Six

383 35 0
                                    

--
Radela : Six
--

"Dela!" panggil Rama setengah berteriak dari tangga sambil berlari mendekati Dela yang ada di ujung koridor. Walaupun hanya setengah berteriak, suaranya dapat terdengar sampai ke ujung koridor, ditempat Dela berdiri sekarang.

Saat orang yang memanggilnya sedang mendekatinya, sang pemilik yang dipanggil hanya menoleh ke sumber suara dan menatapnya dengan datar.

"Gue udah tau siapa yang ngirim surat-surat itu," ucap Rama.

"Ya, terus kenapa?" tanya Dela.

"Gapapa sih.. Cuma dia bilang ke gue, katanya dia mau jujur ke lo," jawab Rama.

"Terus?"

"Dia mau ketemuan sama lo di taman belakang nanti jam 3," lanjut Rama.

"Kenapa gak sekarang aja?"

"Ya mana gue tau,"

"Yaudah,"

"Terus lo dateng gak?"

"Gak"

"Yaa.. dateng lah kasian dia. Kayaknya dia udah nyiapin sesuatu deh buat lo,"

"Gue.gak.mau.dateng"

"Yaa.. dateng dong! Kasian nanti dia nungguin lo, tapi lo nya malah gak dateng,

"Gue tetep gak mau dateng,"

"Ya.. Kali ini dateng buat gue ya, ya, ya, ya?"

"Yaudah gue dateng tapi bareng lo!"

"Eh, tar dulu, gue nanti jam 3 ada urusan,"

"Yaudah gue gak jadi dateng,"

"Yaudah deh, gue anterin lo ke taman belakang, tapi abis itu gue langsung balik ya, takut ganggu lo juga!"

"Hm,yaudah gue ikut apa kata lo aja deh"

--

radela ㅡsungjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang