Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Felix! Kau diminta Hyunjin untuk menemuinya di belakang gedung barat."
Felix hanya mendengus dan melangkahkan kaki menuju tempat yang dimaksud tanpa mengatakan apapun, membuat Minho hanya bisa mengelus dada karena dilewati begitu saja.
"Apa mereka sedang bertengkar?"
.
.
.
Felix melangkahkan kakinya dengan malas. Sejujurnya, ia malas bertemu dengan Hyunjin- kekasihnya yang super tidak peka.
Bayangkan saja, ketika sepasang kekasih biasanya akan meluangkan waktu untuk pergi bersama. Maka Hyunjin hanya akan meluangkan waktu untuk makan bersama saja lalu pulang. Felix tahu Hyunjin sibuk dengan pekerjaannya, tapi paling tidak ia harus meluangkan waktu lebih banyak, walau hanya sekedar menonton film di bioskop.
Felix menghela nafas panjang sebelum sampai di tempat yang dimaksud Hyunjin. Berusaha menetralkan rasa kesal yang ada di hati.
Felix mengernyitkan dahi saat melihat Hyunjin yang melambaikan tangan, dengan senyum lebar yang duduk di bangku panjang di sana. Tapi bukan itu yang membuatnya heran, melainkan sebuah gitar akustik yang berada di pangkuannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix melangkah pelan dan duduk di samping Hyunjin dengan wajah heran. Hyunjin tidak mengatakan apapun, hanya tersenyum dengan mata yang terus mengikuti pergerakannya.
"Ada apa?"
Tidak menjawab dan hanya tersenyum.
"Kau sehat?" Tanya Felix semakin heran. Ia takut Hyunjin kerasukan jin penunggu kampus kalau begini.