I Want To Comeback, but....

615 42 13
                                    

A Ficlet by : Minami Maretha || Casts : Lee Hongbin-Wendy Son || Genre : AU, Marriage Life, Sad Romance || Disclaimer : Minami Maretha © 2015. All casts of this fan fiction belong to themselves. But, this story is Mine.


Ragu-ragu Hongbin mengangkat tangannya ingin menekan bel di sebelah pintu, tapi... apa tindakannya ini tepat? Setelah pertengkaran hebat itu, Hongbin tak pernah melihat Wendy lagi. Meninggalkan sang istri yang sedang hamil besar begitu saja dan kembali saat mendengar kabar bahwa Wendy sudah melahirkan. Apa itu yang dinamakan suami yang baik?

Tidak. Sebenarnya bukan meninggalkan Wendy begitu saja, setelah Hongbin pergi dari rumah ia masih mengawasi dari jauh sang istri, menemaninya ke dokter walau tidak secara langsung, dan kadang member ciuman selamat tidur meski Hongbin harus masuk diam-diam dan kembali keluar rumah. Terlihat seperti pengecut? Memang. Sangat malah.

Suara dentingan bel rumah terdengar begitu Hongbin tak sengaja menekan bel tersebut. Hongbin sangat berharap ada orang di rumah, tapi bagaimana jika tidak ada siapapun di sini? Bagaimana jika Wendy dan anak-anak pindah dari rumah ini?

Pintu coklat itu terbuka dan saat sepasang mata itu bertemu keduanya sama-sama tertegun. Antara tidak percaya dan bingung harus berkata apa.

"Ada perlu apa kemari?" tanya Wendy pelan dan terkesan dingin. Hongbin melihat mata coklat milik gadis itu terlihat berbeda, tak ada mata coklat yang terkesan teduh dan damai. Yang ada mata coklat yang berkilat dan terkesan angkuh.

"Aku ingin melihat anak-anak," jawab Hongbin jujur. Ya, buat apa berbohong? Toh, memang itu yang diinginkan seorang Lee Hongbin.

"Anak-anak dalam keadaan baik-baik saja, jadi Oppa tak perlu repot-repot datang kemari," lanjut Wendy.

"Tapi Oppa ingin melihat kondisi mereka, Mi." Mi adalah nama panggilan kesayangan Hongbin untuk Wendy. Meski nama asli Wendy adalah Son Seungwan, tapi Wendy lebih suka dipanggil Joon Mi.

"Tidak perlu. Mereka baik dan silakan Oppa pergi dari sini sebelum Mi teriak Oppa sebagai pencuri." Wendy mulai member ultimatum agar Hongbin segera pergi. Tapi karena keras kepala, Hongbin langsung masuk ke dalam rumah tanpa memedulikan protesan sang istri.

"Mau apalagi, Oppa? Sudah kubilang anak-anak baik." Wendy berusaha mencegah Hongbin masuk lebih dalam lagi ke rumah.

"Aku tidak akan percaya jika aku belum melihat mereka secara langsung."

"Berhenti! Jangan masuk lagi, Oppa." Wendy memukul pelan bahu Hongbin, berusaha agar pria itu tidak masuk ke dalam kamar baby.

"Kenapa?" Hongbin langsung menggenggam tangan Wendy, menghentikan pukulan tangan wanita itu. "Kenapa Mi tidak mau Oppa melihat baby? Oppa adalah Appa mereka."

"Appa? Apakah seorang ayah harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil? Apakah seorang ayah tidak pernah mengunjungi istrinya sekali waktu meski sudah berpisah? Apakah seorang ayah tidak menemani sang istri yang melahirkan?" tanya Wendy bergetar menahan tangis. "Apakah seorang ayah seperti itu, Oppa? Jawab!!!"

"Tidak," sahut Hongbin pelan. "Tapi setidaknya biarkan aku melihat mereka. Sebentar saja."

"Dan setelah itu Oppa akan pergi dari sini? Bukankah Oppa sudah memiliki pengganti diriku? Jadi, untuk apa Oppa ke sini lagi?"

"Pengganti apa sih, Mi?"

"Oppa jangan pura-pura bodoh! Oppa sudah menemukan wanita lain 'kan? Jadi, tidak ada alasan lagi Oppa menjenguk anak-anak. Aku bisa mengurusnya sendiri."

"Mi tahu hal itu darimana?"

"Jadi Oppa mengakui sudah mempunyai wanita lain? Sudah kuduga." Wendy menghapus kasar air mata yang tak sengaja jatuh dari mata kanannya.

That Feeling (Hongbin - Wendy)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang