1. pembantu 🌛❌🌜

2.9K 7 0
                                    

1

“Sindy, harus berapa kali saya menegur kamu dalam sehari?”
“kerjaan kamu tidak ada satupun yang becus?”
Bentak pria dewasa bernama Fendi pada pembantunya yang tengah memasakan didapur tesebut sambil melempar kemeja putihnya yang masih terdapat noda.
“maaf Pak, saya akan mencuci ulang kemeja Bapak”
Ucap gadis belia 20 tahun tersebut pada Fendi yang memang sangat suka memarahinya walau hanya melakukan kesalah kecil mungkin juga factor dirinya yang sering kali bertengkar dengan sang istri ulah mereka berdua yang sama – sama sibuk dengan pekerjaan mereka masing – masing.
Hingga sudah menginjak usia hampir 10 tahun mereka belum juga dikaruniai seorang anak dan menjadi factor pemicu lainnya pertengkaran mereka hingga secara tidak sadar Sindy kerap kali menjadi amukan Fendi.
“ini lah alasan kenapa saya tidak suka pembantu yang berasal dari kampung”
“bisanya hanya minta maaf sementara kerjaan tidak ada satupun yang becus”
Bentak Fendi sebelum akirnya ia berlalu meninggalkan Sindy yang menundukkan kepalanya sambil memegang kemeja milik Fendi tersebut untuk kembali ia cuci.
Tidak hanya sampai disana Fendi juga kembali mengomeli Sindy ulah masakan Sindy yang terasa tidak enak baginya, dan Fendy juga mengomeli Sindy tentang beberes rumah yang ia anggap tidak bersih dan masih banyak lagi, hingga kesabaran Sindy habis dengan memasukan sebuah obat kedalam minuman pria berusia 37 tahun tersebut hingga ia tidak sadarkan diri dengan Sindy yang terlihat tersenyum puas melihat Fendi terkulai diatas sofa.
“apa, apaan ini?”
Bentak Fendi begitu ia tersadar dengan kedua tangan dan kaki terikat diatas meja didalam gudang dengan tubuh bertelanjang tanpa terbalut sehelai benangpun.
“Sin…Sindy lepaskan saya?”
Bentak Fendi lagi begitu ia melihat Sindy yang berjalan kearahnya dengan menggunakan baju maid yang super sexy berbanding terbalik dengan tampilannya sehari – hari yang cenderung menggunakan daster murah namun sekarang ia terlihat sangat sexy terbalut dengan baju model dada rendah dengan panjang sepaha tersebut.
Fendi cukup dibuat kaget dengan penampilan Sindy yang terlihat sangat cantik dengan rambut terurai dan Fendi juga beru sadar jika Sindy memiliki ukuran susu yang sangat besar dari rata – rata tubuh mungilnya.
“bapak bilang gadis kampung seperti saya tidak bisa kerjakan?”
“ya udah bapak boleh lihat deh cara kerja gadis kampung buat muasin bapak”
Ucap Sindy dengan membelai pipi kanan Fendy sebelum akirnya ia naik keatas meja dan mengangkangi wajah Fendi dengan memeknya yang tepat berada didepan wajah Fendi.
“jilatttt nikmatin makan siang bapak”
Perintah Sindy dengan Fendi yang terlihat mulai terhipnotis dengan ucapan dan penampilan Sindy belum lagi dengan memek bersih dan wangi yang ada didepannya.
“aagggshhh iyahhh jilatt memek sayahh aggggshh ahh ahhh”
“gimanah lebih enak dari makan siang yang tadi saya bikin kan?”
Ucap Sindy dengan menekan pantatnya hingga bibir memeknya masuk kedalam mulut Fendi dengan lidah Fendi yang terjulur menjilat – jilati memek Sindy.
“iyahh agggssthhh lebih enak makan siang ini”
“sssruuppp aahh stthh ahhh”
Lenguh Fendi dengan lidahnya yang semakin liar menjilat – jilati memek Sindy dan sesekali mengulum dan juga menggigit itil Sindy hingga ia tidak henti mendesah dengan tangan Sindy yang meraih batang kontol Fendi lalu mulai mengocoknya dengan memeknya yang tidak henti dijilati oleh Fendi.
“aggggshhhh ssthh ahh ahh”
Lenguh Sindy begitu Fendi mengigit dan menarik itilnya dengan kuat dengan Fendi yang terlihat tidak memperdulikannya.
“gimana rasanya memek gadis kampung? Enakk?”
Tanya Sindy lagi dengan pantatnya yang tidak henti ia goyang – goyangkan dengan lidah Fendi yang mengikuti setiap pergerakan Sindy.
“enakk aggggssthhh gue paling suka pembantu lonte agggshh”
Ucap Fendi frontal dengan lidahnya yang kembali terjulur menjilati itil Sindy dengan Sindy yang menekan kepala Fendi pada memeknya.
“agggshh iyahh aggghh ahh ahh”
Lenguh Sindy penuh kepuasan merasa telah berhasil menaklukan Fendi yang selalu bersikap buruk padanya.
“uuppssss”
Ucap Sindy yang menarik diri disaat Fendi tengah asik – asiknya menjilati dan menghisap cairan memeknya dengan rakus lalu turun dari atas meja dan berjalan kearah kontol Fendi yang telah menegang.
“aaggggsshh iyahhh sepong kontol guehh aggggshhh”
“ngak bisa nyapu minimal bisa nyepongggg agggshh ahh ahh”
Erang Fendi dengan kontolnya yang dapat ia lihat dengan jelas keluar masuk didalam mulut mungil Sindy dengan batang kontolnya yang tidak henti dikocok oleh Sindy seirama dengan kulumannya.
“aagggssthhh enakk bangetttt sepongan pembantu kampunggg aggggshhhhh ahh ahh”
Erangnya menikmati setiap jilatan dan kocokan Sindy pada kontolnya dengan kedua tangan dan kakinya tidak henti meronta ingin lepas dan segera mengentoti pembantunya tersebut Fendi seolah tidak sabar untuk menelanjangi Sindy.
“aaggggshhh iyahh aggggshhh kulum biji guehh agggshh ahh ahh”
Erangnya tidak karuan ulah permainan lidah Sindy pada kontolnya, belum lagi saat ujung lidah Sindy mengilik lobang kencingnya hingga membuatnya semakin tidak terkendali.
Setelah Sindy puas menyepong kontol majikannya tersebut Sindy mulai melepas satu persatu ikatan dikaki Fendi begitu juga dengan kedua tanganya dengan Fendi yang langsung menarik baju bagian depan Sindy begitu ia melepaskan ikatan pada tangan kanan Fendi.
Hingga kedua bongkahan susu besarnya yang tidak terbalut BH tersebut langsung menyembul keluar dan langsung diremas kasar oleh Fendi.
“gede bangettt nih susu apa lagi pentilnya”
Ucap Fendi dengan Sindy yang duduk ditepi meja dan Fendi langsung mengulum putting susu Sindy secara bergantian dan juga meremasnya.
“Agggshh sarapan susu pentil gede paling enakkk”
Ucap Fendi lagi yang diikuti oleh rintihan Sindy ulah gigitan kasar dan juga cubitan Fendi pada putting susunya.
“aagghh iyahh mulai besookk bapak boleh sarapan susu sama pentil sayahh agggshh asal agghhh gaji saya ditambahh agggshh”
Ucap Sindy dengan sebelah tangan Fendi yang mulai menggesek dan mencubit – cubit kuat itilnya.
“aagggshhh gampang”
Ucap Fendi dengan jari – jarinya yang tidak henti menggesek – gesek memek Sindy dan juga mencubit – cubit itilnya.
“aaggggssthh iyahh pakk agggshh kocok yang kuat memek sayahh aggggshhhh ahh ahhh hhh”
Erang Sindy dengan kedua pahanya yang reflex mengangkang ulah gesekan dan kocokan jari – jari Fendi pada memeknya dengan susunya yang tidak henti dikenyot rakus oleh Fendi.
“oouucccchh aagggshh ahh ahh iyahh kocok yang kuat memek Sindy pakk agggshh ahhh ahh ahh”
“Sindy udah ngak kuattt agggshh ahh ahh”
Erang Sindy bersamaan dengan kocokan jari – jari Fendi yang semakin kuat keluar masuk didalam lobang memeknya dengan putting susu Sindy yang tidak henti digigit oleh Fendi hingga membuatnya merasakan sensani nikmat, geli dan perih yang menjadi satu.
“aggggshhh memek lontehhhh becek bangettt agggshhh ahh ah”
Lenguh Fendi yang membuat Sindy semakin terangsang apa lagi dengan kocokan dua jari kekar Fendi yang menggesek dinding memeknya.
“aagggggggshhh pakk agggshh ahh ahhhh Sindy ngak kuatttt aggggshh ahh ahh Sindyhh mauh nyampeehhh aggggshhh ahhh”
Erang panjang Sindy yang langsung dibungkam oleh lumatan kasar Fendi pada bibirnya.
“mmuuaccchh ahh ssthhh mmuuacchh ahh ahh”
“mmuuacchh ahh ahh”
Lenguh Sindy mengimbangi lumatan brutal Fendi pada bibirnya belum lagi dengan kocokan jari – jari Fendi pada memeknya yang terasa ngilu ulah orgasmenya. Lumatan brutal Fendi membuat Sindy merintih ulah sudut bibirnya yang terasa perih ulah gigitan Fendi.
Bahkan Fendi seolah tidak mengizinkannya bernafas ulah ligahnya yang dibelit begitu kuat oleh Fendi hingga air ludah kentalnya menetes keluar.
“agggggssshhhh”
Woooeeeeqq
Woooeeeeqq
Kali ini setelah puas melumat bibir ranum Sindy hingga bengkak Fendi mengocokkan dua jarinya yang berlumuran cairan memek Sindy didalam mulut Sindy hingga membuat gadis tersebut terdesak – sedak namun Fendi sangat menikmatinya.
“aggghhhhssthhh”
Lenguh Sindy begitu Fendi mendorong tubuhnya hingga telentang diatas meja lalu menarikk kedua kakinya dengan kasar sebelum kedua paha Sindy dibukanya dengan sangat lebar.
“memek pembantu lonte cantikkk bangett becekkk”
“ssruuppp ssrruupp ahh ssruupp ahh”
Suara hisapan kuat Fendi yang menyedot kuat cairan memeknya begitu menggema hingga membuat tubuh mungil Sindy sedikit mengelinjang ulah merasakan hisapan kuatnya.
“aaggggssthh ahh iyahhh jilatinn memek Sindy agggssthh ahh enakk agggshh ahh ahh”
Lenguhnya dengan Fendi yang menahan kedua paha Sindy yang reflex menjepit kepalanya yang tengah menghisap dan menjilat rakus cairan orgamsenya.
“aagggshh enakk banget nih memek lontehhh kampun agggshh”
“guehh sukahh”
Ucapnya yang kembali menjilati lobang memek Sindy dan mengulum itil Sindy hingga membuat tubuh Sindy yang tidak henti mengelinjang hebat.
“aaggggshhh sthhh pakk aggggssthhh ahh”
“iyahh aggggshhh kocokin memek Sindyh agggssthh ahha hh”
Erangnya ketika tiga jari Fendi mengocok lobang memeknya dengan kuat dan cepat bersamaan dengan jilatan lidah hangat Fendi pada itilnya.
“ngangkang”
Plakk
Plakkk
“aggggshhh”
Rintih Sindy begitu Fendi menampar penuh tenaga memeknya ulah pahanya yang tidak henti menjepit kepala Fendi dengan Sindy yang kembali membuka lebar pahanya dengan sebelah kakinya yang kini berada diatas bahu Fendi.
“aaggggshh iyahh aggggshhhh rasain nih memek lonteh kampung”
Ucap Fendi dengan memukul – mukulkan kontol besarnya yang dihiasi oleh urat – urat tebal tersebut pada memek Sindy hingga membuat Sindy tidak henti mendesah sebelum akirnya Fendi menghujamkan kontol besarnya tersebut masuk kedalam lobang memek Sindy.
“Aagggggshhhhh”
Lenguh Sindy diikuti dengan erangan rendah Fendi begitu meraskan kontolnya yang dijepit kuat oleh memek Sindy. Lobang memek Sindy terasa begitu sempit hingga membuatnya kesulitan menghujamkan kontolnya sepenuhnya kedalam lobang memeknya.
“aaggssthh ngentotttt aggggshh ahh sempit bangettt nih memek agggshh ahh”
Erang Fendi yang memaksa masuk kontolnya kedalam lobang memek Sindy hingga terbenam sepenuhnya.
“aggggssthh ahh ahh ahhh iyahh genjottttt memek Sindyhh pakk agggshhh”
“genjottt yang kasarrr agggshh ahh ahh”
Erang Sindy begitu Fendi yang kembali menarik kontolnya lalu meludahi lobang memek Sindy sebelum akirnya kembali ia hujamkan dan genjot dengan kasar.
“aggggsstthh ahh ahh iyahhh sempittt bangettt nih memek lontehh agggshh ahha ahh ahh”
“enakk agggsthhh ngentottt agghhh”
Erang Fendi yang tidak henti menggenjotkan kontolnya keluar masuk didalam lobang memek Sindy dengna kuat dengan sebelah tangannya yang tidak henti meremas dan mencubit putting susu Sindy secara bergantian.
“agggggssthhh iyahh agghh genjot yang kuattt memek Sindyh paakk agggshh ahhha h”
Erang  Sindy yang dapat melihat dengan jelas kontol majikannya keluar masuk didalam lobang memeknya.
“aagggggssthhh ahhh ahh”
Lenguh Sindy begitu Fendi mencabut kontolnya lalu mengocok lobang memeknya dengan tiga jarinya sekaligus hingga membuatnya tidak henti mendesah nikmat oleh kocokan Fendi pada memeknya.
“aggggsstrhhh rasain nih memek aaggghhh”
“aaggggshh ahh”
Lenguh Sindy begitu Fendi menghentak – hentakkan kontolnya keluar masuk didalam lobang memek Sindy dengan kuat hingga ujung kontolnya tidak henti menumbuk – numbuk titik G – sport Sindy hingga membuatnya tidak henti mendesah nikmat.
“agggggssthh ahh iyahhh gituh pakk aggggshhh”
“genjottt memek Sindy lebih kuattt aggggshhh Sindy mauh nyampehhh lagihh aggggshh ahh ahh”
Erang Sindy dengan Fendi yang kembali menggenjot lobang memeknya dengan kuat dengan itil Sindy yang menjadi sasaran cubitan kasarnya hingga membuat Sindy merasakan perih pada itilnya ulah kuku Faisal yang tajam menarik itilnya dengan kuat.
“aggggssthhh ahh iyahh gituhhh pakk agggssthh ahh ahh enakk agggssthh ahh”
Erang Sindy diikuti dengan erangan Fendi ulah merasakan memek Sindy yang berdenyut dan membuat kontolnya terasa ngilu.
“aaggggssthh memek lontehh sialann aggggssthh kontol guehh ngiluhh agggssthh ahh ahh”
Erangnya yang kembali menggenjot lobang memek Sindy dengan kuat dengan cubitan pada itil Sindy yang semakin kasar hingga Sindy tidak henti merintih dengan kedua tangannya yang tidak henti meremas – remas kedua susunya.
“Aggggggssthhh ahh ahh Pakk agggssthh Sindyh udah ngak kuattt agggssthh Sindyhh nyampeeehh agggssthh ahhahh”
Erang Sindy bersamaan dengan derasnya cairan memeknya yang mengalir keluar dari rahimnya dan melumuri kontol Fendi yang masih terbenam dengan sempurna didalam lobang memeknya.
“aggggssthh ahhh ahh anjingggg aggggssthhh ahh memek guehh ngiluhh aggggshhh”
“kuattt bangettt jepitan nih lontehhh kampunggg aggggssthh ahh ahh”
Erang Fendi ulah merasakan kontolnya yang dijepit dengan kuat didalam lobang memek Sindy sebelum akirnya ia mencabut kontolnya lalu dengan kasar ia hujamkan kedalam lobang pantat Sindy.
“aggggssthhh pakkk sakitttttt”
Rintih Sindy begitu kontol besar Fendi memaksa masuk kedalam lobang pantatnya tanpa penetralisi dengan Fendi yang tidak memperdulikan rintihan kesakitan Sindy dan malah fokus pada rasa nikmat yang ia rasakan.
“Aggggssthh ahhh ngak memek ngak pantattt enakk bangettt agggshh ahh ahh”
“aagggssthh bikin kontol guehh ngiluhhh parah agggssthh ahh ahh”
Erangnya bersamaan dengan cubitan – cubitan kasar Fendi pada itil Sindy lalu mulai menggenjotnya dengan kasar.
“aggggssthh pakk aggggshh sakittt agggshh ahh ahhh”
Erang Sindy dengan air mata yang menetes keluar ulah baru pertama kali merasakan lobang pantatnya yang dijebol paksa oleh Fendi dengan Fendi yang terlihat mendesah nikmat dengan keduda mata merem melek.
“guehh ngak pedulihh agggshh loh sendiri yang minta dientottt agggshhh loh sendiri yang nyerahin tubuh lacur loh samah guehh aggggshhh”
“sekarang rasain nihh aggggshh ahha h”
Plokk
Plokk
Plookk
Tanpa berperasaan Fendi menggenjot lobang pantat Sindy dengan kuat, cepat dan kasar dengan tiga jari Fendi yang mengocok lobang becek memek Sindy.
“aaggggggssthhh ngentotttt agggshh ahhhahh “
Erangnya dengan Sindy yang mulai mendesah nikmat ulah genjotan Fendi pada lobang pantatnya.
“sekarang malah desahhh emang dasar lonteh kampunggg aggggshhh”
“aggggssthh iyahh aggggshh entott lobang pantattt lonteh Sindyhh pakk agggstthh”
“eeenakk aggggssthhh, Sindyhh mauh nyampeehhh agggssthh ahh ahh”
“udah ngak kuattt agggshh ahhhah “
Erang Sindy begitu Fendi memaksa masuk keempat jarinya masuk kedalam lobang memek Sindy.
“aagggssthh gueh jugaahh aggggssthhhhhh”
“aaggghh ahhh”
Erang Sindy begitu Fendi kembali mengujamkan kontolnya yang berlumuran cairan lobang pantatnya kedalam lobang memeknya lalu kembali menggenjotnya dengan kasar dengan itilnya yang tidak henti dicubit oleh Fendi.
“aaggggssthhh aahhhh pakk agggssthh Sindyhhh nyampeehhh aggggssthh”
“gueehhh jugahh aggggssthhh”
“gueehhhh bakalll crottt dimemek agggggssthhh ahhhah”
Erang Fendi yang tidak ingin crott diluar, dengan genjotannya yang semakin brutal didalam lobang memek Sindy.
“aggggggssthhhh guehhh crrotttttt agggssthh ngentotttt aggggshhh”
Dengan beberapa kali hentaakan kuat Fendi menembakkan spermanya tepat didalam kantong Rahim Sindy dengan tubuh Sindy yang mengelinjang – gelinjang hebat ulah tembakkan sperma Fendi bersamaan dengan orgasmenya.
dengan terengah – engah dan tubuh yang dipenuhi keringat, Fendi kembali melumat kasar bibir ramun Sindy tanpa mepelas penyatuan mereka. Lalu kembali menggenjot pelan memek Sindy.
Genjotan pelas Fendi perlahan berubah menjadi kasar dan kasar hingga ia kembali menggenjot lobang memek Sindy yang penuh dengan campuran cairan mereka berdua hingga keduanya sama – sama terkulai lemas dengan Fendi yang meninggalkan tubuh telanjang Sindy yang terkulai lemas diatas lantai setelah ia merasa puas.
***

Sindy 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang