Yogyakarta.
13 Juni 2007Yogyakarta.
Kota yang penuh dengan kisah dan kasih, bagiku. Suasana malam yang dingin, namun terkadang terganggu akan kendaraan yang melewati lalulintas. Pagi yang sejuk, dengan pekarangan rumah yang di hiasi oleh semburat sinar matahari di sertai dengan embun yang begitu sejuk.Indah, sangat indah. Terlebih indah jika suasana pagi di awali bersekolah di SMAN 04 NUSA BANGSA, di sinilah awal kisahku bermula. Sekolah negeri, yang dimana seharusnya membawa diriku untuk mempelajari semua mata pelajaran yang di beri, bukan mempelajari bagaimana mencintai satu insan yang berada di sekolah ini.
Dia, insan yang membuat diriku bersemangat untuk menjalankan aktivitasku di setiap hari. Dia, si pemilik mata hitam indah seperti kelinci, kulit putih yang lembut, memiliki lesung pada pipi kirinya, jari jemari yang lentik, rambut hitam yang terurai indah namun terkadang terlihat sangat lucu ketika ia mengepang rambutnya dengan berbagai jepit sebagai hiasan pada surai indah itu, dan tak lupa dengan senyuman indahnya.
Bahkan, bagian yang sangatku kagumi, yaitu suaranya. Lembut, sangat lembut. Bagaikan sang gadis yang tak pernah berbicara kasar. Aku selalu barangan, dan meminta pada tuhan untuk selalu menjaga gadis ini. Aku berharap, bisa terus mendengarkan suaranya yang indah dan merdu ketika ia bernyanyi.
Kini, 687 hari aku mencintai senna. Ya, Kanigara senna suta hiradwinata. Gadis yang berhasil, membuat diriku jatuh cinta sedalam ini padanya.
Foto yang ku ambil pada bulan April lalu, saat sekolah sedang mengadakan acara. Cantik sekali, bukan? Indah, sangat indah. Bahkan tidak ada yang bisa menyandingi betapa cantik dan indahnya paras satu ini, terkecuali ibuku. Terkadang, aku selalu bercerita tentang senna pada ibuku, tentang betapa cantiknya ia, keseharian yang ia lakukan di sekolah, bahkan hampir setiap malam aku menceritakannya pada ibuku.Dan ibu? Ia adalah pendengar yang setia. Ia selalu mendengarkan ceritaku, bahkan sekarang ibu menyukai gadis itu. Walau kita tidak memiliki hubungan apapun. Kita hanya sebatas teman, namun aku mencintai ia lebih dari seorang teman. Sakit? Tidak. Cukup dengan melihatnya ada di duniapun aku sudah sangat bahagia. Namun dengan siapapun ia nanti, aku tak perduli, asalkan ia bahagia itu saja sudah cukup bagiku.
Terkadang aku iri pada gadis itu. Bukan iri pada bidang ke ahlian, namun iri karena ia bisa membuat diriku jatuh cinta. Sedangkan aku? Mana mungkin ia mencintai diriku. Tapi aku berharap, entah suatu hari nanti, ia akan mencintaiku. Aku hanya bisa berharap untuk saat ini.
Berharap agar bisa terus melihat dirinya di dunia ini, tak perduli dengan siapa dirinya suatu saat nanti, asalkan pria itu bisa membuat senna bahagia. Namun, sedikit dalam diriku, berharap agar akulah pria itu. Pria yang bisa di cintai oleh senna, dan pria yang dapat melihat paras cantik senna pada setiap waktu, terlebih saat senna tertidur.
Dewandaru langiet putra jagadita, mereka sering memanggilku dengan sebutan langit. Padahal dalam namaku terdapat huruf"e" di dalamnya, atau mungkin terlalu sulit untuk di ingat? Tapi itu tidak penting bagiku. Dalam hidupku, aku selalu bermimpi menjadi seperti bapak. Seorang yang gagah dan hebat. Ia adalah TNI Angkatan Laut, orang orang mengenalnya sebagai Laksamana awanda putra jagadita.
Orang yang terlihat gagah, namun sangat baik. Bapak memang jarang sekali pulang ke rumah, namun dengan itu, ia tidak pernah sesekali untuk berpaling dari ibu. Ibu adalah cintanya bapak. Selain setia pada tugasnya, bapak juga sangat setia pada ibu. Itu adalah satu hal yang membuat aku ingin menjadi seperti bapak. Aku juga ingin, ingin sekali setia, hanya pada senna.
Terimakasih, telah membaca beberapa paragraf, tentang gadis yang ku ceritakan pada kalian. Terimakasih, tetap jadi pembaca setia, ya? Tetap tumbuh dan bertahan untuk membaca ceritaku seterusnya. Terimakasih kembali, ku ucapkan pada kalian. Dariku, Dewandaru langiet putra jagadita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laskar Nan Cinta
Teen FictionTerdapat pada suatu tulisan indah berisikan tentang hidup yang memang seperti itu. Pasang dan surut suatu hal yang pasti. Serupa roda yang berputar, fase - fase yang akan kamu lalui itu bukan untuk membuat kamu berhenti. Tapi membuat kamu belajar ba...