Sebuah taman yang cerah di sore hari. Udara hangat menyelimuti sekitar, dengan langit biru dan awan putih yang terlihat lembut. Suasana damai, ramai dengan tawa, suara anak-anak yang sedang bermain, dan angin yang menyegarkan. Di bawah pohon besar, Taeyong, Jennie, dan Jisoo duduk di atas selimut piknik yang sudah sedikit kusut, menikmati suasana mereka.
“Taeyong, seriously, lo ini gimana sih? Kalau sampe sekarang gak bisa nangkep popcorn, I swear I’m gonna make a TikTok of your fails, and it’s going viral!”
Jennie dengan senyum lebar, tangan penuh popcorn, melempar satu lagi ke mulut TaeyongTaeyong melongos “Halah! , Jennie. Koordinasi gue tuh perfect tau!?”
“I mean, dia bener kok, lo ngga emang ga bisa nangkep." Balas Jisoo yang berada disebelahnya
“Okay, okay. I get it, I suck at popcorn catching." Balas taeyong . "Ngatain orang aja , lo aja gak bisa" cibirnya
" APA LO BILANG?!"
"eh maap boss sengaja soalnya AHHAHAHA"
Ketiganya tertawa bersama, suasana di sekitar mereka seolah-olah meluntur, hanya ada tawa dan kebersamaan yang begitu hangat. Jennie duduk paling dekat dengan Jisoo, sambil sesekali menaruh kepalanya di bahu Jisoo, merasa nyaman di antara dua sahabat terbaiknya.Langit biru yang cerah dan menenangkan menjadi santapan pandang Jennie. Dia tersenyum
“Guys, gue harap kita bisa tetap gini, ya. Maksudnya, tiga orang ini. Gak peduli nanti apapun yang terjadi. Kita harus tetap bareng-bareng, kan?”Jisoo tersenyum lebar, meskipun sedikit melirik ke arah Taeyong yang sedang santai di samping mereka “Iya, Jennie. Tiga orang ini, gak akan ada yang bisa ganggu. We’re like a team, no one can break that.”
Taeyong, yang sebelumnya sedang mencoba untuk menangkap popcorn lagi, mendengarkan percakapan mereka. Momen ini terasa begitu sempurna baginya—dia merasa bahagia dengan kehadiran dua orang terdekat dalam hidupnya. Dalam keheningan yang singkat, dia memandang mereka berdua dengan senyum kecil di wajahnya.
Taeyong memandang kearah dua gadis disebelahnya dengan lembut dan serius, seolah menegaskan komitmen mereka sebagai sahabat “Gue janji, gak ada yang bisa ganggu kita. Kita akan selalu bareng, apapun yang terjadi. Lo berdua tuh... everything buat gue.”
Jisoo terdiam sesaat, sedikit tersenyum, tapi di dalam hati ada perasaan lain yang mulai tumbuh “Iya, Taeyong. Gak ada yang bisa ganggu. Kita ini tim.”
Mata Jennie berbinar, tapi ada kehangatan yang dalam di suaranya “Ya, itu yang gue harap. Selama kita ada satu sama lain, gak ada yang bisa menghalangi kita.”
Ketiganya duduk bersama, menikmati kebersamaan ini tanpa memikirkan hal lain. Semua yang ada hanya mereka bertiga, tertawa, berbicara tentang masa depan bagai tiada yang perlu dikhawatirkan, tak ada yang merusakkan kebahagiaan mereka . Momen ini terasa sempurna bagi mereka . Namun, meskipun suasana terasa ringan dan ceria , ada perasaan yang lebih dalam di dalam hati Jisoo . Perasaan yang mungkin tak bisa diungkapkan dengan kata-kata , perasaan yang mulai tumbuh untuk sahabatnya, Taeyong yang bakal menghancurinya .
▪︎Kim Jisoo
▪︎24 tahun
▪︎pada awalnya dia periang but as times goes by she become more mature , tenang , bijaksana, pemalu
▪︎ Taeyong dan Jennie adalah teman baik dia sejak kecil lagi. Walaupun hubungan mereka tidak selalu sempurna namun Jisoo tetap berusaha menjaga persahabatan mereka.▪︎Lee Taeyong
▪︎25 tahun
▪︎sosok yang ceria, periang,penuh energi tetapi selepas kematian jennie hidupnya hilang arah dan tiada ada sesiapa yang bisa menggantikan tempat Jennie di hatinya. Meski Jisoo selalu mendukungnya, Taeyong tetap sulit untuk melupakan Jennie▪︎Kim Jennie
▪︎ forever 24
▪︎ Ceria, Periang ,penuh semangat. Dia teman yang selalu memberi dukungan dan mendengar temannya. Sosok yang kuat.▪︎ Johnny Suh
▪︎ 26 tahun
▪︎ pria yang hangat, percaya diri dan penyayang. Dua mempunyai sikap yang santai dan mudah bergaul .
YOU ARE READING
The Glimpse of Her | taesoo•johnsoo
FanfictionJisoo terjebak dalam cinta sepihak dengan Taeyong, yang masih berduka atas kematian Jennie . Patah hati , Jisoo memilih untuk sembuh . " Aku belum mau lepasin kamu, but i know you deserve someone better." "Jangan terlalu berpegangan kepada kenangan...