Prolog

91 12 1
                                    

Aku Reyhan rahardian yang sekarang memasuki sekolah perguruan tinggi di universitas ternama di Bandung.

Aku anak ke dua dari dua bersaudara.

Umurku sekarang 18 tahun.

*****

"Arrghhhh" suara teriakan yang terdengar dari dalam kamar kakakku.

Aku membuka pintu kamarnya perlahan lahan. Terdengar suara isakan tangis yang begitu menyayat hatiku. Melihat orang yang kita sanyangi begitu terpukul dengan ke adaannya sekarang.

Aku perlahan mendekati kakaku. Punggungnya yang kecil bergematar begitu hebat sampai aku tak tega untuk melihat kakakku dalam keadaan seperti ini

"Sudahlah ka" aku memeluk tubuhnya. Berusaha menenangkan hatinya

"Aku sudah tidak berguna lagi Rey. Aku sudah tidak berguna." Katanya sambil menepuk dada dan menangis begitu hebat yang sekarang menagis dalam pelukanku.

"Kaka berguna kaka sangat berguna untukku dan untuk ayah. Jadi jagan seperti ini ka, aku mohon. Kaka pasti bisa bangkit." aku berusaha menenangkannya sambil mengusap punggungnya.

Aku berusaha untuk tegar di hanpannya. Meskipun dalam hatiku sangat sakit.

Dia menangis begitu kencang setelah aku mengucapkan kata itu. Dia menangis dalam pelukkan ku sampai akhirnya dia tertidur. baru aku akan keluar dari kamarnya.

"Kakaku sayang. Ayo berjuanglah. Kaka harus bangkit. Kaka harus bisa kembali seperti dulu. Yang dimana hanya ada senyuman di wajahmu ka" ucapku sebelum keluar dari pintu kamar kakakku sambil mengusap air mata yang tersisa di pipinya dan memberikan kecupan sayang.

"Selamat malam ka. semoga kau mimpi yang indah" sambungku sambil menutup pintu kamarnya.

****



Hallo semua:)

Ini aku. Yaiyalah masa hantu hhe.

Aku baru belajar bikin cerita hhe.

Maaf kalo banyak kekurangannya.

Thank's udh baca cerita nya.

Warning!!!

Reader yang baik selalu memberikan vote nya:)

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang