Kesukaan ku (Haechan x Karina)

14 1 0
                                    


Haechan tidak tahu persis sejak kapan dia akrab dengan gadis ajaib ini, padahal kalau dipikir- pikir sampe buat Haechan kepikiran adalah sejak kapan mereka sedekat ini bahkan sampai pulang pergi kampus bareng, nongkrong bareng, pokoknya apa-apa barenglah, dan sejak kapan pula Karina benar-benar lengket kepadanya.

Dan Haechan juga tidak tahu dengan pasti sejak kapan dia mulai nyaman dan menyukai gadis ajaib ini maklum walaupun Karina cantik tapi tingkahnya kadang tidak masuk akal, btw Haechan juga sih cuma gak sadar diri aja.

"Haechanieee......" Karina datang dari arah belakang lalu melingkarkan kedua tangannya di pundak Haechan yang sedang makan dikantin.

"Uhukk..." Haechan secara otomatis tersedak.

"eh... minum...minum..." spontan Karina mengambil es jeruk yang berada di depannya

Kalo boleh jujur sumpah Haechan kepedasan soalnya dia makan bakso mercon level 10 malah di kagetin apa gak masuk tuh cabe ke hidung.

"Hehehe... sorry Chan". Karina tersenyum watados alias wajah tanpa dosa dengan jari berbentuk peace

"hihihi.. sirri chan" dengan wajah kesal Haechan meniru gaya bicara Karina, "Mbak Karina ku tercinta, tidak lihatkah bahwa pangeran mu ini sedang makan". Haechan mengelap mulutnya lalu lanjut berbicara. "jadi tujuan yang mulia Karina menghampiri Pangeran Haechan ini apa?" ucap Haechan, kan sudah di bilang tingkah mereka tidak beda jauh.

"Jalan-jalan yuk.. aku ada tempat bagus untuk di kunjungi Chan, pasti kamu suka, ya.. ya.. ya?" Karina tanpa sadar menunjukkan wajah memelasnya. Haechan merasa terpesona melihat wajah Karina ternyata Karina bisa bersikap imut juga pikir Haechan spontan, yang selalu dapat membuat Haechan kalah dan menuruti kemauan Karina.

Haechan berpikir sejenak, "Hmm... keknya gak bisa deh Rin, habis ini gw ada kelas". Tolak Haechan

"Bentar aja kok Chan, Ya????? Plis??." lanjut Karina

"Gak bisa Rin" Balas Haechan

"Chan, kenapa sih setiap aku ajakin kamu selalu aja ada kelas, kita ini udah jarang jalan-jalan bareng alasan mu ada kelas terus, jadi kapan kelasmu tidak ada Chan?" Ucap Karina menggebu-gebu.

"Bukan gitu Rin, tapi nih dosen benar.. be" belum selesai Haechan menyelesaikan ucapannya Karina sudah beranjak pergi menjauh, terlampau kesal dengan ucapan Haechan yang akhir-akhir ini menolak ajakannya terus, bahkan untuk sekedar ngobrol di taman kampus aja Haechan mendadak jadi orang paling sibuk yang susah ditemui.

Haechan masih duduk terpaku di mejanya, Karina tiba-tiba bertindak aneh tidak biasanya gadis itu langsung pergi begitu saja. Haechan menghela nafas dalam-dalam sepertinya Karina ada masalah dan mungkin butuh teman untuk bercerita, Haechan seketika merasa bersalah telah mengabaikan gadis itu akhir-akhir ini. 

Tapi sepenuhnya bukan salah Haechan memang deadline tugasnya makin banyak dan juga ya bisa di bilang menghindar mungkin.

Maka dengan perasaan campur aduk, Haechan beranjak dari kantin dan pergi keluar mencari Karina. Biasanya gadis itu akan pergi ke aula kampus untuk sekedar berteriak-teriak tidak jelas jika sedang kesal, namun kali ini tidak ada..

"Rin...Karin?" Haechan memanggil nama gadis itu berharap Karina muncul dari tempat yang tak terduga, namun lama tidak ada jawaban maupun respon. Apa jangan-jangan Karina tidak ke aula ya, pikir Haechan. sepertinya Haechan harus mengelilingi kampus.

Kini Haechan mulai merasa khawatir, dia takut Karina bakal sembarangan ngajak orang untuk jalan-jalan bareng, apalagi kalo yang di ajak itu Jeno beuhh mantannya Karina tuh mana spek Pangeran kampus pula, atau nggak si Jaemin..Jaemin itu yang masih ngejar-ngejar Karina sampai sekarang, duhhh jangan dah kesian Haechan nantinya. lebih tepatnya hatinya Haechan sih gak sanggup terima kenyataan

Tapi bukan itu masalahnya sekarang, siapa tau nanti Karina ngediamin Haechan gak bisa di biarin ini kudu diselesaikan.

"Karina.." Haechan memanggil gadis itu lagi, setelah Haechan sampai dibelakang gedung kampus tempat terakhir yang mungkin Karina kunjungi soalnya di situ ada taman mini yang jarang orang kunjungi siapa tau Karina ternyata ada di sana.

Haechan semakin merasa bersalah, seharusnya dia tidak perlu menolak ajakan Karina terus menerus.. bukan kah mereka selalu bersama dan tidak ada kecanggungan di dalamnya, sebenarnya yang canggung Haechan doang sih, Haechan takut dia tidak dapat membendung perasaannya. Dan sebenarnya Haechan merasa kesepian biasanya Karina akan ada selalu di sampingnya ntah itu melakukan hal-hal konyol bersama atau tidak lain membahas sesuatu yang serius sampai tidak masuk akal, Haechan merasa benar-benar menemukan soulmatenya jika bersama dengan Karina istilah kerennya sefrekuensi lah.

Dengan berat hati karena tidak menemukan Karina, Haechan berbalik dan....

BRUKKK...

sepertinya ada suara orang yang sedang bertabrakan

Siapakah yang baru saja menabrak Haechan, dengan mengusap kepalanya Haechan bersiap untuk memaki tapi...

"Loh... Karin?". kaget Haechan

"Chan..." Karina meringis, kepalanya berdenyut gak bohong, ini kepala Haechan terbuat dari apa dah. Gak ada yang salah sih dalam insiden ini soalnya mereka sama-sama gak merhatiin sekitar.

Dengan cepat Haechan mengusap kening Karina berharap sakitnya cepat hilang. Haechan sedikit mengehala nafas lega ketika melihat Karina lagi.

"Masih sakit gak?.. atau mau di bawa kerumah sakit?... atau gimana? Duhh.. makanya hati-hati Rin." Haechan memberikan pertanyaan beruntun terlampau khawatir plus kaget. Sementara Karina menatap Haechan jengah dan tidak lama sebuah senyum manis terukir di wajah Karina.

"Buat kamu Chan" Karina menyodorkan bunga kembang sepatu dihadapan Haechan

"HAh?" Haechan seketika bingung apa maksud Karina memberikannya bunga, Karina menyuruh Haechan untuk segera memberikan tangannya lalu menaruh bunga di atas telapak tangan Haechan.

Karina tersenyum kembali. "Suka gak Chan?". Serius Haechan makin bingung harus ngejawab apa, emang tingkahnya Karina gak bisa diprediksi, di atasnya Haechan masih ada Karina  rupanya

"E...eh.. ah.. ya.. iya suka banget Rin". ucap Haechan gak sanggup dia tuh nolak pemberian Karina mana senyumannya bahagia banget ngeliat Haechan, gak kuat Haechan tuh.

"Syukur deh... ternyata kamu masih mau terima pemberian ku Chan". Ucap Karina terdengar bahagia

Haechan tersenyum simpul tanpa sadar tangannya yang lain bergerak mengusap rambut Karina, alasannya gak masuk akal tapi ya mau gimana lagi, mana mungkin Haechan bisa nolak. "Makasih Rin.. maaf soal tadi, aku gak bermaksud nolak ajakan kamu terus, maksud ku tidak begitu..." bisik Haechan pelan diakhir kalimat.

Karina mengangguk, dia juga harusnya berusaha mengerti keadaan temannya ini. " Ya, gak apa Chan, sorry dah marah-marah gak jelas tadi, tapi Chan kok kamu keliatan panik, ada apa?" Tanya Karina

Haechan seketika salah tingkah. "Gak...gak apa-apa kok... cuma khawatir aja, kamu tiba-tiba pergi Rin, gak bisanya".

"Dan siapa tau kamu bakal ngejauh". ucap Haechan pelan diakhir kalimat sambil menunduk, Haechan merasa malu mengungkapkan isi hatinya.

Karina secara langsung menggenggam tangan Haechan dan menatapnya sambil tersenyum. "Aku akan selalu berada disini Chan, menemani mu, bukankah kita sudah berjanji kalau kita akan menjadi sahabat selamanya, hm? tidak peduli kita sedang bertengkar atau apa, aku akan selalu ada disisimu dan sebaliknya itulah guna persahabatan kita, benar bukan?" ucap Karina dengan lugas.

Perkataan Karina tanda sadar ingin membuat Haechan tertawa sendiri, ntah Karina itu bodoh atau polos. "Ya, Kamu benar Rin". seketika senyum karina terbit dan kemudian Haechan balas mengenggam tangan Karina lalu mengandenganya untuk meninggalkan taman itu, mungkin hari ini dia memang butuh udarah segar. Usulan jalan-jalan Karina tidak buruk juga, mungkin seperti ini saja dulu

Biarlah itu akan menjadi misteri masa depan mereka, Bisakah kalian tahu apa yang membuat Haechan jatuh hati  dengan Karina??????


END


Yuhuuu....... chapter pertama 

Semoga kalian suka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NCT Dream x Girl groupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang