ga jawab? kamu baik-baik aja kan?" pertanyaan yang bertubi-tubi flora serahkan kepada seseorang di dalam panggilan tersebut
"hehe maaf ya tadi aku ketiduran pas sampai di hotel" ucap seseorang dari balik hp tersebut dengan sedikit tertawa
"syukurlah, aku udah panik loh fio" ucap flora memanggil nama orang di balik panggilan tersebut
"iya flora aku ga kenapa-kenapa kok, ga usah terlalu di pikirin ya" ucap fiony lawan bicara flora di panggilan tersebut
"aku cuman khawatir aja sama kamu fio, kamu satu-satunya yang aku punya saat ini" ujar flora
"iya flora iya" ucap fiony dengan nada gemas
*flashback on
"atas nama nona flora?" ucap pria di depan flora
"iya" lirih flora dengan suara yang serak serta berat
tatapan nya begitu kosong dengan mata yang sayu
"ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ucap sang pria dan menuntun flora ke keruangan besuk tahanan dan keluarga
flora masuk kedalam ruangan yang kecil dan di halangi oleh kaca, ruangan yang lumayan gelap dan hanya di terangi oleh lampu yang remang
di depan flora sudah ada seseorang yang di maksud oleh pria tadi (penjaga penjara)
flora mengambil telfon genggam yang ada di samping nya, telfon genggam itu tersambung dengan telfon genggam di ruangan depan nya
wanita di depan flora pun mulai berbicara di telfon tersebut
"saya hanya ingin mengabari bahwa orang tua kamu telah mengalami kecelakaan di jalan saat menuju ke sini oleh karena itu, kecelakaan yang serius itu merenggut nyawa kedua orang tua kamu dan saya di tugas kan oleh keluarga orang tua mu untuk menjaga kamu" ujar wanita tersebut
mata flora yang awalnya sayu kini melotot tak percaya
"kamu berbohong!" pekik nya
"saya tidak bohong, saya berkata fakta dan jujur" ucap sang wanita
flora hanya diam tak percaya, ia menatap kosong air mata nya mulai jatuh dan menetes di pipinya
"setelah sidang selesai saya akan menjemput mu" tutur wanita tersebut
sebelum pergi wanita itu menitipkan kartu nama pada sang penjaga dan memintanya untuk memberikan itu kepada flora
"waktu habis" ucap sang penjaga dan meminta flora untuk keluar dari bilik nya