*
"Mae, ini bakal ngebekas gasih? Aku takut jadi jelek nantinya"
"Tenang aja, dokternya udah ahli"
"Emang iya dok?"
Lingling ngangguk.
"Sebentar saya suntik anastesi dulu, tahan sedikit ya"
Si pasien nahan nangis sambil genggam tangan ibunya, ngebuang mukanya dari tangannya yang lagi dijahit.
Rok merah, pita merah, rambut hitam legam, mata cokelat.
Itu yang selalu Lingling inget di kesan pertamanya ketemu sama seseorang yang bisa bikin dunianya yang tadinya flat seketika jadi cerah.
Pertemuan pertamanya sama anak kecil cengeng yang abis jatuh karena gak sengaja main sepeda sama temennya secara ugal²an.
Baru kali ini nemu pasien yang sekonyol ini menurut dia, bisa²nya anak umur 17 tahun kelakuannya kayak anak umur 7 tahun?
Dan secara mendadak mereka ketemu lagi waktu umur anak itu udah 20 tahun.
Pertemuan kedua sewaktu Lingling lagi mau pindahan setelah keluar dari apartment lamanya.
Di restoran deket rumah sakit.
Anak itu lagi, pikir Lingling pada saat itu.
Dia cuma merhatiin dari jauh.
Stylenya udah bukan anak 17 tahun lagi meskipun masih sama² pake seragam.Anak umur 20 tahun yang udah ganti warna roknya, gak pake pita lagi, rambutnya di cat ash blonde tapi satu hal yang gak berubah— senyumannya.
Lingling inget anak 17tahun itu senyum ke dia di pertemuan terakhir mereka dan bilang "makasih dok" meskipun lagi sesenggukan nahan nangis.
Dia gak pernah sedalam ini inget orang.
Tapi entah kenapa anak kecil yang beda 7 tahun darinya itu bikin Lingling gak bisa lupa semuanya tentang dia.Dan di pertemuan ketiga mereka, Lingling bener² yakin kalo ini takdirnya— gak di raguin lagi.
"Nama phi siapa?"
"Lingling, Lingling Kwong"
"Lingling Kwong? Bukan orang thai?"
"Hongkong"
"Really? Uwaah, baru pertama kali ketemu orang hongkong tinggal di thailand...."
Lingling gak bisa berhenti senyum saking senengnya ketemu lagi sama anak ini.
Padahal anak itu lagi cerita kalo dia seneng banget akhirnya punya temen yang lebih tua dari dia dan dari luar negri.Tapi seolah suaranya meredam mengecil dan fokus Lingling cuma di anak ini aja.
"Astaga yaampun maaf phi aku banyak omong ya? Kalo gitu masuk aja, kamarnya yang paling pojok kanan"
"Oh iya, aku Orm phi"
"Salam kenal, nong Orm"
"Kornaphat Sethratanapong"
Skip!
"Udah malem ini, kalian gak pada ngantuk?" Milk udah nguap aja dari tadi.
"Iyaudah bubar aja yuuk" tambah June.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indekost : gxg [END]
Fanfiction(thai gl couple) kost yang dihuni para cewek² ini punya ceritanya masing²