petunjuk yang Terlupakan

0 0 0
                                    

Keesokan harinya, Evelyn kembali ke kantor polisi dengan kepala penuh pertanyaan. Nama Proyek Bayangan terus berputar di pikirannya. Namun, ia tidak menemukan informasi apa pun dalam catatan publik. Tidak ada arsip, tidak ada berita, seolah-olah proyek itu tidak pernah ada.

Evelyn memutuskan untuk bertemu dengan Lila Donovan, saksi yang tinggal di sebelah rumah Marcus Vane. Lila adalah wanita paruh baya yang pendiam, tetapi wajahnya mencerminkan ketakutan yang terpendam. Evelyn berharap bisa mendapatkan informasi lebih banyak darinya.

"Anda pernah melihat sesuatu yang aneh di rumah Marcus?" tanya Evelyn saat duduk di ruang tamu kecil Lila.
Lila tampak gelisah. "Marcus adalah pria yang sangat tertutup. Dia jarang berbicara dengan siapa pun. Tapi..."

"Tapi apa?" desak Evelyn.

Lila menunduk, menggenggam cangkir tehnya dengan gemetar. "Saya pernah mendengar dia berbicara dengan seseorang di malam hari. Suaranya rendah, hampir berbisik. Tapi saya yakin dia tidak sendirian."

"Apakah Anda tahu siapa yang datang?"

Lila menggeleng. "Tidak pernah. Tapi ada malam-malam tertentu ketika cahaya di ruang kerjanya terus menyala hingga pagi. Dan..." Ia berhenti, tampak ragu untuk melanjutkan.

"Evelyn mencondongkan tubuh. "Dan apa?"

"Beberapa hari sebelum dia meninggal, saya melihat dia berdiri di jendela kamarnya, berbicara pada dirinya sendiri... atau mungkin seseorang di bayangannya."

Kata-kata Lila membuat Evelyn merinding, tapi ia tetap berusaha fokus. Ia bertanya lebih lanjut, tetapi Lila menolak memberikan informasi tambahan. Wanita itu terlalu takut, seolah-olah ada ancaman yang lebih besar di luar sana.

---

Jejak Baru

Kembali ke kantor, Evelyn memutuskan untuk memeriksa kembali dokumen kasus Marcus. Ia memperhatikan sesuatu yang ia lewatkan sebelumnya—sebuah peta kecil yang dilipat rapi di antara dokumen Marcus. Peta itu menunjukkan lokasi yang tidak biasa: sebuah gedung tua di pinggiran kota. Tidak ada catatan apa pun tentang tempat itu, tetapi tulisan tangan Marcus mencantumkan satu kata di bagian bawah peta: "Unit 7."

Evelyn memutuskan untuk memeriksa tempat itu malam itu juga. Tanpa memberitahu siapa pun, ia mengendarai mobilnya ke lokasi yang ditandai. Bangunan itu adalah pabrik tua yang tampak terlantar, dengan pintu-pintu yang berkarat dan jendela pecah. Namun, saat ia mendekati pintu utama, ia menemukan sesuatu yang tidak ia harapkan—pintu itu tidak terkunci.

Ia masuk ke dalam, menyusuri lorong-lorong gelap dengan senter kecil. Suara langkah kakinya bergema di ruangan yang sepi. Di tengah pabrik, ia menemukan pintu logam besar yang tertutup rapat. Dengan sedikit usaha, Evelyn berhasil membukanya.

Di balik pintu itu, ia menemukan ruangan kecil dengan rak yang dipenuhi dokumen dan foto-foto. Semua dokumen itu memiliki tanda yang sama: "Rahasia Pemerintah." Evelyn merasa napasnya tertahan ketika ia membaca salah satu dokumen itu:

"Proyek Bayangan: Subjek Eksperimen #7 - Evelyn Grey."

Tangannya gemetar. Ia tidak bisa mempercayai apa yang ia baca. Evelyn adalah bagian dari eksperimen ini? Bagaimana mungkin? Ia tidak ingat apa pun tentang itu.

Sebelum ia bisa mencerna lebih jauh, suara langkah kaki mendekat. Evelyn segera mematikan senternya dan bersembunyi di sudut ruangan. Seorang pria masuk, membawa koper besar. Saat ia menyalakan lampu, Evelyn mengenalinya—Victor Cain.

Victor mulai memeriksa dokumen-dokumen, seolah tahu persis apa yang ia cari. Evelyn memutuskan untuk menghadapinya. "Victor! Apa yang Anda lakukan di sini?"

Victor terkejut, tetapi dengan cepat menguasai dirinya. "Saya bisa bertanya hal yang sama pada Anda, Detektif."

"Apa hubungan Anda dengan Proyek Bayangan?" tanya Evelyn, suaranya tegas.

Victor mendekatinya, matanya penuh ketegangan. "Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya sekarang, tapi Anda harus percaya pada saya. Anda tidak bisa mempercayai siapa pun, termasuk atasan Anda sendiri."

Evelyn mundur selangkah, matanya memicing. "Kenapa saya harus percaya pada Anda?"

Victor mendekat, suaranya menurun. "Karena saya tahu siapa Anda sebenarnya, Evelyn. Dan jika Anda tidak berhati-hati, mereka akan menemukan Anda sebelum Anda menemukan mereka."

---

Evelyn meninggalkan pabrik dengan kepala penuh pertanyaan. Jika apa yang Victor katakan benar, maka ia tidak hanya menghadapi pembunuh, tetapi juga organisasi besar yang mungkin telah mengontrol hidupnya sejak lama.

Di dalam mobil, ia membuka salah satu dokumen yang ia ambil dari pabrik. Isinya hanya sebuah daftar nama—semua korban pembunuhan. Dan di akhir daftar itu, ada satu nama yang belum tercoret:

Evelyn Grey.

Bayangan itu sudah semakin dekat. Dan kali ini, Evelyn tahu bahwa ia adalah salah satu target.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bayang-Bayang BerdarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang