14. Tentang Keadilan (End)

573 84 26
                                    







 ¯ Klandestin ¯







"Jaman sekarang memang lagi ngetren bunuh diri, kah?" Sungut Canny ketika lagi-lagi benda persegi yang dipegangnya kembali menampilkan berita seseorang yang melakukan bunuh diri, kali ini dengan cara melompat dari jembatan.

Rora menjulurkan lehernya untuk melihat video yang Canny bicarakan. Ia melihat layar yang berisikan komentar orang-orang terhadap berita yang disajikan. Beragam komentar yang diberikan orang-orang. Ada yang bersimpati hingga menghakimi.

vrisxxxx
Dasar anak muda jaman sekarang, alay banget

imyourexxx
Katanya abis putus sama pacarnya, makanya gitu
  ↳ dih berarti tolol tu orang
  ↳udah gue duga, pasti masalah cinta
  ↳kata siapa? Plis jangan normalisasi menyebar info hoax

yujinsaranghaexx
Rest In Peace, kalian sehat sehat ya. Apapun masalahnya, semoga kalian bisa menghadapinya. Fighting!

tukangangxxx
Info dong, udah ketemu belum ya?
 ↳ Katanya baru ketemu tadi malem
       ↳ terus gimana keadaannya? Plis jangan ghosting kami
            ↳ kalo kata akun sebelah, meninggal gais
                 ↳ serius?? Kasiannya:( Rest in peace ya. Walau ga kenal siapa
                 ↳ yang mana?? Pliss angkut gue kesana

Canny tiba-tiba menoleh ke arah Rora yang masih melihat komentar di layar ponselnya. Sorot matanya menyendu. Tiba-tiba ia mendekap Rora dan meneteskan menangis keras.

"Ra, makasih banget ya udah bertahan sampe sekarang. Ga kebayang kalau seandainya gue ga ketemu lo. Pasti sampe sekarang gue masih jadi Canny yang pendiem dan pemurung." Ucap Canny sembari terisak.

Perasaan Rora yang tadinya sesak kini menghangat. Tangannya balas mendekap tubuh sahabatnya. Tangannya bergerak mengelus punggung Canny yang bergetar.

Sepuluh menit berlalu, keduanya melepas pelukan. Rora tertawa kecil melihat wajah Canny yang banjir air mata

"Muka lo jelek banget," Canda Rora sembari menghapus air mata yang membasahi wajah sahabatnya.

Canny tergelak kemudian menepuk lengan Rora. Kemudian keduanya kembali melakukan aktivitas wajib, yaitu scroll sembari sesekali saling memperlihatkan video lucu yang muncul di layar ponsel mereka






;







 Entah kenapa beberapa hari ini ia terus memikirkan Asa. Semenjak pertengkaran Rami dan Asa di rumahnya, gadis itu menghilang entah kemana. Pesan yang ia kirimkan kini tak pernah terbalas lagi. Bahkan gadis itu tak pernah muncul di grup kelompok proyek mereka, membuat anggota kelompok mereka mengeluh karena merasa Asa menghambat pekerjaan mereka.

Rora bertanya-tanya akan keberadaan yang lebih tua. Namun tak satupun yang mengetahui sosok Asa, karena gadis itu begitu tertutup dan hanya bergaul dengan Rora selama di sekolah.

Sebuah kupu-kupu terbang di depannya. Tangannya terangkat, Rora tersenyum melihat kupu-kupu itu hinggap di telunjuknya. Ia mulai menyukai kupu-kupu semenjak mengetahui filosofinya.

"Cantik," Pikir Rora.

Kupu-kupu ini telah berhasil melewati rintangan dan ujian berat sebelumnya. Ia pernah menjadi ulat yang dipandang menjijikkan, namun ia bersabar dan terus berjuang hingga akhirnya menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang bebas sesuka hatinya.

Klandestin | Asa X Rora  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang