(B2) Miraculous Medical Lady Takes Royal Family at Farm

Bab 313. Luo Zikun Ketakutan

Apakah ini benar atau salah?

Kepala paviliun itu membungkuk kepada Luo Zikun lagi dan berkata dengan nada meminta maaf, "Saya sangat malu. Saya hanyalah seorang kepala paviliun kecil. Saya ingin menemui hakim daerah tetapi saya tidak bisa. Saya harus bergantung pada Tuan Luo dan Tuan Li."

Kali ini, Luo Zikun mengabaikan sanjungan hakim daerah dan bertanya lagi, "Kapten, apakah benar atau salah bahwa keluarga Li adalah kerabat hakim daerah? Saya belum pernah mendengarnya sebelumnya."

Kepala paviliun berkata, "Benar sekali! Ketika putra tertua keluarga Li menikah, hakim daerah mengirim putranya untuk memberi selamat kepadanya dengan hadiah bertulis tangan. Ketika pengantin wanita disambut, putra hakim daerah juga pergi ke rumah lama keluarga Chai."

"..."

"Oh, Tuan Luo, Anda berada di kota kabupaten dan tidak kembali, jadi Anda tidak menghadiri pesta pernikahan akbar itu. Itu adalah pesta pernikahan paling meriah di desa kami dalam beberapa tahun terakhir. Hakim daerah mengirimkan hadiah, dan putra hakim daerah datang ke pesta atas nama hakim daerah. Itu adalah kehormatan yang unik di desa kami."

Saat kepala paviliun berbicara, dia mengingat kembali acara perjamuan besar itu dan masih merasa belum puas.

Baru pada hari berikutnya dia mengetahui bahwa keluarga Li adalah kerabat hakim daerah, dan dia merasa sangat menyesal karena tidak dapat menghadiri perjamuan itu.

Wajah Luo Zikun semakin pucat, dan keringat dingin berangsur-angsur muncul di dahinya.

Pengemudi yang berdiri di sampingnya tampak khawatir.

Putranya dipukuli oleh putra sulung Li, jadi dia berlari ke kepala paviliun untuk mengeluh, berharap kepala paviliun akan menghukum putra sulung Li.

Tetapi siapakah yang tahu bahwa keluarga Li adalah kerabat hakim daerah?

Kepala paviliun masih ingin menjilat keluarga Li, jadi beraninya dia menimbulkan masalah bagi mereka?

Sang kusir mendesah dalam hati, yah, sia-sia saja tuan mudanya dipukuli.

Aku tidak bisa mengatakannya sekarang, atau aku akan menyinggung keluarga Li.

Melihat wajah tenang Luo Zikun, kepala paviliun bertanya lagi, "Ngomong-ngomong, Tuan Luo, mengapa Anda tiba-tiba bertanya tentang keluarga Li?"

"Oh, aku baru saja masuk ke pasar dan mendengar orang-orang membicarakan keluarga Li. Kupikir kepala desa tidak mengenali mereka, jadi aku bertanya begitu saja," kata Luo Zikun dengan malu.

Dia berdiri, karena tidak melihat ada gunanya lagi untuk duduk.

Kepala paviliun menariknya kembali dan berkata, "Oh, Tuan Luo, lihat ingatanku. Aku benar-benar tua dan bingung. Aku telah melupakan hal-hal penting tadi. Tuan Luo, aku melihatmu seperti ini. Kau pasti telah dipukuli. Siapa yang memukulmu? Cepat beri tahu aku. Aku akan membawa penjaga desa untuk membalaskan dendammu! Aku akan menghajarnya sampai berkeping-keping."

Sopir Luo Zikun tersenyum pahit dan berkata, "Kapten, tidak bisakah Anda berkata lebih sedikit?"

Ini jelas-jelas seperti menabur garam pada luka tuan mudanya!

Kalau dipukul tidak bisa bicara apalagi menuntut.

Sungguh sial.

"Tidak, aku menunggang kuda terlalu cepat dan terjatuh tadi. Aku ingin meminjam air dari rumah kepala desa untuk mencuci mukaku agar ibu dan nenekku tidak khawatir saat aku pulang." Luo Zikun membuat alasan.

Kepala paviliun itu menatapnya dan berkata, "Jadi, kamu jatuh. Hei, lihatlah aku, seorang lelaki tua, yang tidak peduli dengan apa pun. Kupikir ada bajingan yang cukup berani untuk memukulmu! Tuan Luo, kamu harus berhati-hati saat menunggang kuda lain kali. Jika kamu jatuh, Nyonya Luo dan Nyonya Tua Luo akan mengkhawatirkanmu."