Roll Royce hitam milik Yosef Romanov memasuki gerbang megah kediaman Romanov. Itu adalah gerbang tinggi dengan simbol kerajaan milik Romanov terdahulu.
Jalan menuju bagian kastil sangatlah panjang. Kastil berada di jantung tanah seluas 6 hektar itu. Saat memasuki gerbang, pemandangan hijau nan asri menyapa tiap mata yang memandang.
Helipad, air mancur, hutan buatan, taman, serta patung patung cantik menghias halaman depan kastil. Di beberapa tempat, para bodyguard dengan seragam hitam berlogo Romanov berdiri tegak dan awas.
Mobil Yosef memasuki area bawah tanah di samping kastil yang merupakan area parkiran keluarga. Sesaat setelah memakirkan mobilnya dan hendak keluar, salah seorang bodyguard datang membukakan pintu untuknya.
Hal ini pun terjadi pada Gisella, seorang bodyguard datang membukakan pintu untuknya.
"My lady" sang bodyguard mengulurkan tangan guna disambut Gisella.
"Terima kasih" terima Gisella. "Bawa masuk barang belanjaan ku di kursi belakang."
"Sure my lady" jawab sang bodyguard sembari menunduk hormat.
"My lady, air hangat akan segera disiapkan untuk anda mandi. Teh hangat dan cookies coklat juga akan disiapkan untuk menemani waktu berendam anda" sapa Anne sang asisten pribadi Gisella.
Dengan kedua tangan yang ditautkan kedepan secara sopan, wanita yang memakai blazer hitam dengan rok sopan hitam serta stilleto rendah berwarna hitam mengikuti Gisella dari belakang.
Anne memang sudah menunggu di parkiran sejak sang penjaga gerbang memberitau bahwa sang nona telah pulang bersama dengan tuan muda mereka. Tak hanya Anne, dua orang bodyguard juga telah menunggu guna memenuhi manner royal family Romanov yang masi mereka pertahankan.
"Bagaimana dengan hal yang aku suruh?" tanya Gisella.
"Sudah saya kerjakan my lady. Barang-barang pemberian tuan Sergio telah saya kirimkan ke kediaman Graham" jawab Anne sopan.
"Bagus. Kakak, aku akan ke kamar dan mandi lebih dulu" pamit Gisella pada Yosef yang sedari tadi ikut mendengarkan percakapan mereka.
"Sure Giselle. Sampai bertemu saat makan malam" jawab Yosef kemudian menepuk kepala Gisella lembut dan melangkah pergi.
Hal yang sama dilakukan Gisella. Ia juga melangkah pergi menuju kamarnya diikuti Anne dan seorang bodyguard yang membawa barang belanjaan Gisella tadi.
♡♡♡
Mobil sport merah milik Sergio berhenti di halaman depan mansion Graham. Sergio keluar dari mobil dan melemparkan asal kunci mobilnya pada salah satu bodyguard disana. Sang bodyguard dengan sigap menangkap kunci mobil itu karena sudah terbiasa. Setelah ini ia akan memarkirkan mobil sang tuan di parkiran khusus mobil tuannya itu.
Sergio sendiri saat ini senyum senyum tidak jelas. Ia mengingat dengan jelas ekpresi imut Gisella saat ia menyapanya di jalan pulang tadi.
Gisellanya sangat menggemaskan. Itu yang dipikirkan Sergio. Setelah puas melihat ekpresi imut Gisella tadi, Sergio langsung menyabet jalan. Ia mensejajarkan mobil mereka, hanya untuk mengedipkan sebelah matanya pada gadisnya. Setelah itu ia langsung pergi, melajukan mobilnya pulang ke kediaman Graham.
"How cute my Gisella" bicara Sergio pada dirinya sendiri dengan ekpresi penuh damba dan obsesi.
"Selamat datang tuan muda" sapa kepala pelayan pada Sergio.
Sergio hanya menganggukkan kepala nya. Ia terus jalan, namun terhenti saat melihat setumpuk kotak yang seperti paketan di sudut ruang.
"Apa itu?" tanya nya pada kepala pelayan.
"Itu adalah paket yang dikirim dari kediaman Romanov tuan, dari lady Gisella" jawab kepala pelayan.
Sergio yang penasaran mendekati kotak-kotak itu. Itu di packing dengan sangat rapi, dibalut dengan pita merah diatasnya. Sergio menjadi lebih penasaran lagi, apa yang dikirim oleh gadisnya ini.
Dengan semangat Sergio membuka kotak-kotak itu, dan betapa terkejutnya ia saat melihat isi kotak tersebut. Itu adalah barang-barang yang selama 6 bulan ini ia hadiahkan untuk gadisnya, untuk Giselle-nya.
Mengapa itu ada disini? Mengapa Gisella mengirimnya kesini? Mengapa Gisella mengembalikan barang-barang ini???
"How dare you Gisella!" marah Sergio.
Ia segera keluar dari mansion, menuju mobilnya yang memang belum dipindahkan oleh bodyguard. Ia segera mengambil kunci dan menyalakan mobil menuju kastil Romanov.
"Packing kembali kotak-kotak ini dengan rapi" perintah kepala pelayan pada seorang pelayan.
"Sepertinya kita akan mengirimkan kembali barang-barang ini pada lady Gisella."
♡♡♡
Mobil sport Sergio secara ugal ugalan membelah jalanan ibukota di sore hari itu. Sergio sama sekali tidak peduli pada bahaya yang mungkin saja menimpanya di jalanan yang padat itu.
Dengan lihai ia menyalip kendaraan-kendaraan lain, sama sekali tak peduli pada cacian dan klekson ribut yang menyertainya. Yang ia pedulikan saat ini hanya Gisella.
Pikirannya penuh dengan Gisella, apa yang telah Gisella perbuat padanya. Ia tidak terima Gisellanya mengembalikan barang-barang pemberiannya. Ia marah.
Melihat lalu lintas yang masi sangat padat, emosi Sergio semakin tersulut. Ia mengklekson panjang semua kendaraan didepannya.
"Fuck"
Makinya sembari meninju kuat setir dengan tangan kirinya. Namun setelahnya ia semakin beringas menancap gas menuju kastil Romanov.
Setelah perjalanan lumayan jauh yang oleh Sergio dipersingkat jaraknya secara gila, ia sampai pada gerbang megah Romanov itu.
Namun, penjaga tidak berniat membukakan gerbang untuknya yang mana hal ini semakin menyulut emosi Sergio. Sergio melihat dengan jelas mereka berkomunikasi dengan seseorang melalui walkie talkie, yang Sergio tangkap melarang pintu gerbang dibukakan.
Dengan kesetanan, Sergio menabrakan mobilnya pada gerbang kokoh itu. Berkali kali ia lakukan itu hingga pintu gerbang itu terbuka.
Mengabaikan mobilnya yang penyok dan penjaga gerbang yang mulai mengangkat senjata, Sergio melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju bangunan utama Romanov.
Sergio gelap mata. Ia tidak memikirkan apapun. Fokusnya saat ini hanya Gisella.
Memarkirkan mobilnya sembarangan, Sergio langsung turun dan menerjang bodyguard yang menghalanginya masuk.
Perkelahian pun terjadi. Sergio sendirian melawan 5 bodyguard Romanov itu.
"WHAT THE HELL IS THIS SERGIO?"
YOU ARE READING
Cage
Teen FictionGisella Yuvel Romanov lahir dalam keluarga termasyur di negaranya. Bungsu keluarga Romanov yang merupakan royal family ini memiliki segalanya. Hidupnya sempurna. Sergio Graham juga memiliki semuanya. Hidupnya juga sempurna. Namun satu hal yang tida...