Hal yang mudah untuk dialami setiap insan.
Sulit untuk hilang dalam benak meski berusaha dilupa.
Merasa benar tapi disalahkan sudah terlalu sering kulihat.
Terasa, darah berdesir begitu cepat.
Air mata tak kunjung usai.
Sungguh, semua itu cukup menyisakan luka.
Aku tak apa, dengan luka ini.
Dengan darah dan nanah sekalipun.
Tapi luka ini di ulu hati.
Menohok setiap sisi.
Sayatan yang melebar.
Mengapa aku harus marah?
Toh, akan ada yang membalasnya nanti.
Di dalam hatiku.
Ada cinta yang tersirat untukmu.
Tapi apa kau menyadarinya?
Perasaan ini untukmu.
Sudah hilang dan luluh.
Bak ditelan gelombang maha dahsyat.
Saat kau mendekati dirinya.
Salviniamei
2017
KAMU SEDANG MEMBACA
My Poetry
PoetryKumpulan Puisi Hanya saja angin tak akan berhembus untuk menghapus air mata ini. Hanya untuk membuatnya segera kering. Dan, seiring waktu kubiarkan melupa.